ENERGI

Energi Biru: Solusi Inovatif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Energi Biru: Solusi Inovatif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Energi Biru: Solusi Inovatif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menekankan pentingnya pengembangan energi biru (blue energy) sebagai alternatif yang menjanjikan. Dalam keterangan pers yang disampaikan, Mardani menjelaskan bahwa energi biru dapat menjadi pendorong utama dalam memanfaatkan sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Blue energy ini penting dan bisa menjadi alternatif selain green energy. Konsep Ekonomi Biru yang menawarkan peluang besar dalam pemanfaatan sumber daya kelautan sebagai pendorong utama pembangunan ekonomi,” ungkap Mardani. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kekayaan laut yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor ini.

Potensi Energi Biru di Indonesia

Energi biru merujuk pada pemanfaatan sumber daya laut, seperti gelombang, arus, dan perbedaan suhu air laut, untuk menghasilkan energi. Mardani menyoroti bahwa meskipun potensi energi biru sangat besar, saat ini sektor ini masih belum banyak disentuh oleh kebijakan pemerintah. “Kita (bangsa Indonesia) selayaknya memikirkan dan menerapkan kebijakan energi biru ini, mengingat potensinya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meraih target 8 persen seperti yang ingin diraih Presiden Prabowo,” jelasnya.

Dalam konteks ini, energi biru tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi alternatif, tetapi juga sebagai alat untuk menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan memanfaatkan sumber daya kelautan secara optimal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.

Rencana Implementasi Kebijakan Energi Biru

Mardani juga mengungkapkan bahwa dalam enam bulan ke depan, Panja (Panitia Kerja) di DPR ditargetkan untuk menyelesaikan seluruh pembahasan dan perumusan kebijakan terkait ekonomi biru. “Langkah tersebut tidak hanya berfokus pada sektor kelautan secara sempit, tetapi juga melibatkan berbagai komisi di DPR, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta Kementerian Perekonomian agar kebijakan yang dihasilkan memiliki dampak lintas sektor yang lebih luas,” tambahnya.

Pendekatan terintegrasi ini diharapkan dapat mempercepat proses implementasi kebijakan energi biru, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil, diharapkan pengembangan ekonomi biru dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Manfaat Ekonomi Biru bagi Masyarakat Pesisir

Ravindra, salah satu anggota DPR yang terlibat dalam pembahasan ini, menekankan bahwa pengembangan ekonomi biru tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir. “Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, diharapkan upaya pengembangan ekonomi biru ini dapat menjadi solusi konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, memperkuat industri maritim, serta mendukung ketahanan ekonomi nasional dalam jangka panjang,” kata Ravindra.

Masyarakat pesisir, yang sering kali menjadi kelompok yang paling terdampak oleh perubahan iklim dan penurunan sumber daya alam, akan mendapatkan peluang baru melalui pengembangan energi biru. Dengan adanya kebijakan yang mendukung, mereka dapat terlibat dalam proyek-proyek energi terbarukan, yang tidak hanya memberikan pendapatan tambahan tetapi juga meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam teknologi baru.

Tantangan dalam Pengembangan Energi Biru

Meskipun potensi energi biru sangat besar, pengembangannya tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya investasi dan dukungan dari pemerintah. Banyak investor yang masih ragu untuk berinvestasi di sektor ini karena minimnya regulasi dan insentif yang jelas. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan insentif bagi perusahaan yang ingin berinvestasi dalam energi biru.

Selain itu, tantangan teknis juga perlu diatasi. Teknologi untuk memanfaatkan energi biru masih dalam tahap pengembangan, dan diperlukan penelitian serta pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta sangat penting untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang diperlukan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index