JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang berlaku efektif mulai Jumat, 7 Februari 2025. Penyesuaian ini terjadi seiring dengan perkembangan harga minyak dunia yang berdampak langsung pada biaya produksi dan distribusi BBM di Tanah Air.

Menurut data yang dilansir dari aplikasi My Pertamina, harga Pertamax dengan Research Octane Number (RON) 92 mengalami kenaikan sebesar Rp400 per liter, kini menjadi Rp12.900 per liter untuk wilayah DKI Jakarta. Kebijakan ini juga berlaku di wilayah lainnya dengan variasi harga sesuai distribusi setempat.

"Kenaikan ini mencerminkan harga rata-rata minyak mentah dunia dan kurs mata uang asing yang terus berfluktuasi. Penyesuaian harga BBM non-subsidi ini adalah langkah yang tidak bisa dihindari untuk menjaga kesinambungan operasional dan layanan terbaik kami kepada masyarakat," kata Wakil Direktur Utama Pertamina, Sumarno Harjono.

Kenaikan serupa juga dialami oleh para pelaku SPBU swasta lainnya. Harga produk BBM RON 92 dari Shell, BP, dan Vivo turut mengalami kenaikan signifikan. Shell menaikkan harga Shell Super sebesar Rp420 sehingga saat ini dijual seharga Rp13.350 per liter. Sementara itu, BP 92 dan Revvo 92 dari SPBU BP dan Vivo masing-masing mengalami kenaikan sebesar Rp540 dan Rp580 per liter, membuat harga akhirnya sama, yakni Rp13.350 per liter.

Meski harga BBM non-subsidi mengalami kenaikan, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap tidak berubah. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya pengguna BBM bersubsidi.

"Kami memahami kondisi yang dihadapi masyarakat akibat kenaikan harga BBM ini. Namun, penting bagi kami untuk memastikan bahwa harga yang ditawarkan tetap sesuai dengan harga pasar internasional dan operasional perusahaan," tambah Sumarno.

Daftar Harga BBM RON 92 di Seluruh SPBU

Berikut adalah daftar harga terbaru BBM RON 92 di SPBU seluruh Indonesia per 6 Februari 2025:

1. Pertamax (Pertamina): Rp12.900 per liter di DKI Jakarta.
2. Shell Super (Shell): Rp13.350 per liter.
3. BP 92 (BP): Rp13.350 per liter.
4. Revvo 92 (Vivo): Rp13.350 per liter.

Harga Khusus Pertamax per Wilayah:

- Provinsi Aceh: Rp12.900
- Sumatera Utara: Rp13.200
- Sumatera Barat dan Riau: Rp13.500
- Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan: Rp13.500
- DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat: Rp12.900
- Wilayah Indonesia bagian Timur seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi juga mengalami variasi harga hingga Rp13.200.

Penyesuaian ini tidak hanya didasari oleh faktor eksternal seperti harga minyak global dan kurs mata uang, tetapi juga kebutuhan untuk menyesuaikan dengan biaya operasional dalam negeri.

Menurut pengamat ekonomi energi, Dr. Susanti Raharja, kenaikan harga minyak dunia memang memiliki efek domino yang nyata terhadap harga BBM dalam negeri. "Keterbukaan pasar minyak global menuntut semua pelaku industri energi, termasuk Pertamina dan SPBU lainnya, untuk beradaptasi dengan cepat. Walau berat, penyesuaian ini penting dilakukan agar suplai energi bagi masyarakat tetap terjamin," ujarnya.

Kendati demikian, kenaikan harga BBM ini diharapkan tidak membebani masyarakat terlalu dalam. Sejumlah program subsidi pemerintah dan insentif bagi sektor tertentu diharapkan mampu menahan dampak kenaikan harga energi ini.

Artikel ini menyajikan informasi terkini mengenai kenaikan harga BBM di Indonesia, memberikan pengetahuan bagi pembaca sebelum melakukan pengisian bahan bakar. Pastikan tetap update dengan berita seputar harga BBM dan kebijakan energi di berbagai platform untuk menyesuaikan kebutuhan dan perencanaan konsumsi Anda.