Pasar Modal Indonesia Catat Rekor Nilai Transaksi Harian Saham Terbesar

Selasa, 11 November 2025 | 12:51:40 WIB
Pasar Modal Indonesia Catat Rekor Nilai Transaksi Harian Saham Terbesar

JAKARTA - Pasar modal Indonesia mencatatkan rekor baru dengan nilai transaksi harian saham mencapai Rp25,06 triliun. 

Peningkatan ini menandai partisipasi investor domestik yang semakin tinggi di tengah penguatan indeks.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa kinerja pasar modal domestik terus menunjukkan tren positif. Lonjakan transaksi saham tercatat seiring membaiknya sentimen ekonomi global dan stabilitas ekonomi nasional yang tetap terjaga.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir Oktober ditutup di level 8.163,88, mengalami apresiasi 1,28 persen month-to-month dan 15,31 persen year-to-date. 

Bahkan, IHSG sempat menyentuh posisi All-Time High 8.274,34. Kapitalisasi pasar saham tercatat mencapai Rp15.560 triliun, memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar modal yang likuid dan diminati investor domestik maupun asing.

Rekor RNTH saham ini tidak lepas dari kontribusi besar investor domestik. Peningkatan jumlah transaksi harian menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia serta stabilitas sektor keuangan secara keseluruhan.

Investor Domestik Mendominasi dan Arus Asing Positif

Selain volume transaksi yang meningkat, jumlah investor di pasar modal juga mengalami pertumbuhan signifikan. 

Hingga Oktober, tercatat penambahan 520 ribu investor baru, sehingga total investor mencapai 19,18 juta orang. Angka ini naik 29,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan semakin tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar saham.

Investor asing juga menunjukkan sentimen positif. Sepanjang periode tersebut, investor asing membukukan net buy senilai Rp12,96 triliun, mencerminkan kepercayaan terhadap prospek pasar keuangan domestik.

Tren positif tidak hanya terlihat di pasar saham, tetapi juga pasar obligasi. Indeks Komposit Obligasi (ICBI) naik 2,02 persen month-to-month dan 11,55 persen year-to-date. Yield rata-rata Surat Berharga Negara (SBN) tercatat turun 25,68 basis poin, memperkuat kondisi likuiditas dan minat investor terhadap instrumen pendapatan tetap.

Pertumbuhan investor domestik yang konsisten dan arus dana asing yang masuk merupakan kombinasi kuat yang mendorong pasar modal Indonesia lebih stabil dan berdaya saing.

Industri Pengelolaan Investasi Kian Menguat

Industri pengelolaan investasi di Indonesia juga mencatatkan kinerja positif. Nilai Asset Under Management (AUM) hingga akhir Oktober mencapai Rp969,03 triliun, naik 4,98 persen month-to-month dan 15,72 persen year-to-date.

Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana pun menembus Rp623,23 triliun, mengalami kenaikan 7,95 persen month-to-month dan 24,83 persen year-to-date. Hal ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap instrumen reksa dana sebagai sarana investasi yang aman dan menguntungkan.

Pertumbuhan industri pengelolaan investasi sejalan dengan meningkatnya literasi keuangan masyarakat dan kesadaran investor akan diversifikasi portofolio. Keduanya berperan penting dalam menjaga stabilitas pasar modal dan memperkuat ekosistem keuangan domestik.

OJK Perkuat Pengawasan Pasar Modal

Dalam menjaga integritas pasar, OJK menekankan penguatan pengawasan transaksi efek. Upaya ini meliputi pengawasan pasar primer dan sekunder, perbaikan infrastruktur sistem perdagangan, hingga penegakan sanksi bagi pelanggaran yang menimbulkan efek jera.

Menurut Inarno Djajadi, langkah-langkah pengawasan ini penting untuk memastikan pasar modal tetap transparan, adil, dan efisien. Keberlanjutan pengawasan akan mendorong investor lebih percaya diri untuk berpartisipasi aktif di pasar saham maupun obligasi.

Dengan meningkatnya likuiditas dan partisipasi investor domestik, pasar modal Indonesia mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Rekor transaksi saham harian bukan hanya angka semata, tetapi juga refleksi kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal yang kuat dan berkelanjutan.

Terkini