Rupiah

Prospek Suku Bunga Memengaruhi Pergerakan Rupiah yang Fluktuatif Saat Ini

Prospek Suku Bunga Memengaruhi Pergerakan Rupiah yang Fluktuatif Saat Ini
Prospek Suku Bunga Memengaruhi Pergerakan Rupiah yang Fluktuatif Saat Ini

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan dan ditutup menguat tipis di kisaran Rp16.656 per dolar AS. 

Meski sempat melemah di rentang Rp16.650–Rp16.700, penguatan 0,25% menandai optimisme pasar terhadap sentimen ekonomi global.

Mata uang Asia lainnya menunjukkan tren positif. Yen Jepang naik 0,15%, dolar Hong Kong menguat 0,07%, dolar Singapura naik 0,14%, sementara dolar Taiwan stagnan. Won Korea Selatan meningkat 0,39%, peso Filipina melemah 0,06%, yuan China naik 0,11%, ringgit Malaysia 0,05%, dan baht Thailand menguat 0,21%.

Ekspektasi Pasar Terhadap Kebijakan The Fed

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai pelaku pasar menaruh perhatian pada sinyal Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga. Data ekonomi AS yang terus mengalir membuat pelaku pasar percaya The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember.

Komentar dovish dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams menambah keyakinan tersebut. Pasar saat ini memperkirakan peluang hampir 80% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, naik signifikan dari sebelumnya 30% menurut CME FedWatch.

Ibrahim menambahkan, pasar menunggu data ekonomi AS terbaru, termasuk Indeks Harga Produsen (IHP) yang diproyeksikan naik 0,3% MoM dan Penjualan Ritel diperkirakan naik 0,4% MoM. Sentimen ini turut memengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

Kondisi Fiskal Dalam Negeri

Di dalam negeri, pemerintah menyiapkan kebijakan fiskal yang mendukung stabilitas nilai tukar. Presiden Prabowo Subianto menargetkan APBN 2027 atau 2028 seimbang atau surplus, sehingga pendapatan negara dapat menutupi belanja.

Target defisit APBN 2026 awalnya dipatok 2,48% dari PDB, namun pemerintah menaikkan menjadi 2,68% untuk mendanai program prioritas. 

Program ini mencakup makan bergizi gratis dan koperasi desa merah putih. Kebijakan ini diharapkan tetap menjaga kestabilan ekonomi dan mendukung daya beli masyarakat, meski berpotensi menekan rupiah sementara.

Prospek Rupiah dan Strategi Pelaku Pasar

Rupiah tercatat sempat melemah 0,02% saat dibuka ke Rp16.661 per dolar AS, kemudian tertekan 0,06% ke Rp16.667 pada siang hari. Tren ini menunjukkan pasar masih sensitif terhadap faktor eksternal maupun domestik.

Pelaku pasar menilai volatilitas rupiah wajar mengingat kondisi global yang dipengaruhi ekspektasi suku bunga The Fed, sementara faktor domestik berupa defisit APBN dan program pemerintah turut membentuk persepsi risiko. 

Strategi hedging dan pemantauan data makro menjadi kunci bagi investor dan pelaku pasar dalam menavigasi fluktuasi.

Dengan adanya prospek pemangkasan suku bunga AS dan stabilitas kebijakan fiskal dalam negeri, analis menilai rupiah berpotensi tetap terjaga hingga akhir tahun. Pemantauan berkelanjutan terhadap perkembangan data ekonomi AS dan keputusan pemerintah akan menentukan arah pergerakan rupiah dalam jangka pendek.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index