Sawit

Harga TBS Sawit di Kalbar Stabil, Peluang Positif Industri Masih Terbuka

Harga TBS Sawit di Kalbar Stabil, Peluang Positif Industri Masih Terbuka
Harga TBS Sawit di Kalbar Stabil, Peluang Positif Industri Masih Terbuka

JAKARTA - Petani sawit di Kalimantan Barat menghadapi penyesuaian harga Tandan Buah Segar (TBS) untuk periode III–November 2025. 

Berdasarkan keputusan Tim Penetapan Harga TBS Provinsi Kalbar, harga sawit berusia 10–20 tahun tercatat turun tipis sebesar Rp 35,91 per kilogram, sehingga kini berada di level Rp 3.217,54 per kg. 

Penurunan ini menandai dinamika pasar yang wajar, namun tetap memberikan sinyal bahwa industri sawit lokal masih berjalan dengan stabil. 

Selain TBS, harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan pada Rp 13.510,02/kg, kernel atau inti sawit Rp 11.433,35/kg, dengan Indeks K berada di angka 92,39%. Pergerakan ini menjadi acuan bagi petani dalam merencanakan produksi dan distribusi komoditas sawit.

Harga TBS Berdasarkan Usia Tanaman

Rincian harga TBS menunjukkan variasi sesuai usia tanaman. Untuk tanaman muda, usia 3–9 tahun, harga berkisar antara Rp 2.407,35 hingga Rp 3.074,37 per kg, mencerminkan produktivitas yang meningkat seiring bertambahnya usia tanaman. 

Untuk sawit berusia 10–20 tahun, harga berada di level Rp 3.217,54/kg, menjadi patokan utama bagi kebanyakan petani. Sedangkan tanaman yang lebih tua, 21–25 tahun, mengalami penurunan harga sedikit lebih rendah, dari Rp 3.163,10 hingga Rp 2.879,56/kg. 

Perbedaan harga ini mencerminkan strategi penetapan yang adil berdasarkan produktivitas dan kualitas tandan buah, sekaligus memberikan informasi penting bagi pengelola perkebunan dalam mengatur panen dan distribusi.

Kondisi Pasar Minyak Sawit dan Produk Turunan

Selain TBS, harga CPO dan kernel turut memengaruhi kesejahteraan petani. Dengan harga CPO Rp 13.510,02/kg dan kernel Rp 11.433,35/kg, petani masih memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan melalui pengolahan dan penjualan produk turunan sawit. 

Indeks K di level 92,39% menunjukkan stabilitas kualitas yang cukup baik, sehingga memberikan daya tawar lebih dalam negosiasi harga dengan pabrik pengolah. 

Hal ini menegaskan bahwa meskipun ada penyesuaian harga TBS, pasar sawit Kalbar tetap menunjukkan prospek positif bagi petani dan pengelola kebun yang mampu memaksimalkan kualitas produksi.

Strategi Petani Menghadapi Penurunan Tipis

Penurunan harga TBS yang bersifat tipis mendorong petani untuk menyesuaikan strategi produksi. Beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain pengaturan ritme panen, perbaikan kualitas buah, dan diversifikasi produk turunan. 

Kombinasi strategi ini diharapkan mampu meminimalkan dampak penurunan harga, sekaligus membuka peluang optimalisasi pendapatan. Stabilitas harga CPO dan kernel memberikan tambahan keyakinan bahwa industri sawit masih memiliki potensi pertumbuhan. 

Dengan perhatian pada kualitas dan produktivitas, petani Kalbar tetap memiliki peluang positif untuk menjaga keberlanjutan usaha sawit di tengah dinamika harga TBS.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index