JAKARTA - Seminar Nasional yang diadakan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Provinsi Riau sukses menarik perhatian dengan membahas isu sentral terkait energi. Dengan tema "Mewujudkan Swasembada Energi Nasional: Tantangan dan Solusi," acara ini digelar pada Sabtu, 8 Februari 2025, dan menghadirkan berbagai tokoh penting yang berkompeten di bidangnya.
Acara yang dipandu oleh moderator Syarif Dayan ini menghadirkan pembicara seperti Banjar Hairudin, seorang wartawan dari Dewan Penasehat PWI Pusat, C.W. Wicaksono selaku Kepala SKK Migas, Mohammad Taufan sebagai Pjs GM PHR, serta Edy Basri, Ketua Komisi III DPRD Riau. Mereka berbagi pandangan mereka terkait isu energi di Indonesia, khususnya dalam konteks swasembada energi untuk ketahanan energi nasional.
Dihadiri oleh ratusan peserta dari delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) provinsi se-Indonesia, acara ini juga menghadirkan pelatihan liputan migas untuk para wartawan, menambah kedalaman wawasan dalam memahami isu-isu migas. Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum PWI Pusat, juga hadir bersama pengurus pusat lainnya, menunjukkan besarnya perhatian yang diberikan terhadap persoalan energi ini.
Provinsi Riau, yang dikenal sebagai salah satu penyumbang besar minyak nasional, menjadi sorotan. Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang menyatakan, "Riau sangat strategis, kontribusi energi dari daerah ini sangatlah vital bagi nasional, apalagi dengan adanya langkah menuju swasembada energi."
Isu swasembada energi tidak hanya menjadi perhatian di Riau, tetapi juga menjadi upaya nasional dalam menciptakan ketahanan energi di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional. "Terkait dengan kebutuhan energi nasional, itu sangat besar. Untuk menciptakan ketahanan energi, langkah swasembada energi sangat tepat untuk kita," tegas C.W. Wicaksono, Kepala SKK Migas, dalam salah satu sesi paparannya.
Mohammad Taufan, Pjs GM PHR, juga menyinggung soal pengembangan yang tengah dilakukan pada sumur eksplorasi yang baru ditemukan. "Kita melakukan pengembangan terhadap temuan sumur yang saat ini akan kita lanjut sampai tahapan pengembangan. Ini menjadi salah satu modal harapan untuk recovery," ungkap Taufan, menekankan pentingnya pengembangan tersebut untuk mencapai swasembada energi.
Namun, tidak semua pandangan yang diutarakan positif. Ketua Komisi III DPRD Riau, Edy Basri, menyuarakan keprihatinannya mengenai kesejahteraan daerah. "Kondisi ini miris, mengeluhkan daerah penghasil energi tapi kondisinya tidak baik. Berharap dapat kontribusi yang baik untuk Riau, karena inilah kondisi saat ini," tukasnya. Ia berharap agar hasil eksplorasi alam di Riau dapat memberikan dampak positif langsung bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
Seminar ini berperan penting dalam memberikan pemahaman lebih terkait isu energi serta mengarahkan perhatian nasional pada tantangan yang dihadapi untuk mencapai swasembada energi. Sebagai penyumbang utama energi untuk nasional, Riau memiliki peran krusial, tidak hanya dalam penyediaan sumber daya tetapi juga dalam kesejahteraan masyarakatnya.
Diskusi semacam ini sangat penting untuk menyatukan pandangan dan membangun kebijakan yang efektif, memastikan sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan berkeadilan. Keikutsertaan berbagai stakeholder dalam seminar ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam mencapai tujuan jangka panjang ketahanan energi nasional.
Dengan perkembangan ini, diharapkan bahwa baik pemerintah daerah maupun pusat dapat bekerja sama lebih erat, memastikan bahwa sumur-sumur potensi yang ada tidak sekadar menjadi sumber ekonomi nasional tetapi juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. Harapan dari masyarakat dan tokoh setempat adalah agar pembahasan ini dapat menjadi pijakan dalam perencanaan energi nasional yang lebih baik demi kemajuan semua pihak yang terlibat.