Atlet Rowing

Optimisme Atlet Rowing Indonesia Menguat Seiring Upaya Mengejar Empat Emas Sea Games

Optimisme Atlet Rowing Indonesia Menguat Seiring Upaya Mengejar Empat Emas Sea Games
Optimisme Atlet Rowing Indonesia Menguat Seiring Upaya Mengejar Empat Emas Sea Games

JAKARTA - Target besar kembali dibawa cabang rowing Indonesia menjelang SEA Games 2025 di Thailand. 

Setelah melakukan evaluasi mendalam bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, timnas menetapkan sasaran meraih empat medali emas, sebuah target yang dinilai realistis berdasarkan performa atlet-atletnya dalam beberapa bulan terakhir. 

Pelatih timnas, Muhammad Hadris, menjelaskan bahwa kekuatan utama berada pada sektor putra yang selama ini konsisten menunjukkan dominasi di kawasan Asia Tenggara. 

Ia menilai hasil di Kejuaraan Asia di Vietnam menjadi salah satu pijakan penting dalam mengukur kesiapan tersebut. “Target kami empat medali emas, sesuai review Kemenpora. Di putra, semua nomor yang kami bidik emas itu masih on track,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Pengamatan terhadap performa negara-negara pesaing membuat Hadris semakin yakin bahwa sektor putra berada dalam jalur yang tepat. Thailand sempat membuat kejutan dengan menurunkan komposisi berbeda ketika berlaga di Vietnam, namun secara umum kekuatan mereka masih bisa terbaca. 

“Untuk putra, jaraknya jauh. Kami lihat negara lain, terutama Thailand, seperti punya strategi sendiri di Vietnam dengan menurunkan komposisi berbeda. Tapi selama ini atletnya itu-itu saja, jadi kita tahu level mereka,” tuturnya. 

Kondisi ini membuat Indonesia merasa lebih mantap untuk mempertahankan tradisi emas yang selama ini menjadi identitas sektor putra.

Di balik optimisme tersebut, sektor putri menghadirkan tantangan berbeda. Beberapa nomor menunjukkan persaingan ketat dengan Vietnam, tetapi pada nomor lainnya selisih waktu masih cukup lebar. 

Kondisi inilah yang membuat tim pelatih harus menyusun pendekatan khusus agar performa sektor putri dapat mendekati standardisasi seperti saat SEA Games 2019 di Filipina. 

“Di putri ada yang selisih satu detik, ada tiga detik. Itu realistis dikejar. Tapi ada juga yang 10 sampai 15 detik, itu jelas berat dalam waktu dua bulan,” ujar Hadris. Tantangan ini menjadi perhatian serius karena sektor putri memiliki potensi besar untuk kembali bersinar.

Perbaikan Sektor Putri Jadi Prioritas Strategis

Menghadapi ketatnya persaingan di sektor putri, tim pelatih menargetkan penurunan selisih waktu secara signifikan. Pada SEA Games 2019, atlet seperti Julianti dan Yayah Rokayah mampu mempersembahkan emas di nomor pairs, menjadi bukti bahwa sektor putri memiliki kualitas tinggi. 

Kini, Indonesia berupaya memunculkan kembali momentum tersebut dengan latihan yang lebih terstruktur. “Kami fokus memperkecil margin. Minimal kalaupun kalah, jangan lagi 1–2 detik. Semua peningkatan harus terlihat sebelum keberangkatan,” jelas Hadris.

Pemulihan performa sektor putri tidak hanya berkaitan dengan kekuatan fisik, tetapi juga konsistensi dan adaptasi terhadap pola latihan yang diberikan. 

Untuk mendongkrak kemampuan, para atlet menjalani aklimatisasi khusus dari lokasi latihan dataran tinggi menuju dataran rendah. Perubahan lingkungan latihan ini dirancang agar para atlet memiliki kondisi optimal saat bertanding di Thailand nanti.

Namun persiapan tak sepenuhnya berjalan mulus. Panitia SEA Games Thailand memberlakukan aturan bahwa venue baru dapat digunakan dua hari sebelum perlombaan, sehingga rencana tim Indonesia untuk tiba lebih awal tidak dapat dilaksanakan. 

“Kami maunya tanggal 8 Desember sudah di sana. Tapi venue-nya baru dibuka dua hari sebelum pertandingan. 

Jadi paling cepat tanggal 10 atau 11 kami bisa mulai adaptasi di air,” kata Hadris. Situasi tersebut membuat tahap akhir persiapan harus dimaksimalkan sepenuhnya di Situ Cipule, Karawang, tempat tim menjalani latihan intensif selama satu minggu terakhir.

Kekuatan Timnas dan Penyesuaian di Akhir Persiapan

Untuk menghadapi persaingan di Thailand, Indonesia mengirimkan total 23 atlet yang terdiri dari 13 putra dan 10 putri. Mereka akan ambil bagian dalam delapan nomor klasik dan dua nomor beach sprint. 

Komposisi atlet ini dipilih berdasarkan evaluasi performa masing-masing selama rangkaian pemusatan latihan nasional. Para atlet diharapkan mampu menjaga konsistensi sehingga setiap nomor dapat memberikan kontribusi maksimal bagi Indonesia.

Kondisi cuaca di Karawang yang kerap hujan serta akses arena yang terbatas tidak mengendurkan semangat para atlet dalam menyelesaikan tahap akhir persiapan. Menurut Hadris, seluruh atlet tetap mampu menjalankan program latihan dengan baik meskipun menghadapi hambatan teknis. 

“Di Karawang kami sudah siap 100 persen. Tinggal penyelesaian akhir nanti di Thailand. Semoga putra mempertahankan tradisi emas, dan putri bisa mengejar jarak yang sempat hilang,” tuturnya.

Persiapan matang ini menjadi sangat penting mengingat rowing terakhir dipertandingkan pada SEA Games 2021 di Vietnam. Saat itu Indonesia finis sebagai runner-up dengan raihan 8 emas dan 6 perak, hanya kalah perolehan perunggu dari tuan rumah. 

Absennya cabang ini pada SEA Games 2023 di Kamboja membuat momentum kompetisi sedikit terhenti, sehingga SEA Games 2025 dianggap sebagai ajang kebangkitan untuk kembali membuktikan kekuatan rowing Indonesia di tingkat regional.

Momentum Kebangkitan Menuju Panggung Asia Tenggara

Dengan semua aspek persiapan yang telah dilakukan, ROWING Indonesia memandang SEA Games 2025 sebagai momentum penting untuk menunjukkan kualitas sekaligus mempertahankan prestasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun. 

Evaluasi komprehensif, penyesuaian strategi, dan upaya memperkecil margin kekalahan menjadi fondasi penting untuk mencapai target empat emas.

Optimisme tinggi datang dari pencapaian sektor putra yang tetap konsisten serta peluang sektor putri yang masih terbuka melalui pembenahan intensif. Hambatan teknis seperti pembatasan venue dan perubahan cuaca tidak menghalangi tekad tim untuk tampil maksimal di Thailand. 

Dengan kesiapan yang terus dipertajam, Indonesia berharap tradisi emas tetap terjaga sekaligus membuka peluang baru bagi para atlet muda untuk unjuk kemampuan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index