JAKARTA - Pengembangan sport tourism kini menjadi strategi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus pemberdayaan sektor UMKM.
Acara olahraga lokal, mulai dari lomba lari hingga festival olahraga tradisional, berperan lebih dari sekadar kompetisi, namun menjadi sarana mempromosikan budaya, kuliner, dan keramahan masyarakat setempat ke tingkat nasional maupun internasional.
Melalui inisiatif ini, sport tourism diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
Sport Tourism sebagai Motor Ekonomi Lokal
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan bahwa acara olahraga di daerah bukan hanya tentang kompetisi, melainkan kolaborasi strategis untuk memperkenalkan potensi lokal.
“Acara-acara tersebut mendorong sportivitas, pengembangan sport tourism, dan pemberdayaan UMKM daerah. Bukan sekadar olahraga, tetapi juga wujud kolaborasi untuk mengenalkan budaya, wisata, dan kuliner,” ujarnya.
Ia berharap penyelenggaraan sport tourism semakin intens di berbagai daerah untuk menarik wisatawan, mempererat kebersamaan masyarakat, dan memperkenalkan wajah unik tiap daerah.
Peluang Bagi Produk Lokal dan UMKM
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan, Romulus Sutanto, menambahkan bahwa sport tourism menjadi kesempatan emas bagi produk lokal bersaing di pasar lebih luas.
“Pasalnya sport tourism melibatkan pengusaha UMKM di sekitar area acara, mulai dari penyedia logistik hingga penjual produk lokal, agar manfaat ekonomi dari kegiatan sport tourism dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat daerah,” jelasnya.
Dengan demikian, setiap event olahraga tidak hanya meningkatkan citra pariwisata, tetapi juga mendorong keberlangsungan ekonomi lokal secara nyata.
Dampak Ekonomi Sport Tourism
Pemerintah sebelumnya mendorong pertumbuhan industri olahraga dan pariwisata olahraga sebagai strategi promosi yang berdampak signifikan bagi ekonomi lokal.
Data dari Kemenparekraf menunjukkan bahwa nilai ekonomi sport tourism pada tahun 2024 diprediksi mencapai Rp18,79 triliun, dengan kontribusi terhadap total event pariwisata nasional sekitar 25%–30%.
Secara internasional, UNWTO mencatat bahwa sport tourism menyumbang 10% dari total pengeluaran pariwisata global dan tumbuh hingga 17,5% per tahun hingga 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh minat wisatawan yang mencari pengalaman berkesan, hiburan berkualitas, dan kesehatan melalui kegiatan olahraga.
Strategi Pemerintah dan Potensi Destinasi Prioritas
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa Indonesia kini memiliki beragam acara olahraga berskala besar, baik nasional maupun internasional.
Sejumlah event olahraga daerah, termasuk maraton, triatlon, festival olahraga tradisional, dan liga lokal, berfungsi sebagai pemicu pariwisata, peluang UMKM, dan penciptaan lapangan kerja.
Beberapa kegiatan bahkan diselenggarakan di lima kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP), yang diharapkan mampu menarik perhatian sport enthusiasts dari berbagai penjuru dunia dan meningkatkan eksposur daerah sebagai tujuan wisata olahraga.
Dengan sinergi pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat, sport tourism bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah gerakan strategis untuk membangun ekonomi lokal, memperkenalkan budaya, dan menciptakan pengalaman wisata unik. Setiap event olahraga membawa manfaat ganda: menghibur dan menyejahterakan.