JAKARTA - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berpotensi mencapai angka 8–10% dalam beberapa tahun ke depan.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara kuliah umum mengenai kebijakan ekonomi nasional di Universitas Airlangga Surabaya.
Purbaya menjelaskan, target ambisius tersebut sejalan dengan berbagai langkah pemerintah untuk mendorong daya beli, konsumsi, dan investasi di sektor riil. Ia mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk memahami peran strategis mereka dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurut Purbaya, pencapaian pertumbuhan ini dimungkinkan melalui stimulus likuiditas yang telah diguyurkan ke bank-bank Himbara dengan total mencapai Rp200 triliun. Dana tersebut telah terserap hingga 84% atau senilai Rp167,6 triliun melalui penyaluran kredit kepada masyarakat, yang berdampak positif terhadap pergerakan ekonomi domestik.
Stimulus Likuiditas Perkuat Kredit dan Investasi
Dana likuiditas yang disalurkan ke lima bank plat merah memiliki dampak langsung pada penguatan kredit dan konsumsi di masyarakat.
Purbaya menekankan, penyerapan stimulus ini mendorong sektor riil untuk bergerak lebih dinamis, meningkatkan investasi, serta menghasilkan efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, likuiditas yang mengalir ke sektor perbankan juga memberikan dorongan terhadap pertumbuhan usaha dan peningkatan kapasitas produksi, yang pada gilirannya memperkuat perekonomian domestik.
Menurut Purbaya, efektivitas penyaluran kredit ini menjadi indikator nyata keberhasilan pemerintah dalam menggerakkan roda ekonomi.
Purbaya menambahkan, kebijakan ini juga mendorong stabilitas keuangan, karena perputaran dana yang lebih tinggi mampu meningkatkan kapasitas pembiayaan perbankan dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem ekonomi nasional.
Edukasi Mahasiswa Dorong Kesadaran Ekonomi
Sebagai bagian dari sosialisasi kebijakan, Purbaya menekankan pentingnya edukasi generasi muda mengenai langkah-langkah pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Ia berharap mahasiswa dapat menanamkan optimisme dan memahami strategi percepatan perekonomian.
Menurut Purbaya, pemahaman mahasiswa terhadap kebijakan ekonomi akan memberikan dampak jangka panjang, karena generasi muda nantinya akan menjadi pelaku ekonomi yang berkontribusi terhadap pembangunan nasional.
Ia menilai, literasi ekonomi yang baik akan memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya mendukung program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan.
Purbaya mencontohkan, pada triwulan keempat tahun ini, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan mencapai 5,67%, dan pemerintah terus mendorong agar angka ini meningkat lebih cepat melalui stimulus, investasi, dan penguatan sektor riil.
Langkah Strategis Pemerintah Percepat Pertumbuhan
Purbaya menegaskan, percepatan pertumbuhan ekonomi tidak hanya didorong oleh likuiditas dan kredit, tetapi juga oleh implementasi langkah-langkah strategis pemerintah di berbagai sektor. Hal ini termasuk penguatan investasi, efisiensi fiskal, dan pemanfaatan kebijakan ekonomi yang adaptif terhadap kondisi global.
Ia menambahkan, target pertumbuhan hingga 10% pada beberapa tahun mendatang dapat tercapai jika semua elemen masyarakat berpartisipasi aktif dan mendukung kebijakan pemerintah. Purbaya menekankan, keselarasan antara langkah pemerintah dan peran masyarakat menjadi kunci percepatan pembangunan ekonomi nasional.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi kebijakan juga dianggap penting untuk menumbuhkan optimisme, sehingga setiap langkah yang diambil pemerintah dapat diterima dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda yang menjadi tulang punggung pertumbuhan jangka panjang.