Surat Berharga Negara adalah

Surat Berharga Negara adalah: Jenis hingga Cara Investasinya

Surat Berharga Negara adalah: Jenis hingga Cara Investasinya
Surat Berharga Negara adalah

Surat Berharga Negara adalah salah satu jenis instrumen investasi yang dapat menjadi pilihan menarik untuk dipertimbangkan.

Bagi investor pemula, SBN juga merupakan opsi yang layak dimiliki. Instrumen ini menawarkan berbagai keuntungan yang menjadikannya menarik, selain proses pembeliannya yang tergolong mudah.

Sejatinya, Surat Berharga Negara adalah alternatif investasi yang patut diperhitungkan. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai SBN, yuk simak penjelasan berikut ini. 

Surat Berharga Negara adalah

Surat Berharga Negara adalah instrumen keuangan yang diterbitkan pemerintah untuk mendukung pembiayaan anggaran negara. Dengan berinvestasi dalam instrumen ini, kamu sebenarnya meminjamkan dana kepada pemerintah.

Sebagai imbalannya, kamu akan mendapatkan keuntungan berupa kupon atau bunga obligasi. Investasi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berperan sebagai investor sekaligus mendukung pembiayaan pembangunan nasional. 

Namun, dana yang diinvestasikan akan dikembalikan ketika jatuh tempo tiba.

Jenis-jenis Surat Berharga Negara

Jika kamu sudah memahami apa itu Surat Berharga Negara (SBN) dan tertarik untuk mencoba investasi ini, langkah berikutnya adalah mengetahui jenis-jenis SBN yang tersedia.

Secara umum, SBN ritel terbagi menjadi dua kategori berdasarkan prinsip pengelolaannya, yaitu konvensional dan syariah. 

Selain itu, SBN juga dapat dibedakan berdasarkan keuntungannya, yaitu fixed rate dan floating rate. Berikut adalah penjelasannya secara rinci:

1. Surat Berharga Negara Konvensional

Seperti namanya, jenis SBN ini dikelola secara konvensional dan sering disebut sebagai surat utang. Investor akan menerima bunga setiap bulan, sedangkan pokoknya akan dibayarkan pemerintah pada akhir periode. 

Dana yang disetorkan oleh investor atau masyarakat akan tercatat sebagai kontribusi terhadap aset negara. Bagi kamu yang ingin memulai investasi di SBN konvensional, terdapat dua pilihan utama, yaitu:

a. Savings Bond Ritel (SBR)

SBR, atau Savings Bond Ritel, merupakan salah satu jenis tabungan atau deposito yang diterbitkan pemerintah. 

Kamu tidak dapat menjual kembali SBR, tetapi ada opsi untuk mencairkannya sebelum jatuh tempo dengan syarat maksimal pencairan tidak melebihi 50% dari total kepemilikan SBR.

b. Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)

ORI, atau Obligasi Negara Ritel Indonesia, adalah obligasi yang memungkinkan masyarakat membeli langsung sebagai bentuk investasi. 

Berbeda dengan SBR, ORI dapat diperjualbelikan kembali di pasar sekunder, sehingga investor berpotensi mendapatkan keuntungan (capital gain) atau kerugian (capital loss).

Namun, untuk memaksimalkan manfaatnya, pastikan kamu memegang ORI hingga jatuh tempo. Untuk membeli ORI melalui e-SBN, kamu perlu menyiapkan dana mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar.

2. Surat Berharga Negara Syariah

Selain SBN konvensional, tersedia juga jenis Surat Berharga Negara yang dikelola berdasarkan prinsip syariah, yaitu Sukuk Negara. 

Dengan membeli SBN jenis ini, kamu pada dasarnya menyewakan aset berwujud kepada pemerintah. Sebagai gantinya, pemerintah akan membayar uang sewa atau ujrah sebagai imbalan. Seperti SBN konvensional, SBN syariah juga memiliki dua jenis utama, yaitu:

a. Sukuk Tabungan (ST)

Jika kamu sudah memahami konsep Savings Bond Ritel (SBR), memahami Sukuk Tabungan (ST) akan terasa mudah. 

Keduanya memiliki konsep serupa, tetapi dikelola dengan prinsip yang berbeda. SBR menggunakan pendekatan konvensional, sedangkan ST berbasis prinsip syariah.

Dalam penerbitannya, Sukuk Tabungan memerlukan aset negara (underlying asset) yang disertai akad atau perjanjian tertentu. 

Untuk berinvestasi di ST, kamu dapat menghubungi mitra distribusi dengan dana mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar. Jika ingin memahami lebih dalam, kamu bisa membaca panduan tentang sukuk sebagai referensi tambahan.

b. Sukuk Ritel Indonesia (SR atau Sukri)

Sukri, atau Sukuk Ritel Indonesia, adalah jenis investasi syariah yang sering disebut dalam dunia keuangan. Sukri memiliki banyak kesamaan dengan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), tetapi perbedaannya terletak pada penggunaan akad sebagai dasar pengelolaannya.

Pemilik Sukri memiliki fleksibilitas untuk memperjualbelikan instrumen ini di pasar sekunder. Dengan begitu, mereka bisa memperoleh keuntungan (capital gain) atau mengalami kerugian (capital loss) dari transaksi tersebut. 

Meski dengan modal kecil, kamu sudah bisa mulai berinvestasi di Sukri, karena harga pembelian awalnya dimulai dari Rp 1 juta.

3. Jenis SBN Berdasarkan Imbal Hasilnya

Selain dikelompokkan berdasarkan cara pengelolaannya, Surat Berharga Negara juga dibedakan berdasarkan imbal hasilnya. Oleh karena itu, setiap calon investor perlu memahami dengan baik apa itu SBN dan berbagai hal penting yang terkait dengannya.

Berikut adalah jenis-jenis SBN berdasarkan imbal hasilnya:

a. Fixed Rate

Fixed rate sering dianggap sebagai jenis investasi yang aman. Hal ini disebabkan oleh adanya jaminan langsung dari pemerintah terhadap SBN jenis ini.

Keuntungan lain yang bisa didapatkan oleh investor adalah kupon, yaitu imbal hasil yang diberikan secara berkala. Jenis kupon yang diterima investor dapat berbeda-beda tergantung pada jenis SBN yang dimiliki.

b. Floating with Floor

Jenis SBN ini memiliki kupon dengan nilai yang dapat berubah-ubah sesuai dengan fluktuasi suku bunga pada periode tertentu. Namun, jika suku bunga mengalami penurunan, kupon tidak akan turun di bawah batas minimum yang telah ditentukan. 

Hal ini menjadikan floating with floor sebagai opsi yang fleksibel sekaligus memberikan perlindungan terhadap penurunan imbal hasil.

Cara Kerja Surat Berharga Negara

Penasaran bagaimana cara kerja Surat Berharga Negara (SBN)? Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di instrumen ini, penting bagi kamu untuk memahami prosesnya secara menyeluruh. 

Dengan begitu, kamu dapat memastikan bahwa SBN adalah pilihan investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. Berikut adalah gambaran cara kerja SBN setelah kamu mulai berinvestasi:

  • Pencatatan Kepemilikan: Kementerian Keuangan akan mencatat kepemilikan SBN atas nama investor dalam waktu satu minggu setelah masa penawaran berakhir.
  • Pengiriman Bukti Kepemilikan: Surat kepemilikan akan dikirimkan paling lambat tujuh hari setelah pencatatan. Bukti kepemilikan ini dapat diakses oleh investor melalui halaman portofolio surat berharga negara.
  • Pembagian Imbal Hasil: Imbal hasil, setelah dipotong pajak, akan dikirimkan ke rekening investor secara rutin setiap bulan hingga masa jatuh tempo tiba.
  • Pencairan Awal: Investor dapat melakukan pencairan awal setelah satu tahun investasi berjalan, dengan ketentuan pencairan tidak melebihi 50% dari total pembelian SBN.
  • Jatuh Tempo: Pada saat jatuh tempo, sisa kepemilikan dan imbal hasil yang tersisa akan otomatis dikirimkan ke rekening investor.

Keuntungan Investasi Surat Berharga Negara

Untuk semakin meyakinkanmu dalam memilih Surat Berharga Negara (SBN) sebagai instrumen investasi, ada beberapa keuntungan yang dapat kamu pertimbangkan, di antaranya:

1. Pajak Lebih Rendah Dibandingkan Deposito

Salah satu keunggulan SBN adalah pajaknya yang lebih rendah dibandingkan deposito. Dengan pajak yang lebih kecil, kamu bisa menghemat dana yang dikeluarkan untuk kewajiban pajak, sehingga keuntungan bersih yang kamu terima menjadi lebih optimal.

2. Imbal Hasil yang Menarik

Return atau imbal hasil menjadi salah satu alasan utama seseorang berinvestasi, dan SBN menawarkan hal ini dengan sangat baik. Dibandingkan deposito, SBN memberikan imbal hasil yang lebih tinggi. 

Setiap seri SBN memiliki kupon atau bunga dengan besaran yang berbeda, yang disesuaikan dengan suku bunga Bank Indonesia.

Tidak hanya itu, kombinasi antara kupon SBN yang tinggi dan pajak yang rendah memungkinkan investor mendapatkan keuntungan ganda. 

Hal ini membuat SBN menjadi pilihan investasi yang menarik bagi siapa saja yang ingin mendapatkan return lebih besar dengan beban pajak yang lebih ringan.

3. Risiko Investasi yang Relatif Rendah

Saat memilih jenis investasi, salah satu hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah tingkat risikonya. Biasanya, investasi dengan return tinggi cenderung memiliki risiko yang besar pula. Namun, SBN menawarkan risiko yang relatif rendah.

Investasi di Surat Berharga Negara memiliki jaminan langsung dari pemerintah, baik untuk pembayaran pokok maupun kupon. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. 

Setiap investor, termasuk kamu, akan menerima imbal hasil bulanan sesuai kupon yang ditentukan pada masa penawaran SBN. Selain itu, risiko gagal bayar hampir tidak ada, menjadikan SBN sebagai pilihan investasi yang sangat aman.

4. Aman dari Fluktuasi Pasar

Salah satu keunggulan lain dari SBN adalah ketahanannya terhadap fluktuasi pasar. Produk-produk SBN seperti Sukuk Bunga atau Savings Bond Ritel (SBR) adalah non-tradeable, artinya tidak diperjualbelikan di pasar sekunder. 

Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir akan potensi kerugian (capital loss) akibat perubahan harga di pasar.

Berbeda dengan ORI atau Sukuk Ritel (SR) yang dapat diperjualbelikan, SBR dan ST menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin menghindari risiko fluktuasi pasar. Dengan memilih produk ini, kamu dapat menikmati investasi yang stabil dan aman.

5. Berperan dalam Pembangunan Negara

Investasi di SBN juga memberikan dampak positif bagi pembangunan negara. Dengan membeli Surat Berharga Negara, kamu turut serta mendukung pembiayaan proyek-proyek pembangunan nasional. 

Ini tidak hanya menjadi bentuk investasi finansial tetapi juga kontribusi nyata sebagai warga negara. Hal ini tentu bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap investor.

Kekurangan Investasi Surat Berharga Negara

Setiap instrumen investasi, termasuk Surat Berharga Negara (SBN), memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap keputusan investasi harus diambil dengan kesadaran penuh terhadap potensi risiko yang ada.

Berikut adalah beberapa kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum berinvestasi di SBN:

1. Tingkat Bunga yang Bergantung pada Pasar Keuangan

Besaran imbal hasil atau kupon yang diberikan oleh SBN sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga di pasar keuangan. Jika suku bunga pasar mengalami penurunan, imbal hasil yang diterima juga dapat terpengaruh.

2. Risiko Tetap Ada

Walaupun SBN dikenal sebagai instrumen investasi yang aman, bukan berarti investasi ini sepenuhnya bebas risiko. Sebagai investor, kamu tetap harus mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi investasi ini.

3. Potensi Capital Loss

Untuk produk SBN yang dapat diperjualbelikan, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (Sukri), terdapat risiko capital loss. Hal ini dapat terjadi jika harga jual di pasar sekunder lebih rendah daripada harga beli awal.

Cara Investasi Surat Berharga Negara

Dengan semua informasi tentang Surat Berharga Negara (SBN), apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai investasi? Sudahkah kamu mengetahui cara melakukannya?

Jika ini adalah pertama kalinya kamu berinvestasi di SBN, pastikan setiap langkah dilakukan dengan benar tanpa ada yang terlewatkan. Berikut adalah tahapan yang perlu kamu ikuti sebagai pemula untuk menjadi investor SBN:

1. Pilih Mitra Distribusi

Langkah awal dalam investasi SBN adalah memilih mitra distribusi yang terpercaya. Kamu bisa mengunjungi situs resmi Kementerian Keuangan untuk melihat daftar mitra distribusi, seperti:

  • Bank di Indonesia, termasuk BRI, BNI, Mandiri, BCA, DBS, Permata Bank, dan Maybank.
  • Platform P2P lending, seperti Koinworks, Modalku, dan Tanam Duit.
  • Platform investasi terpercaya, seperti Danareksa dan Bareksa.

2. Lakukan Registrasi

Setelah menentukan mitra distribusi yang sesuai, langkah berikutnya adalah registrasi. Proses ini dapat dilakukan kapan saja, bahkan sebelum masa penawaran SBN ritel dimulai.

Sebagian besar mitra distribusi menyediakan sistem elektronik untuk registrasi, sehingga proses pendaftaran menjadi lebih mudah.

3. Buat Pesanan

Setelah registrasi selesai, kamu perlu membuat pesanan saat masa penawaran SBN dibuka. Pantau jadwal penerbitan SBN agar tidak ketinggalan kesempatan untuk berinvestasi.

4. Selesaikan Pembayaran

Pesanan yang telah dibuat harus segera dibayar. Kamu akan menerima kode pembayaran melalui email atau SMS setelah pesanan terverifikasi. 

Gunakan kode tersebut untuk melakukan pembayaran melalui ATM atau internet banking. Pastikan kode pembayaran tersimpan dengan baik.

5. Konfirmasi

Langkah terakhir adalah menunggu konfirmasi. Setelah pembayaran selesai, kamu akan menerima nomor transaksi penerimaan negara (NTPN) dan notifikasi bahwa pesanan telah berhasil. Pada tanggal penerbitan, kamu akan mendapatkan alokasi SBN ritel.

Dokumen untuk Pendaftaran Surat Berharga Negara

Untuk menjadi investor SBN, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pendaftaran seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. 

Dalam proses registrasi, kamu akan diminta untuk mengisi data diri serta beberapa informasi penting, seperti nomor Single Investor Identification (SID) dan nomor rekening dana atau rekening surat berharga.

Persiapkan beberapa dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran SBN, antara lain:

  • Kartu Identitas (KTP)
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  • Buku Tabungan atau Nomor Rekening
  • Foto Diri
  • Foto Tanda Tangan

Selain dokumen-dokumen tersebut, mungkin masih ada dokumen pendukung lainnya yang diperlukan. Oleh karena itu, pastikan untuk mempersiapkannya dengan baik agar proses registrasi berjalan lancar dan tidak ada hambatan. 

Dengan begitu, imbal hasil dari investasi SBN yang kamu pilih juga tidak akan tertunda.

Sebagai penutup, Surat Berharga Negara adalah pilihan investasi yang menarik, memberikan peluang bagi kamu untuk berpartisipasi dalam pembiayaan negara sambil meraih imbal hasil yang menguntungkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index