JAKARTA - Tekanan ekonomi dan ketidakpastian masa depan membuat Generasi Z menghadapi risiko finansial yang semakin kompleks.
Dalam situasi tersebut, kesiapan merancang resolusi keuangan yang matang menjadi kebutuhan mendesak, dengan pemahaman asuransi sebagai salah satu fondasi penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan finansial jangka panjang.
Kekhawatiran Finansial Membayangi Generasi Z
Ancaman krisis finansial kini menjadi perhatian serius bagi Generasi Z yang sedang berada pada fase awal membangun kehidupan ekonomi.
Tantangan ketidakpastian ekonomi global, perubahan pola kerja, serta meningkatnya biaya hidup menuntut kesiapan finansial yang lebih terencana. Kesadaran untuk memiliki resolusi keuangan yang matang dinilai menjadi langkah penting agar generasi muda mampu menghadapi berbagai risiko di masa depan.
Dalam konteks ini, pemahaman terhadap asuransi muncul sebagai salah satu solusi strategis, bukan sekadar pelengkap, tetapi sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Edukasi Asuransi Dorong Cara Pandang Baru
Isu literasi asuransi mengemuka melalui program edukasi “Jasindo Goes to Campus: Insurance for Smarter Risk Management” yang digelar Asuransi Jasindo di Universitas Negeri Semarang. Kegiatan ini menyoroti pentingnya literasi keuangan sebagai bekal utama bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai risiko kehidupan.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema Widayana, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut dirancang untuk mengubah cara pandang anak muda terhadap perlindungan finansial. Menurutnya, asuransi tidak lagi relevan hanya saat terjadi musibah, melainkan menjadi langkah strategis untuk mengamankan cita-cita.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap kesadaran mengenai pentingnya perlindungan finansial dapat menjadi bagian dari resolusi generasi muda dalam mempersiapkan langkah yang lebih matang di tahun berikutnya,” ujar Brellian Gema Widayana.
Komunikasi Efektif Kunci Literasi Keuangan
Pendekatan edukasi ini dinilai sejalan dengan pandangan para ahli yang melihat Generasi Z sebagai kelompok paling rentan terhadap guncangan finansial, sekaligus menjadi target pasar terbesar produk keuangan di masa depan.
Kepala Biro Kantor Berita Antara Jawa Tengah, Teguh Imam, yang menjadi panelis, menekankan pentingnya komunikasi yang tepat agar pesan mengenai asuransi dapat diterima dengan baik oleh generasi muda. “Perlu dipahami bagaimana pesan yang ingin disampaikan mengenai asuransi ini dapat diterima publik, khususnya Generasi Z.
Karena mereka adalah pengguna terbesar dari produk-produk asuransi ke depan. Pemahaman sejak dini menjadi penting agar tidak sekadar mengetahui bahwa asuransi itu tidak hanya seputar kesehatan, jiwa, pendidikan, dan ketenagakerjaan, tetapi juga mencakup banyak produk lain yang dapat dijadikan fondasi keuangan sejak dini,” jelas Teguh Imam.
Peran Akademisi dan Kolaborasi Berkelanjutan
Pentingnya edukasi sejak dini juga ditekankan oleh kalangan akademisi. Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Negeri Semarang, Endang Sutrasmawati, menilai mahasiswa memiliki peran ganda sebagai calon pengguna produk keuangan sekaligus agen penyebar informasi di masyarakat.
“Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat akademis diharapkan bisa menyebarkan informasi akan pentingnya peran asuransi bagi masyarakat untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin akan dialami karena sesuatu hal,” kata Endang.
Kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan dinilai menjadi jembatan penting untuk mengatasi tantangan rendahnya literasi keuangan. Asuransi Jasindo menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjadi penyedia jasa, tetapi juga mitra dalam pemberdayaan pengetahuan.
“Asuransi Jasindo hadir tidak hanya sebagai penyedia perlindungan, tetapi juga melalui upaya pemberdayaan pengetahuan. Kepedulian terhadap edukasi literasi keuangan bagi generasi muda menjadi bagian dari pelayanan kami yang bertujuan untuk memastikan setiap individu merasa didampingi dalam menata masa depannya,” kata Brellian.
