JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan pentingnya menghargai peran guru dalam pendidikan anak-anak.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak menilai kinerja guru semata dari angka dan statistik, mengingat pendidikan pertama dan utama berada di tangan orang tua dan keluarga.
Dalam pidato peringatan Hari Guru Nasional, Mendikdasmen mengajak orang tua untuk memberikan kesempatan kepada guru membantu mendidik anak dengan cara terbaik. “Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara terbaik, perbaiki komunikasi, kerja sama, dan saling menghargai,” ujarnya.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa guru bukan hanya pengajar di kelas, tetapi juga mitra bagi orang tua untuk membentuk karakter, moral, dan kecerdasan anak-anak. Guru hadir sebagai sosok yang mendampingi proses belajar sekaligus membangun budaya akademik yang positif.
Guru Sebagai Agen Pembelajaran dan Peradaban
Abdul Mu'ti menegaskan bahwa guru memiliki peran strategis sebagai agen pembelajaran sekaligus peradaban. Guru berfungsi mendidik dengan tujuan mencerdaskan, membangun nalar kritis, menumbuhkan hati yang jernih, dan menanamkan akhlak mulia.
Peran ini menjadi semakin penting di tengah kompleksitas tantangan yang dihadapi murid saat ini. Mulai dari masalah akademik, sosial, hingga moral, guru menjadi penengah sekaligus pembimbing. Kehadiran guru membantu anak-anak memahami nilai-nilai etika dan membentuk karakter yang matang.
Selain itu, guru menjadi pilar penting dalam menghadapi berbagai permasalahan modern, seperti ketergantungan gawai, judi online, kesulitan ekonomi, serta dinamika keharmonisan keluarga. Dengan bimbingan guru, anak-anak dapat diarahkan secara tepat, sehingga menjadi generasi yang lebih siap menghadapi tantangan.
Ajakan Menghargai dan Memotivasi Guru
Mendikdasmen juga mengimbau masyarakat untuk lebih menghargai jerih payah guru. Apresiasi ini tidak hanya berupa pengakuan verbal, tetapi juga dukungan nyata dalam menjalankan tugas pendidikan. Orang tua, sekolah, dan masyarakat memiliki peran untuk mendukung guru melalui komunikasi yang baik dan kerja sama yang harmonis.
Selain itu, Abdul Mu'ti mengingatkan guru agar terus meluruskan niat dan memperkuat motivasi. Guru diharapkan meneguhkan jati diri sebagai pendidik yang berkomitmen tinggi terhadap perkembangan murid. Stamina intelektual, sosial, dan moral yang prima menjadi bekal utama bagi guru menghadapi tekanan dan tantangan profesi.
Guru yang memiliki keteguhan hati dan ketahanan dalam menjalankan tugasnya akan mampu memberikan pendidikan berkualitas. Dengan semangat yang konsisten, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi teladan bagi murid dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Tantangan dan Peran Strategis Guru Saat Ini
Peran guru semakin kompleks di era modern. Tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, guru harus mampu membimbing murid dalam menghadapi berbagai masalah, baik akademik maupun sosial. Tantangan ini menuntut guru memiliki kesabaran, keuletan, dan kemampuan komunikasi yang baik.
Kehadiran guru sebagai agen peradaban juga mendorong pembentukan karakter generasi muda. Guru mengajarkan nilai moral dan etika, membimbing anak-anak agar memiliki nalar kritis, serta menumbuhkan rasa empati dan kepedulian. Semua ini menjadi fondasi penting bagi perkembangan pribadi dan sosial murid.
Dengan pengakuan dan dukungan dari masyarakat, guru dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas mulia mereka. Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk mengingatkan semua pihak, terutama orang tua, akan peran penting guru dalam mencetak generasi unggul yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.