Jakarta - Makanan khas bali sering menjadi alasan tambahan bagi wisatawan untuk jatuh cinta pada Pulau Dewata, selain panorama alam, pesona pantai, serta kekayaan seni dan budayanya.
Ragam hidangan yang ditawarkan begitu beragam dan penuh cita rasa, mulai dari sajian berkuah, makanan berbumbu kuat, hingga lauk panggang yang menggoda.
Saat berkunjung ke pulau ini, jangan lewatkan kesempatan mencicipi beragam hidangan autentik yang sudah lama menjadi favorit para pelancong.
Mulai dari nasi campur dengan aneka lauk, bebek betutu yang dimasak berjam-jam hingga empuk, sampai sate berbahan daging cincang yang kaya rempah, semuanya layak masuk daftar kuliner yang wajib dicoba saat berada di Bali.
Dengan banyaknya pilihan makanan yang menggugah selera, petualangan kuliner Anda di Pulau Dewata akan terasa semakin lengkap dan tak terlupakan—sebuah pengalaman yang semakin menegaskan kekayaan makanan khas bali.
Makanan Khas Bali yang Wajib Anda Coba
Berikut ini makanan khas Bali yang telah dirangkum—sebanyak 39 pilihan kuliner yang patut Anda cicipi saat berkunjung ke Pulau Dewata. Ingin tahu apa saja hidangannya? Mari lihat daftar lengkapnya di bawah ini.
1. Blayag Raja
Hidangan pertama ini berasal dari wilayah Buleleng. Sajian tradisional tersebut kini mulai jarang ditemukan karena kalah bersaing dengan berbagai kuliner modern, terutama masakan ala barat. Padahal cita rasanya sangat khas.
Nasi blayag terbuat dari ketupat, sehingga memberikan sensasi makan yang berbeda. Rasanya semakin lengkap ketika disantap bersama kacang komak.
Belakangan, hidangan ini kembali dipromosikan dan mulai banyak dijajakan untuk para wisatawan.
Komposisinya terdiri dari beragam sayuran yang kemudian disiram bumbu khusus dengan rasa yang sangat menggugah selera.
2. Lontong Jukut Serapah
Menu berikutnya memiliki nama yang terdengar asing bagi sebagian orang, namun justru menjadi favorit di daerah asalnya.
Bentuk lontong ini berbeda dari biasanya, ada yang dibuat segitiga dengan ukuran besar, ada pula yang dibentuk lonjong.
Setelah dipotong kecil-kecil, lontong disajikan dengan aneka sayur rebus, mulai dari bayam, nangka, pepaya, daun singkong hingga bunga pisang.
Semua itu kemudian diberi kuah kental bernama telengis, yaitu hasil sampingan dari proses pembuatan minyak kelapa dan santan yang dimasak.
Hidangan ini biasa dijadikan menu sarapan dan sangat layak dicicipi saat berada di pulau ini.
3. Nasi Tepeng
Sajian khas dari Gianyar ini memiliki ciri rasa pedas yang kuat. Penyuka makanan bercita rasa tajam tentu akan menyukainya.
Hidangan ini diracik dengan berbagai rempah dan disajikan bersama sayuran seperti terong, kacang merah, kacang panjang, daun kelor, nangka muda hingga parutan kelapa.
Biasanya disajikan menggunakan daun pisang sehingga menghadirkan aroma yang alami dan menambah selera makan.
4. Serombotan
Sajian sayur khas ini mirip dengan urap bagi masyarakat Jawa. Hidangan tersebut terbuat dari berbagai jenis sayuran seperti bayam, buncis, kangkung, kacang panjang, terong, tauge dan pare.
Yang membedakan adalah bumbu bernama kalas, yaitu campuran santan dengan kunyit, bawang merah, bawang putih, kencur, lengkuas dan ketumbar.
Jika ingin mencobanya, pergilah ke Singaraja karena hidangan ini banyak ditemui di sana. Beberapa rumah makan khas daerah tersebut di Denpasar dan Kuta juga menyediakannya.
5. Rujak Kuah Pindang
Walau namanya mirip hidangan ikan, menu ini sebenarnya berupa rujak buah yang disajikan dengan kuah kaldu ikan.
Buah-buahan asam dan manis seperti bengkuang, kedondong, pepaya, belimbing dan mentimun dipotong kecil, lalu diberi bumbu rujak dan kuah dari rebusan ikan, terasi, garam serta cabai.
Rasanya paling nikmat dinikmati sambil melihat panorama pantai. Banyak ibu hamil menyukainya karena cita rasa asam pedasnya yang segar.
6. Sate Lilit
Sate ini menjadi salah satu makanan paling terkenal dari daerah ini. Berbeda dari sate pada umumnya, daging cincang—biasanya ikan tenggiri—dililitkan pada batang sebelum dipanggang.
Karena menggunakan ikan berkualitas, harga bahan bakunya cukup tinggi. Hidangan ini banyak dijual di berbagai tempat, mulai dari warung sederhana hingga restoran ternama. Salah satu tempat populer yang menyajikannya adalah restoran Bebek Tepi Sawah.
7. Ayam atau Bebek Betutu
Hidangan berbumbu lengkap ini merupakan salah satu yang paling dicari wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Daging utuh diisi dengan bumbu rempah lalu dipanggang perlahan hingga matang. Walau sering disajikan pada upacara keagamaan, hidangan ini kini juga menjadi menu unggulan di banyak restoran.
Untuk menikmatinya secara langsung, Anda dapat berkunjung ke Men Tempeh di Gilimanuk atau Men Weti di Sanur.
8. Bagiak
Camilan ini cocok dijadikan oleh-oleh. Terbuat dari tepung sagu, bentuknya panjang menyerupai jari orang dewasa.
Teksturnya keras saat pertama digigit, namun kemudian menjadi renyah dan perlahan lembut di mulut.
Kini tersedia dalam berbagai varian rasa seperti jahe, kacang, susu hingga kayu manis. Paling nikmat disantap sore hari bersama secangkir kopi.
9. Kacang Asin
Olahan kacang ini memiliki rasa asin yang khas, berbeda dari kacang gurih pada umumnya. Banyak dijual di toko oleh-oleh.
Jika penasaran dengan pembuatannya, Anda bahkan dapat bertanya langsung kepada pedagang mengenai tempat produksinya.
10. Lawar Kuwir
Hidangan ini sangat populer di kalangan wisatawan. Lawar kuwir dibuat dari campuran sayuran, daging cincang serta parutan kelapa yang diberi bumbu khas setempat.
Beberapa penjual menggunakan daging babi, namun ada juga versi kuwir yang menggunakan daging entog sehingga lebih ramah untuk sebagian pengunjung.
Lawar biasanya disantap bersama nasi hangat, sate lilit, kacang tanah, suwiran betutu dan semangkuk jukut ares untuk melengkapi kenikmatannya.
11. Nasi Campur Ayam
Hidangan satu ini terdiri dari berbagai lauk dalam satu piring, sehingga menghadirkan beragam rasa sekaligus.
Biasanya terdapat sate lilit, suwiran ayam berbumbu rempah khas daerah setempat, urap, serta lawar ayam yang dipadukan dengan nasi hangat. Cita rasanya semakin mantap bila ditambahkan sambal mentah dan sambal minyak.
Setiap rumah makan biasanya memberikan sentuhan berbeda, misalnya menambahkan betutu, telur bercita rasa pedas, kulit ayam renyah, daun umbi berbumbu, ikan pindang, atau taburan kacang goreng.
Membayangkan kombinasi itu saja sudah membuat perut lapar.
12. Nasi Jinggo
Menu sederhana ini terkenal karena porsinya kecil, harganya terjangkau, dan rasanya pedas menggugah selera.
Disajikan dalam bungkus daun pisang, nasi ini biasanya diisi suwiran ayam, sedikit mie goreng, serta tempe goreng.
Satu bungkus sering kali belum cukup bagi sebagian orang, sehingga tak jarang pembeli menambah porsi.
Walau porsinya kecil, nasi ini sangat mudah ditemukan di tepi jalan karena banyak pedagang membuka lapak sederhana pada malam hari.
13. Tum Ayam
Olahan ayam yang satu ini mirip pepes bila dilihat dari cara pembuatannya. Daging ayam dicincang halus, dicampur rempah, lalu dibungkus daun pisang sebelum dikukus hingga matang.
Aroma harum yang muncul dari daun dan bumbu membuatnya sangat menggugah selera. Yang membedakan dari pepes biasanya adalah racikan rempah dan santannya yang memberikan rasa gurih dan lembut.
14. Jaja Wajik
Kue tradisional ini sering dijadikan buah tangan. Rasanya manis dan teksturnya lembut, sehingga masih digemari hingga sekarang.
Istilah “jaja” dalam bahasa Bali berarti jajanan, dan kudapan ini kerap hadir dalam berbagai acara keluarga, terutama pesta pernikahan.
Anda bisa menemukannya dengan mudah di toko oleh-oleh karena keberadaannya tetap lestari dari masa ke masa.
15. Jaja Bendu
Kue khas dari Jembrana ini dibuat dari bahan sederhana, namun justru kesederhanaan itulah yang membuat banyak orang menyukainya.
Dibungkus daun pisang, jajanan ini terbuat dari tepung ketan berisi campuran parutan kelapa dan gula khas daerah tersebut.
Selain cocok sebagai teman minum teh atau kopi, kudapan ini juga kerap hadir dalam upacara adat serta acara resmi di lingkungan pemerintahan setempat.
16. Rujak Bulung
Berbeda dari rujak pada umumnya, hidangan ini menggunakan rumput laut sebagai bahan utama.
Rumput laut jenis boni diolah kemudian disajikan bersama parutan kelapa yang sudah disangrai, parutan lengkuas, serta bumbu yang diulek halus.
Selain menawarkan sensasi segar, rujak ini juga dianggap baik untuk pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi.
17. Tipat Cantok
Nama ini mungkin terdengar asing bagi pengunjung dari luar daerah, namun hidangan ini sangat mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung kecil hingga hotel berbintang.
Tipat berarti ketupat, sedangkan cantok adalah istilah untuk bumbu yang diulek. Isinya sederhana, yaitu ketupat dengan sayuran seperti kacang panjang, tauge, dan kangkung, kemudian diberi siraman bumbu kacang yang gurih.
18. Godoh Gedang
Kudapan goreng berbahan dasar pisang ini dinamakan godoh gedang. Biasanya pisang belur dijadikan bahan utama sebelum digoreng dan disajikan dengan gula kayu manis atau krim.
Camilan yang konon diperkenalkan oleh bangsa Portugis pada abad ke-16 ini sering menjadi teman santai di waktu luang karena rasanya manis dan renyah.
19. Bubur Injin
Olahan beras ketan hitam ini menghasilkan bubur dengan aroma khas. Disajikan bersama santan dan potongan nangka, hidangan ini cocok sebagai pencuci mulut atau menu sarapan ringan setelah beraktivitas di pantai.
Beberapa tempat menyediakan versi yang sangat terkenal karena rasa manis dan teksturnya yang lembut.
20. Bubur Mengguh
Beras dimasak bersama santan hingga menjadi bubur, lalu disajikan dengan ayam suwir berbumbu serta kuah ayam kental.
Hidangan ini juga ditemani urap sayur yang disajikan terpisah. Rasa gurih berpadu dengan pedas lembut dan tekstur sayuran yang renyah membuatnya digemari masyarakat, terutama di daerah Buleleng.
Tak lengkap rasanya berkunjung ke wilayah tersebut tanpa mencicipinya secara langsung.
Sebagai penutup, menjelajahi ragam makanan khas Bali selalu menghadirkan pengalaman rasa yang unik, membuat setiap perjalanan kuliner semakin berkesan dan tak mudah dilupakan.