JAKARTA - Pendaftaran KIP Kuliah 2025 akan ditutup pada 31 Oktober mendatang.
Program Kartu Indonesia Pintar ini memberikan bantuan UKT dan biaya hidup bagi mahasiswa kurang mampu. Mahasiswa baru dari semua jalur masuk PTN maupun PTS dapat segera mendaftar agar mendapat kesempatan kuliah gratis bila lolos seleksi.
KIP Kuliah bertujuan memastikan calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu tetap dapat mengakses pendidikan tinggi. Bantuan ini memungkinkan mahasiswa menempuh studi tanpa terbebani biaya, sekaligus meningkatkan kesempatan mereka meraih prestasi akademik.
Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
Calon mahasiswa yang belum mendaftar dapat memanfaatkan sisa waktu pendaftaran sebelum batas akhir. Dengan langkah ini, mahasiswa dari berbagai daerah dan latar belakang ekonomi tetap memiliki kesempatan untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi.
Kesempatan ini terbuka bagi semua jalur masuk perguruan tinggi, termasuk SNBP, SNBT, dan jalur mandiri.
Cara Daftar KIP Kuliah 2025
Untuk mendaftar KIP Kuliah 2025 jalur mandiri, calon mahasiswa perlu membuat akun secara mandiri di laman resmi KIP Kuliah. Pada tahap awal, siswa memasukkan NIK, NISN, NPSN, dan alamat email aktif agar sistem dapat melakukan validasi data. Validasi ini memastikan kelayakan calon penerima KIP Kuliah sesuai ketentuan.
Setelah validasi berhasil, sistem akan mengirimkan Nomor Pendaftaran dan Kode Akses ke email yang didaftarkan. Nomor dan kode ini digunakan untuk menyelesaikan proses pendaftaran di laman KIP Kuliah Merdeka.
Calon mahasiswa dapat memilih jalur seleksi yang diikuti, baik SNBP, SNBT, maupun jalur mandiri, untuk memproses pendaftaran hingga selesai.
Tahap terakhir melibatkan verifikasi oleh perguruan tinggi bagi mahasiswa yang dinyatakan diterima. Perguruan tinggi memastikan calon penerima KIP Kuliah benar-benar memenuhi syarat, kemudian mengusulkan data mahasiswa ke pusat agar bantuan dapat diberikan. Proses ini menegaskan akurasi program agar tepat sasaran.
Syarat Calon Penerima KIP Kuliah
Penerima KIP Kuliah Merdeka adalah lulusan SMA, SMK, atau sederajat yang lulus tahun berjalan atau maksimal dua tahun sebelumnya. Selain itu, calon mahasiswa harus telah lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PTN maupun PTS yang telah terakreditasi.
Hal ini memastikan mahasiswa yang dibantu memiliki potensi akademik yang baik.
Kriteria ekonomi menjadi syarat penting bagi calon penerima KIP Kuliah. Mahasiswa berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin, dibuktikan dengan dokumen sah seperti KIP Pendidikan Menengah, keikutsertaan dalam program PKH, KKS, atau masuk dalam desil 3 Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Syarat ini bertujuan memastikan bantuan diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.
Bagi calon mahasiswa yang tidak termasuk kategori di atas, masih ada kesempatan selama memenuhi kriteria miskin atau rentan miskin. Pendapatan gabungan orang tua/wali tidak lebih dari Rp4.000.000 per bulan atau pendapatan per anggota keluarga maksimal Rp750.000.
Alternatif lain adalah surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang dilegalisasi pemerintah setempat.
Manfaat dan Verifikasi KIP Kuliah
Program KIP Kuliah 2025 memberikan manfaat berupa bantuan UKT hingga biaya hidup. Dengan bantuan ini, mahasiswa dari keluarga kurang mampu dapat menyelesaikan pendidikan tinggi tanpa hambatan finansial.
Program ini juga mendukung peningkatan prestasi akademik mahasiswa serta mendorong mereka meraih kesuksesan di perguruan tinggi.
Perguruan tinggi akan melakukan verifikasi dan validasi data calon penerima KIP Kuliah. Proses ini memastikan bantuan diberikan tepat sasaran, sehingga mahasiswa yang benar-benar membutuhkan dapat memanfaatkannya. Langkah ini juga menjadi mekanisme akuntabilitas untuk menjaga kredibilitas program.
Kesempatan mendaftar KIP Kuliah 2025 hanya tersisa hingga 31 Oktober. Calon mahasiswa dianjurkan segera melengkapi pendaftaran dan persyaratan agar tidak kehilangan kesempatan.
Program ini menjadi salah satu jalan utama untuk memperoleh pendidikan tinggi secara gratis dan mendukung pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.