JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia dengan menggandeng media sebagai mitra strategis. Melalui kegiatan Journalist Class Angkatan 11, yang berlangsung di Badung, Bali, OJK mengajak jurnalis dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperdalam pemahaman mengenai peran dan fungsi OJK sebagai otoritas pengatur dan pengawas sektor jasa keuangan nasional.
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, OJK Institute, serta Kantor OJK Provinsi Bali, NTB, dan NTT, yang secara aktif mendorong peningkatan kapasitas pemangku kepentingan, termasuk jurnalis, dalam menyampaikan informasi finansial yang benar, akurat, dan edukatif kepada masyarakat.
Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK, Irhamsah, yang hadir mewakili Kepala OJK Provinsi Bali, menekankan pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi terkait keuangan secara tepat dan bertanggung jawab.
“Peran rekan-rekan media sangat vital dalam menyebarkan informasi keuangan yang akurat dan membangun kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan serta terhindar dari kejahatan finansial,” ujar Irhamsah di hadapan para peserta Journalist Class.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi kerja sama media selama ini dalam memberitakan berbagai program edukatif OJK dan mendukung stabilitas ekonomi melalui penyampaian informasi yang berimbang dan mendidik.
“Kami sangat mengapresiasi media yang terus aktif mengawal dan mempublikasikan inisiatif OJK. Informasi yang edukatif sangat membantu kami dalam menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan berdaya tahan,” tambahnya.
Kegiatan Journalist Class OJK telah menjadi agenda rutin dan strategis yang bertujuan memperluas pemahaman publik terhadap kebijakan OJK melalui pemberitaan yang kredibel dan objektif. Dalam kesempatan ini, para jurnalis memperoleh materi dari para narasumber satuan kerja OJK pusat yang membahas berbagai topik penting di sektor jasa keuangan, termasuk perlindungan konsumen, kebijakan inklusi keuangan, pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan, dan pencegahan investasi ilegal.
Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, Mohammad Ismail Riyadi, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa media adalah salah satu mitra utama OJK dalam menjalankan misi literasi dan inklusi keuangan.
“Kami melihat media sebagai mitra utama dalam menyampaikan kebijakan OJK kepada masyarakat. Pemberitaan yang informatif dan seimbang sangat berperan dalam menciptakan industri jasa keuangan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Ismail Riyadi.
Ia menambahkan bahwa pelibatan media dalam edukasi keuangan merupakan bagian dari strategi jangka panjang OJK untuk membangun masyarakat yang sadar dan cerdas secara finansial. Dalam jangka panjang, peningkatan pemahaman publik terhadap produk dan layanan keuangan akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
OJK juga memandang bahwa peningkatan kapasitas jurnalis dalam memahami kebijakan sektor keuangan sangat penting, mengingat jurnalis memiliki daya jangkau yang luas dalam menyampaikan informasi kepada berbagai lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan dan masyarakat di daerah terpencil.
Selain membahas substansi regulasi dan kebijakan, kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi antara regulator dan insan media untuk bertukar pandangan mengenai tantangan dan peluang dalam penyampaian informasi keuangan di era digital.
Kegiatan Journalist Class Angkatan 11 ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pemberitaan media di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, sekaligus mendorong lahirnya lebih banyak konten edukatif yang mendukung pembangunan ekosistem jasa keuangan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.
