Wamenkomdigi

Wamenkomdigi Tekankan Pentingnya Kemandirian Teknologi Sebagai Nasionalisme

Wamenkomdigi Tekankan Pentingnya Kemandirian Teknologi Sebagai Nasionalisme
Wamenkomdigi Tekankan Pentingnya Kemandirian Teknologi Sebagai Nasionalisme

JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa kemandirian teknologi saat ini menjadi bentuk baru dari nasionalisme. 

Di era modern, perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa tidak lagi terbatas pada wilayah fisik, tetapi merambah ruang digital yang semakin kompleks. Menurut Nezar, cita-cita berdaulat secara teknologi merupakan tindakan nyata nasionalisme di era digital.

“Untuk mencapai kemandirian digital, pembangunan ekosistem digital menjadi sangat penting,” ujarnya. Infrastruktur digital yang hampir merata di seluruh Indonesia, baik yang dibangun pemerintah maupun swasta, menjadi fondasi untuk menghadirkan teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat.

Namun, infrastruktur saja tidak cukup. Nezar menekankan pentingnya konektivitas bermakna atau meaningful connectivity yang memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan budaya. Infrastruktur digital harus mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, bukan hanya hadir sebagai simbol kemajuan teknologi semata.

Penguatan Talenta Digital untuk Masa Depan Teknologi Indonesia

Selain membangun infrastruktur, pemerintah juga menyiapkan program pelatihan untuk mencetak talenta digital unggul yang memahami teknologi mutakhir, termasuk kecerdasan buatan (AI). Tujuannya adalah agar Indonesia mampu mengembangkan produk teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya lokal.

“Contohnya AI Large Language Model (LLM), seperti ChatGPT, perlu kita kuasai teknologinya dan buat versi buatan anak bangsa yang menghormati nilai Pancasila, tanpa bias budaya asing,” jelas Nezar. Dengan demikian, teknologi yang lahir di Indonesia tidak hanya canggih, tetapi juga selaras dengan karakter bangsa.

Selain itu, Kemkomdigi aktif mengadakan literasi digital agar masyarakat dapat menggunakan teknologi secara bijak. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat mampu memanfaatkan konektivitas untuk kegiatan yang bermanfaat sekaligus terhindar dari dampak negatif seperti penipuan online atau penyebaran informasi palsu.

Budaya Digital yang Mengedepankan Etika dan Tanggung Jawab

Nezar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui etika berkomunikasi di dunia digital. Kemandirian teknologi tidak hanya soal memiliki produk teknologi, tetapi juga tentang membangun kesadaran sosial digital yang tinggi.

“Dengan masyarakat yang terliterasi digital dengan baik, mereka bisa menggunakan konektivitas yang sudah tersedia untuk kegiatan positif sekaligus menjauh dari dampak negatif,” imbuhnya. Budaya digital yang berbasis etika menjadi pondasi penting agar masyarakat tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bijak dalam berinteraksi.

Selain itu, pengembangan talenta digital diharapkan mampu memperkuat ekosistem startup, industri kreatif, dan inovasi berbasis teknologi di Indonesia. Dengan demikian, setiap inovasi yang lahir akan membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kedaulatan digital nasional.

Kemandirian Teknologi Sebagai Nasionalisme Era Modern

Menurut Nezar, kemandirian teknologi menjadi simbol nasionalisme modern, di mana bangsa tidak hanya mengandalkan produk impor atau teknologi asing, tetapi mampu menciptakan solusi digital sendiri. 

Hal ini selaras dengan upaya pemerintah memajukan industri lokal, menguatkan startup, serta mendorong riset dan pengembangan di bidang teknologi tinggi.

Kemkomdigi juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat agar teknologi yang dikembangkan sesuai kebutuhan nasional. Kampanye literasi digital dan pengembangan talenta digital menjadi alat strategis untuk mencapai visi ini.

Nezar menekankan bahwa perjuangan digital ini merupakan bagian dari menjaga kedaulatan bangsa. Setiap individu yang memahami pentingnya literasi digital dan berpartisipasi dalam ekosistem teknologi nasional turut memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

“Kemandirian teknologi bukan sekadar soal kemampuan teknis, tetapi juga soal nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air. Dengan kolaborasi semua pihak, Indonesia bisa meraih kedaulatan digital yang sejati,” pungkas Nezar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index