Program Sekolah Rakyat

Program Sekolah Rakyat Targetkan 500 Ribu Keluarga Mandiri Setiap Tahun

Program Sekolah Rakyat Targetkan 500 Ribu Keluarga Mandiri Setiap Tahun
Program Sekolah Rakyat Targetkan 500 Ribu Keluarga Mandiri Setiap Tahun

JAKARTA - Program Sekolah Rakyat (SR) digagas untuk mendorong kemandirian 500.000 keluarga di Indonesia setiap tahunnya. 

Tidak hanya fokus pada pendidikan anak, program ini juga memberdayakan ekonomi orang tua secara terintegrasi. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan keluarga produktif yang bebas dari kemiskinan dalam jangka menengah.

Target 500 Ribu Keluarga Mandiri

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan target Program Sekolah Rakyat adalah mencapai 500.000 keluarga mandiri setiap tahun. Target ini dicapai dengan pendekatan terintegrasi yang menyasar anak dan orang tua secara bersamaan. 

Dengan kapasitas SR yang mampu menampung ratusan ribu siswa, setiap keluarga dapat mengikuti intervensi pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

Program ini dirancang sebagai bagian dari strategi pengentasan kemiskinan yang terukur. Anak-anak yang tidak bersekolah atau berpotensi putus sekolah akan mendapatkan hak pendidikan kembali. Sementara itu, orang tua akan dibekali keterampilan dan akses usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Melalui pendekatan ini, pemerintah menargetkan keluarga bisa mandiri maksimal lima tahun sejak anak terdaftar. Strategi ini menekankan kesinambungan antara pendidikan anak dan pemberdayaan ekonomi keluarga agar hasilnya optimal dan berdampak nyata.

Intervensi Ganda untuk Anak dan Orang Tua

Keberhasilan Program Sekolah Rakyat tergantung pada intervensi ganda. Anak-anak kembali mendapatkan hak pendidikan, sementara orang tua yang produktif mengikuti program pemberdayaan ekonomi. Pendekatan ini memastikan seluruh anggota keluarga terlibat dalam proses peningkatan kesejahteraan.

Mensos menegaskan, integrasi pendidikan dan ekonomi penting agar keluarga tidak hanya belajar, tetapi juga mampu mandiri secara finansial. Program ini menyasar keluarga secara personal dengan intervensi yang disesuaikan kebutuhan dan potensi masing-masing.

Bentuk pemberdayaan dapat berbeda-beda, misalnya bantuan beternak kambing atau ayam di daerah pedesaan, hingga pengembangan kerajinan tangan sesuai kemampuan lokal. Pendekatan ini memastikan hasilnya tepat guna dan sesuai konteks setiap keluarga.

Pilar Utama Pemberdayaan Ekonomi

Program pemberdayaan ekonomi SR berfokus pada tiga pilar utama: peningkatan kapasitas keterampilan, penguatan aset usaha, dan perluasan akses pasar. Orang tua akan dibekali kemampuan yang relevan agar dapat meningkatkan penghasilan secara berkelanjutan.

Setiap keluarga mendapatkan pendekatan berbeda sesuai potensi lokal. Misalnya, keluarga yang memiliki keterampilan kerajinan akan dibantu untuk mengembangkan usahanya, sementara keluarga yang bergerak di bidang ternak diberi bantuan hewan produktif. Strategi ini memastikan intervensi tepat sasaran dan berkelanjutan.

Keterpaduan program ini menjadikan SR bukan hanya tempat belajar anak, tetapi juga pusat pemberdayaan keluarga yang memberikan dampak ekonomi nyata. Model ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program pengentasan kemiskinan terintegrasi di wilayah lain.

Perkembangan dan Data Sekolah Rakyat

Hingga kini, Kemensos telah mengoperasikan 165 titik Sekolah Rakyat yang dibuka bertahap sejak Juli 2024. Data siswa yang terdaftar memungkinkan pemerintah memiliki informasi lengkap keluarga secara “by name, by address”. Hal ini memudahkan intervensi dilakukan tepat sasaran.

Setiap keluarga yang terdaftar mendapatkan program pemberdayaan sesuai kebutuhan dan potensi. Dengan monitoring yang ketat, pemerintah dapat mengevaluasi keberhasilan program dan memastikan target kemandirian tercapai.

Program ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan. Sinergi pendidikan dan ekonomi di Sekolah Rakyat dapat membuka jalan bagi generasi baru yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index