Swasembada Pangan

Pemkab Lebak Percepat Swasembada Pangan dengan Program Indeks Tanam 3 Kali Setahun

Pemkab Lebak Percepat Swasembada Pangan dengan Program Indeks Tanam 3 Kali Setahun
Pemkab Lebak Percepat Swasembada Pangan dengan Program Indeks Tanam 3 Kali Setahun

JAKARTA - Dorongan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk mengoptimalkan produksi pangan kembali diwujudkan melalui ajakan kepada para petani agar mampu meningkatkan indeks pertanaman menjadi tiga kali dalam satu tahun. 

Upaya ini menjadi bagian dari langkah strategis untuk memperkuat kontribusi daerah terhadap program swasembada pangan nasional yang terus digencarkan pemerintah.

Dengan target peningkatan IP dari sebelumnya 2,5 kali tanam menjadi tiga kali tanam setahun, Kabupaten Lebak diharapkan dapat menghadirkan dampak nyata dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat regional dan nasional.

Pemerintah daerah menilai bahwa peningkatan IP hingga mencapai 300 akan menempatkan Lebak pada posisi yang lebih strategis sebagai lumbung pangan utama di Banten. 

Dorongan tersebut secara langsung berpijak pada kebutuhan untuk menjaga keberlanjutan pasokan pangan serta memastikan proses produksi di tingkat petani berjalan lebih maksimal sepanjang tahun. 

Melalui kebijakan yang semakin berpihak pada petani, pemerintah berharap agar semangat menanam dapat terus meningkat dan memberikan hasil yang signifikan.

Dalam penjelasannya, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Lebak, Deni Iskandar, menuturkan bahwa langkah pemerintah mendorong peningkatan IP ini juga mendapatkan dukungan melalui kebijakan lain yang berkaitan dengan biaya produksi petani. 

Salah satu kebijakan penting adalah penurunan harga pupuk bersubsidi yang dinilai mampu meringankan beban petani dalam mempersiapkan musim tanam. Dukungan seperti inilah yang menurut Deni menjadi bagian dari strategi besar untuk memastikan produksi pangan daerah dapat melesat lebih cepat dan lebih stabil.

Peningkatan Infrastruktur dan Akses Sarana Produksi

Dalam penjelasan terkait strategi peningkatan IP, Deni Iskandar menyebutkan bahwa penguatan sarana pendukung menjadi bagian utama. 

Ia menerangkan bahwa program yang diterapkan tidak hanya berfokus pada peningkatan semangat tanam, tetapi juga memastikan setiap petani memiliki akses terhadap elemen yang dibutuhkan untuk mencapai tiga kali musim tanam dalam setahun. 

Upaya tersebut meliputi perbaikan sarana irigasi yang menjadi kunci dalam kelancaran distribusi air bagi lahan-lahan produktif.

Selain perbaikan irigasi, penyaluran sarana produksi pertanian atau saprodi juga diperkuat. Pemerintah memastikan ketersediaan benih berkualitas, pestisida, dan tentu saja penurunan harga pupuk bersubsidi yang menjadi perhatian utama bagi petani. 

Dengan adanya pengurangan harga pupuk bersubsidi, petani diharapkan bisa lebih mudah memulai musim tanam tanpa terbebani oleh tingginya biaya produksi. “Kami berharap petani meningkatkan IP tiga kali tanam setahun, terlebih harga pupuk bersubsidi sudah turun,” kata Deni.

Kabupaten Lebak memiliki lahan sawah baku seluas 52.000 hektare. Dengan peningkatan IP menjadi tiga kali tanam, luas tambah tanam diperkirakan dapat mencapai 150 ribu hektare dalam satu tahun. 

Apabila produktivitas rata-rata berada pada kisaran 5 ton per hektare, maka potensi produksi gabah kering panen dapat menyentuh 750 ribu ton. “Kami meyakini jika terealisasi IP tiga kali tanam setahun dipastikan Lebak menjadi lumbung pangan nasional,” tambah Deni.

Dampak Kebijakan Harga Pupuk Terjangkau bagi Petani

Kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi menjadi kabar baik bagi petani di berbagai daerah Lebak. Dengan biaya pupuk yang lebih rendah, beban produksi yang selama ini menjadi keluhan para petani dapat ditekan. 

Hal tersebut diyakini akan memberikan dorongan tambahan bagi para petani untuk meningkatkan intensitas tanam. Harga pupuk yang semula memaksa petani untuk membatasi pengeluaran kini sudah jauh lebih terjangkau, memberi ruang bagi peningkatan produktivitas.

Ruhiana, Ketua Gabungan Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya, menyampaikan bahwa biaya pupuk bersubsidi yang sebelumnya mencapai Rp1,5 juta kini turun menjadi Rp1 juta per hektare. 

Penurunan ini dinilai sangat membantu dalam mempersiapkan lahan untuk musim tanam berikutnya. “Kami meyakini berkurang biaya produksi itu, maka petani akan meningkat LTT hingga tiga kali musim tanam dalam setahun,” katanya.

Udin, Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung, juga membagikan pandangan yang serupa. Menurutnya, kebijakan ini memberikan dampak cepat bagi para petani di lapangan. 

Dengan turunnya biaya produksi dari Rp10 juta menjadi Rp8 juta per hektare, para petani merasa lebih percaya diri untuk memperluas musim tanam. Perubahan biaya yang signifikan ini turut meningkatkan motivasi petani untuk melaksanakan tanam padi hingga tiga kali musim tanam per tahun.

Kedua pandangan tersebut mencerminkan antusiasme para petani yang kini merasakan langsung manfaat kebijakan pemerintah. 

Mereka melihat adanya peluang besar bagi peningkatan produksi, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya hanya mampu melaksanakan dua kali tanam. Dengan adanya dukungan biaya dan sarana yang memadai, peluang realisasi peningkatan IP secara menyeluruh dianggap semakin terbuka.

Proyeksi Positif terhadap Ketahanan Pangan Daerah

Melalui rangkaian perubahan yang berlangsung, semangat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Lebak kian terlihat. Kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dipandang menjadi faktor penting dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan di tingkat daerah. 

Dukungan infrastruktur, penurunan harga pupuk, serta penyediaan sarana produksi secara merata memberikan harapan baru bagi peningkatan produksi pangan dalam skala yang lebih besar.

Jika seluruh target peningkatan IP dapat diwujudkan, Kabupaten Lebak tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai daerah penghasil pangan, tetapi juga berpeluang memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan pangan nasional. 

Para petani yang kini lebih leluasa dalam mempersiapkan musim tanam diharapkan dapat menjaga konsistensi produktivitas sepanjang tahun.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index