JAKARTA - Pasangan Rachel Allesya Rose dan Febi Setianingrum menorehkan prestasi membanggakan dengan menjuarai kategori ganda putri Australian Open 2025.
Kemenangan ini diraih setelah mereka mengalahkan sesama wakil Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma dan Meilsya Trias Puspitasari, pada laga final yang berlangsung dramatis di Quaycentre, Sydney.
Pada gim pertama, Rachel/Febi sempat tertinggal jauh dan harus menyerah dengan skor 18-21. Lawan mereka, Ana/Trias, mampu mengendalikan permainan dengan agresivitas tinggi sejak awal, termasuk saat interval, dengan unggul 11-5.
Meski Rachel/Febi berupaya mengejar, pukulan akhir Trias memastikan gim pertama menjadi milik pasangan lawan.
Gim pertama yang ketat tersebut menjadi pembuka babak sengit. Penampilan Rachel/Febi perlahan membaik dan mereka mulai menyesuaikan strategi menghadapi lawan. Hal ini menjadi kunci bagi mereka untuk menyiapkan momentum di gim kedua, yang kemudian menjadi titik balik dalam pertandingan.
Gim Kedua, Balas Dendam Rachel/Febi
Gim kedua berlangsung sengit dengan kedudukan imbang sejak awal. Skor terus berganti, mulai 2-2, 3-3, 4-4, sebelum Rachel/Febi mampu unggul 6-4. Ana/Trias sempat membalikkan keadaan, sehingga skor terus naik turun hingga interval dengan ketatnya persaingan.
Rachel/Febi menunjukkan daya juang tinggi saat interval, membalas beberapa poin ketinggalan hingga skor kembali imbang 8-8. Pada fase akhir gim kedua, mereka berhasil unggul 20-18, meski lawan sempat mengejar menjadi 20-19. Keunggulan ini memungkinkan Rachel/Febi memaksakan gim penentuan ketiga.
Kunci kemenangan gim kedua terletak pada konsistensi dan kemampuan membaca pola permainan lawan. Rachel/Febi tidak hanya mengejar ketinggalan, tetapi juga mampu memanfaatkan celah lawan di momen kritis, sehingga tekanan mental Ana/Trias semakin meningkat menjelang gim terakhir.
Gim Ketiga, Drama Hingga Poin Akhir
Gim ketiga dimulai dengan Ana/Trias langsung unggul lima poin beruntun, menandakan pertarungan sengit masih berlanjut. Interval pertama memperlihatkan mereka memimpin 11-7, namun Rachel/Febi tetap fokus dan berusaha mengejar.
Setelah interval, pertukaran poin berlangsung cepat. Rachel/Febi berhasil menyamakan skor 15-15 dan terus menekan lawan hingga mencapai 18-18.
Momentum ini menjadi titik kritis yang menunjukkan ketangguhan mental Rachel/Febi. Ana/Trias sempat mengganggu ritme lawan, tetapi tidak mampu menghentikan kebangkitan Rachel/Febi.
Akhirnya, dengan kerja sama dan strategi matang, Rachel/Febi memastikan kemenangan 23-21. Perjuangan panjang ini membuktikan mereka layak menjadi juara, tidak hanya karena kemampuan teknis, tetapi juga karena ketahanan mental menghadapi tekanan di laga final.
Sejarah Baru dan Harapan Masa Depan
Kemenangan Rachel/Febi di Australian Open 2025 menjadi catatan sejarah bagi persepakbolaan Indonesia di kancah internasional, khususnya cabang olahraga bulu tangkis. Gelar ini tidak hanya menunjukkan dominasi pemain muda Indonesia, tetapi juga membuka peluang bagi atlet lain untuk berprestasi di turnamen global.
Keberhasilan ini juga menegaskan pentingnya kerja sama dan strategi dalam olahraga ganda. Rachel/Febi mampu menyesuaikan permainan, memanfaatkan kekuatan masing-masing, dan menjaga mental di saat-saat kritis. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi penggemar dan atlet muda di Indonesia.
Selain prestasi teknis, kemenangan ini diharapkan memicu antusiasme masyarakat dan pemerintah dalam mendukung atlet muda. Infrastruktur latihan, dukungan finansial, dan kesempatan bertanding di turnamen internasional menjadi faktor penting agar prestasi serupa dapat terus diulang dan memperkuat posisi Indonesia di dunia bulu tangkis.