JAKARTA - Kejuaraan Nasional Terbuka Panahan Tradisional Ground dan Hunting 2025 di Lapangan Panahan The Hub Indonesia, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, berhasil menghadirkan 995 peserta dari seluruh Indonesia.
Penyelenggaraan ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya diikuti 700 peserta. Kegiatan ini menjadi bukti berkembangnya minat masyarakat terhadap olahraga panahan tradisional.
Ketua Umum Fespati, Imran Taufik, menekankan bahwa jumlah peserta yang terus bertambah mencerminkan keberhasilan Fespati dalam mengangkat popularitas panahan tradisional.
Peserta datang dari Aceh, Kalimantan, Papua, Sulawesi, hingga seluruh Pulau Jawa. Mereka bersaing di dua disiplin utama, yaitu Ground Archery dan Hunting Archery, dengan kategori lomba mulai dari U9, U12, U15, hingga Umum.
Pendidikan dan Budaya, Fokus Utama Kejuaraan
Menurut Imran, kejuaraan ini tidak hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan generasi muda dan pengenalan budaya Nusantara.
“Event ini sangat berguna bagi anak-anak sekolah untuk melatih semangat kompetisi mereka dan mengajarkan mereka lebih mencintai budaya negeri sendiri. Setiap tampil di lomba, peserta wajib mengenakan baju/topi daerah masing-masing sehingga cinta daerah semakin tinggi,” ujarnya.
Dari total peserta, 722 adalah pelajar dan 273 merupakan dewasa. Kegiatan ini sekaligus menjadi wahana edukasi bagi pelajar agar memahami nilai-nilai budaya melalui olahraga tradisional.
Setiap pertandingan dijalankan sesuai ketentuan teknis panahan tradisional Fespati, sehingga peserta tidak hanya bersaing secara sportif, tetapi juga mempelajari tata cara panahan yang berakar dari tradisi Nusantara.
Sinergi Internasional dan Peluang Atlet Indonesia
Kejuaraan ini juga membuka peluang bagi atlet panahan tradisional Indonesia untuk tampil di kancah internasional.
Fespati telah menjalin kerja sama dengan Organisasi Ethnosport Dunia, yang bermarkas di Turki, sehingga atlet juara dapat mengikuti kompetisi World Ethnosport. Sinergi ini diharapkan membawa panahan tradisional Indonesia ke panggung global, sekaligus memperkenalkan identitas olahraga Nusantara.
Selain itu, keterlibatan UMKM dalam penyediaan peralatan panahan tradisional menambah nilai budaya dan ekonomi acara. Produk seperti busur, anak panah, target tradisional, hingga aksesori pendukung ditampilkan sehingga peserta dan pengunjung dapat melihat keragaman hasil karya lokal dari berbagai daerah.
Standarisasi dan Pembinaan Atlet Berkelanjutan
Fespati menekankan pentingnya standardisasi kompetisi dan pembinaan berkelanjutan. Para juri dan petugas lapangan telah mendapatkan sertifikasi resmi dari Fespati, memastikan pertandingan berlangsung adil dan sesuai ketentuan teknis.
Hal ini juga menjadi langkah strategis untuk mencetak atlet panahan tradisional yang kompeten dan profesional.
Imran menegaskan, ajang ini merupakan salah satu agenda resmi Fespati untuk meningkatkan kualitas atlet serta membangun ekosistem panahan tradisional yang kuat di Indonesia.
Dengan pelatihan yang terstandarisasi, diharapkan para atlet tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga membawa nama Indonesia di ajang internasional, sekaligus mengangkat citra budaya tradisional melalui olahraga.