Lantas, apa saja dampak inflasi terhadap terjadinya resesi ekonomi? Meskipun inflasi bukanlah hal yang selalu negatif, ia tetap memiliki dampak yang dapat mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, antara lain:
- Kenaikan harga memberikan keuntungan bagi produsen
- Daya beli masyarakat menurun
- Mempengaruhi kemampuan ekspor negara
- Berdampak terhadap harga pokok
- Mempengaruhi nilai properti
Cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Fiskal
Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah fiskal untuk mengatasi inflasi dengan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran negara. Ada dua pendekatan yang bisa diterapkan:
- Menaikkan tarif pajak untuk perusahaan, baik nasional maupun multinasional, serta rumah tangga. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi, yang pada gilirannya dapat menurunkan harga barang atau jasa, sehingga inflasi dapat teratasi. Pendekatan ini terbukti efektif dalam mengendalikan inflasi di banyak negara.
- Mengurangi pengeluaran pemerintah untuk menurunkan permintaan barang dan jasa, yang dapat mengarah pada penurunan harga.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi inflasi, dengan tujuan utama menjaga stabilitas moneter. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mereka terdorong untuk lebih banyak menabung.
Selain itu, kebijakan ini dapat diterapkan dengan mengurangi jumlah uang yang beredar melalui pengaturan persediaan uang dan penetapan jumlah uang kas yang ada di bank-bank negara yang mengalami inflasi.
3. Kebijakan Diskonto
Kebijakan diskonto bertujuan untuk mengatasi inflasi dengan meningkatkan suku bunga, yang akan mendorong masyarakat untuk lebih banyak menabung di bank. Dengan cara ini, jumlah uang yang beredar akan berkurang, yang diharapkan dapat menekan tingkat inflasi.
4. Kebijakan Lainnya
Beberapa kebijakan lain yang dapat membantu mengatasi inflasi termasuk meningkatkan produksi untuk menambah pasokan barang di pasar.
Selain itu, pemerintah juga bisa melonggarkan impor dengan menurunkan bea masuk barang impor, serta mengendalikan harga barang secara realistis.
Namun, kebijakan pengendalian harga harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika tidak, dapat berisiko menyebabkan terjadinya pasar gelap.
Cara Menghitung Inflasi
Inflasi dapat dihitung dengan menggunakan beberapa indeks yang berbeda, di antaranya:
- Indeks Harga Konsumen (IHK)
- Indeks Biaya Hidup
- Indeks Harga Produsen
Kamu juga perlu mengetahui dua komponen utama, yaitu Pit, yang merupakan harga barang pada periode tertentu, dan Qit, yang merupakan bobot barang pada periode tertentu.
Selain itu, ada juga beberapa istilah lain yang perlu diperhatikan, seperti Pio, yang adalah harga barang pada periode dasar, dan Qio, yang merupakan bobot barang pada periode dasar.
Setelah nilai Indeks Harga Konsumen dihitung, kamu bisa menghitung tingkat inflasi menggunakan rumus berikut:
- Inflasi = (IHK periode 1 – IHK periode 2 / IHK periode 2) x 100
Dengan menggunakan rumus ini, kamu dapat lebih memahami inflasi secara mendalam. Mengetahui nilai inflasi pada periode tertentu memungkinkan untuk mengevaluasi apakah tingkat inflasi melebihi target yang ditetapkan.
Kondisi ini mendorong pemerintah dan Bank Indonesia untuk segera mengambil langkah-langkah yang tepat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah inflasi semakin memburuk dan menjaga kestabilan ekonomi.
Sebagai penutup, memahami faktor penyebab inflasi sangat penting agar kita bisa lebih siap menghadapi dampaknya dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi.