Kesehatan

Aman atau Tidak Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Saat Perut Kosong?

Aman atau Tidak Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Saat Perut Kosong?
Aman atau Tidak Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Saat Perut Kosong?

JAKARTA - Bagi banyak orang, pagi hari rasanya belum lengkap tanpa secangkir kopi hitam. Aroma khasnya yang kuat dan efek menyegarkannya seolah menjadi “alarm alami” sebelum memulai aktivitas.

 Namun, di balik kebiasaan itu muncul pertanyaan klasik: apakah minum kopi hitam di pagi hari, terutama saat perut kosong, benar-benar aman?

Kopi dikenal sebagai minuman rendah kalori. Tanpa tambahan gula atau krimer, secangkir kopi hitam hanya mengandung sekitar dua kalori atau kurang, menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. 

Selain itu, kandungan kafein di dalamnya dipercaya mampu meningkatkan fokus, konsentrasi, serta mengusir rasa kantuk di awal hari.

Manfaat Kopi Hitam di Pagi Hari

Menurut Times of India, kafein dalam kopi berperan penting sebagai stimulan alami bagi sistem saraf pusat. Zat ini membantu meningkatkan kewaspadaan, mempercepat reaksi otak, dan memperbaiki suasana hati. 

Tak heran bila segelas kopi sering dianggap sebagai “penyemangat pagi” bagi banyak pekerja dan pelajar.

Selain itu, kopi juga dikenal dapat merangsang sistem pencernaan. Bagi sebagian orang, kopi hitam membantu memperlancar buang air besar karena efeknya yang dapat mendorong gerakan usus. Hal ini membuat tubuh terasa lebih ringan dan siap memulai hari.

Tidak hanya itu, kandungan antioksidan alami dalam kopi, seperti asam klorogenat, turut membantu melawan radikal bebas. Antioksidan ini dipercaya berperan dalam menjaga kesehatan sel-sel tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 serta penyakit jantung.

Risiko Minum Kopi Saat Perut Kosong

Meski punya banyak manfaat, minum kopi hitam di pagi hari tanpa sarapan bisa memunculkan efek samping bagi sebagian orang. Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah peningkatan produksi asam lambung.

Mengutip Healthline, rasa pahit pada kopi dapat menstimulasi lambung untuk memproduksi lebih banyak asam. Pada orang dengan lambung sensitif atau penderita GERD (gastroesophageal reflux disease), kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri, perih, atau sensasi terbakar di dada.

Meski begitu, penelitian yang membuktikan hubungan langsung antara kopi dan kerusakan lambung masih sangat terbatas. Artinya, tidak semua orang akan mengalami keluhan tersebut. Sensitivitas terhadap kopi sangat bergantung pada kondisi tubuh masing-masing.

Hubungan Kopi dengan Hormon Kortisol

Selain pengaruh terhadap lambung, ada pula kekhawatiran lain: kopi bisa meningkatkan kadar hormon kortisol, yaitu hormon stres alami dalam tubuh. Kortisol biasanya mencapai puncaknya sesaat setelah bangun tidur dan perlahan menurun seiring berjalannya hari.

Sebagian orang beranggapan bahwa meminum kopi di waktu ini bisa memperburuk peningkatan kadar kortisol dan memicu stres berlebih. Namun, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung anggapan tersebut. 

Beberapa studi menunjukkan bahwa kadar kortisol tidak berubah signifikan setelah konsumsi kopi, bahkan pada waktu perut masih kosong.

Menurut beberapa pakar, lonjakan kortisol yang berlebihan justru lebih sering disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, seperti sindrom Cushing atau gangguan metabolik tertentu, bukan semata-mata karena kopi.

Mengenali Respons Tubuh Sendiri

Kunci utama dalam menikmati kopi secara aman adalah mengenali respons tubuh. Jika Anda merasa perut terasa tidak nyaman, mual, atau mengalami gangguan pencernaan setelah minum kopi tanpa makan terlebih dahulu, sebaiknya hentikan kebiasaan itu.

Beberapa orang merasa lebih baik minum air putih atau makan makanan ringan seperti roti atau buah sebelum menyeruput kopi. Langkah kecil ini bisa membantu menetralkan asam lambung dan mencegah ketidaknyamanan.

Selain itu, memperhatikan jumlah konsumsi kafein harian juga penting. Bagi kebanyakan orang dewasa, batas aman kafein berkisar hingga 400 miligram per hari, setara dengan sekitar empat cangkir kopi ukuran sedang. 

Konsumsi berlebihan justru bisa menimbulkan efek samping seperti jantung berdebar, kecemasan, dan sulit tidur.

Waktu Terbaik untuk Menikmati Kopi

Bagi Anda yang ingin tetap mendapatkan manfaat optimal dari kopi tanpa mengganggu keseimbangan hormon atau sistem pencernaan, waktu terbaik untuk meminumnya bukanlah tepat setelah bangun tidur, melainkan sekitar 1–2 jam kemudian.

Pada rentang waktu tersebut, kadar kortisol mulai menurun secara alami, sehingga efek kafein bisa bekerja lebih efisien untuk meningkatkan fokus tanpa memicu stres berlebih.

Selain itu, mengonsumsi kopi setelah sarapan juga membantu tubuh memiliki lapisan pelindung di lambung, mengurangi risiko peningkatan asam. Dengan begitu, kopi tetap bisa dinikmati tanpa efek yang tidak diinginkan.

Kesimpulan

Minum kopi hitam di pagi hari pada dasarnya tidak berbahaya, selama dikonsumsi dengan cara dan waktu yang tepat. Setiap tubuh bereaksi berbeda terhadap kafein, sehingga penting untuk memperhatikan sinyal dari tubuh sendiri.

Bagi sebagian orang, minum kopi setelah sarapan dapat memberikan manfaat energi tanpa gangguan pencernaan. Namun bagi yang tahan terhadap asam, minum kopi di pagi hari pun tetap bisa menjadi kebiasaan menyenangkan.

Yang terpenting, hindari konsumsi berlebihan dan pahami batasan tubuh Anda. Dengan cara itu, kopi bisa tetap menjadi teman pagi yang menyehatkan, bukan penyebab masalah pencernaan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index