JAKARTA - Islam Makhachev, salah satu petarung UFC yang sedang naik daun, kini mendapatkan perhatian tambahan dari komentar positif yang diberikan mantan lawannya, Dustin Poirier. Dalam komentarnya, Poirier yang pernah berhadapan dengan Makhachev di oktagon, memberikan pandangannya tentang kemampuan Makhachev untuk meraih gelar juara kedua di kelas welter UFC. Keyakinan Poirier ini memperkuat posisi Makhachev sebagai salah satu calon bintang bersinar di jagad UFC.

Dustin Poirier dan Islam Makhachev pernah berhadapan dalam sebuah pertarungan yang berlangsung sengit pada bulan Juni lalu. Saat itu, pertandingan kedua petarung mencapai klimaks hingga ronde terakhir, sebelum Makhachev berhasil mengunci kemenangan melalui teknik D'Arce Choke, dengan hanya menyisakan kurang dari satu menit dalam pertarungan. Ini adalah kemenangan yang menunjukkan keahlian dan ketenangan Makhachev dalam situasi yang penuh tekanan.

Setelah pertarungan tersebut, Islam Makhachev menunjukkan bahwa dia bukanlah petarung yang mudah dilupakan. Pada bulan Januari, dia kembali memperlihatkan kapasitas bertarungnya dengan mengalahkan Renato Moicano, yang saat itu menggantikan Arman Tsarukyan. Kemenangan ini menjadi bukti konsistensi Makhachev dalam mempertahankan gelarnya sekaligus membuktikan kemampuannya di atas ring UFC.

Melihat sepak terjang Makhachev, Poirier berpendapat bahwa dengan keterampilan dan strategi yang dia miliki, Makhachev memiliki kesempatan besar untuk melangkah lebih jauh di UFC. “Islam adalah petarung yang sangat teknikal dan taktis. Dia tahu bagaimana mengatur tempo pertarungan dan menjadi agresor di saat yang tepat,” ujar Poirier. “Dengan kemampuan seperti itu, saya yakin dia bisa beranjak ke kelas welter dan meraih sabuk juara keduanya.”

Bagi Makhachev, ambisi untuk berpindah kelas dan mencoba meraih gelar juara kelas welter adalah tantangan besar yang memikat. Saat ini, dia tidak hanya memusatkan perhatian pada kelas welter saja, namun juga melihat peluang di kelas menengah. Ini menunjukkan strategi jangka panjangnya untuk menjadi petarung serba bisa dan menambah koleksi gelar dalam kariernya di UFC.

Strategi Makhachev yang juga merupakan rekan seperguruan Khabib Nurmagomedov, adalah salah satu tradisi dalam memaksimalkan potensi dengan melatih fisik dan mental secara menyeluruh. “Dia adalah salah satu yang terbaik di gym. Dengan disiplin dan fokus, saya tidak ragu dia bisa meraih gelar kedua dan mungkin lebih,” tambah Poirier lagi.

Keberhasilan Makhachev dalam meraih gelar tak lepas dari kerja keras dan dedikasinya. Dari tahun ke tahun, dia terus menunjukkan peningkatan baik dalam teknik bertarung maupun power yang dimiliki. Dalam setiap pertarungan, Makhachev selalu menampilkan aksi yang memukau dan mampu menarik perhatian para penggemarnya serta pengamat MMA.

Peluang bagi Makhachev untuk melangkah menjadi juara di kelas welter tentu memerlukan usaha dan strategi yang matang. Persaingan di kelas tersebut terbilang ketat dengan kehadiran banyak petarung berkelas dunia. Namun, dengan dukungan dan keyakinan dari berbagai pihak termasuk mantan lawannya seperti Poirier, Makhachev punya bekal motivasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh.

Ke depannya, perjalanan Islam Makhachev di UFC akan sangat dinantikan. Pertanyaannya kini adalah sejauh mana keberanian dan strategi yang dimiliki oleh Makhachev dapat membawa dia untuk menggondol sabuk juara keduanya di UFC. Dengan potensi dan keahlian yang telah diperlihatkannya, peluang tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan. Sekarang, publik hanya perlu menanti bagaimana keberanian Makhachev dalam menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.

Inilah masa depan yang sudah diperhitungkan oleh Islam Makhachev, dan kata-kata dukungan dari Dustin Poirier bisa jadi menjadi salah satu motivasi baginya untuk terus melangkah dalam karier UFC-nya. Makhachev kini berada di jalur yang tepat untuk mencetak sejarah baru dalam dunia seni bela diri campuran ini.