JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melalui Divisi Bogasari memperkuat komitmen keberlanjutan dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kedua di pabrik Jakarta pada 25 November 2025.
Langkah ini menjadi kelanjutan dari instalasi pertama yang dipasang di pabrik Cibitung, Bekasi, pada 2022, dan menegaskan visi perusahaan untuk mengintegrasikan energi terbarukan dalam kegiatan produksi tepung terigu.Wakil Kepala Divisi Bogasari, Erwin Sudharma, menekankan bahwa pengoperasian PLTS kedua ini memiliki makna khusus menjelang ulang tahun ke-54 Bogasari.
“Peresmian PLTS kedua ini menjadi momen spesial menjelang ulang tahun ke-54 Bogasari sebagai pabrik tepung terigu pertama di Indonesia. Pabrik Cibitung adalah flour milling pertama di Indonesia yang memanfaatkan sinar matahari sebagai energi terbarukan,” ujar Erwin.
Langkah Bogasari ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga menjadi bukti nyata penerapan konsep green industry secara konsisten. Perusahaan berupaya memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan untuk menunjang operasional pabrik sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Kapabilitas dan Dampak PLTS Jakarta
PLTS yang baru dioperasikan di Jakarta memiliki kapasitas terpasang sebesar 1,88 megawatt-peak (MWp) dan mampu menghasilkan energi listrik sekitar 1.920.000 kWh per tahun.
Energi yang dihasilkan dari panel surya ini menggantikan sebagian kebutuhan listrik pabrik serta menurunkan emisi karbon hingga 1.350 ton CO?e per tahun, setara dengan penanaman 22.346 pohon.
Vice President Engineering and Technology Bogasari, Andry Wiryanto, menjelaskan bahwa kapasitas PLTS Jakarta masih akan ditingkatkan dalam waktu dekat. “Bogasari Jakarta rencananya akan menambah kapasitas PLTS hingga total 4 MWp,” ujar Andry.
Menurutnya, ide pengembangan PLTS ini sudah direncanakan sejak 2022 dan direalisasikan secara bertahap, mulai dari penguatan struktur bangunan pada 2024 hingga pemasangan panel surya sepanjang 2025. Proyek ini dilaksanakan bekerja sama dengan kontraktor PT Aruna Cahaya Pratama.
Selain memenuhi sebagian kebutuhan listrik pabrik, energi dari PLTS juga digunakan untuk 22 unit forklift berbaterai dengan kapasitas 20 kW, mendukung operasional gudang penyimpanan dan distribusi produk jadi.
Total terdapat 3.410 modul photovoltaic (PV) yang terpasang di area gudang dan fasilitas penunjang lainnya, memperlihatkan integrasi sistem surya yang menyeluruh.
Target Nasional dan Komitmen Lingkungan
Bogasari menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan upaya menekan pemanasan global serta mendukung Gerakan Nasional Sejuta Surya yang dikampanyekan pemerintah sejak 2017.
Erwin Sudharma menekankan bahwa target jangka panjang perusahaan adalah memanfaatkan energi surya di seluruh fasilitas produksi, termasuk pabrik di Surabaya, Tangerang, dan Medan.
“Tujuan pemanfaatan PLTS ini adalah untuk menekan pemanasan global sekaligus mendukung Gerakan Nasional Sejuta Surya yang dikampanyekan pemerintah sejak 2017,” ujar Erwin.
Dengan pemanfaatan PLTS, Bogasari tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mengurangi biaya operasional listrik, sehingga mendukung kesinambungan bisnis sekaligus menjaga reputasi perusahaan sebagai pelopor green industry di Indonesia.
Perbandingan dengan PLTS pabrik Cibitung menunjukkan pertumbuhan kapasitas dan efisiensi. PLTS Cibitung memiliki kapasitas 1 MWp dengan produksi energi 1,11 juta kWh per tahun dan telah mendukung langsung lini produksi Mill A dan Mill B sejak 2022, menjadi benchmark bagi pengembangan pabrik Jakarta.
Peresmian dan Dukungan Manajemen
Peresmian PLTS berlangsung di pabrik Bogasari Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan dihadiri langsung oleh Direktur Indofood sekaligus Kepala Divisi Bogasari, Franciscus Welirang, Wakil Kepala Divisi Bogasari, Erwin Sudharma, Senior Vice President Manufacturing, Bobby Aryanto, serta tim manajemen Bogasari lainnya.
Kehadiran jajaran manajemen pada peresmian ini menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif energi terbarukan dan strategi perusahaan untuk memperkuat posisi Bogasari sebagai pabrik tepung terigu yang ramah lingkungan.
Dengan komitmen ini, Bogasari tidak hanya menonjol dari sisi kapasitas produksi, tetapi juga menegaskan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam industri manufaktur.
Dengan langkah ini, Bogasari berharap dapat menginspirasi industri lain untuk mengadopsi teknologi energi terbarukan, memperluas pemanfaatan PLTS, dan berkontribusi pada pencapaian target pengurangan emisi nasional. Strategi ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya saing pabrik secara global, menunjukkan bahwa efisiensi energi dan tanggung jawab lingkungan dapat berjalan beriringan dengan produktivitas.