Regulasi Game Online

Istana Jelaskan Fokus Regulasi Game Online untuk Keamanan Digital

Istana Jelaskan Fokus Regulasi Game Online untuk Keamanan Digital
Istana Jelaskan Fokus Regulasi Game Online untuk Keamanan Digital

JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa rencana pengaturan gim daring di Indonesia kerap disalahpahami. 

Pemerintah tidak berniat melarang aktivitas game online, melainkan menyusun regulasi yang lebih komprehensif. Menurutnya, wacana ini bertujuan menciptakan lingkungan bermain yang lebih aman dan terkontrol bagi masyarakat.

Prasetyo menjelaskan bahwa pembatasan yang dimaksud bersifat pengaturan, bukan larangan total. "Ada pembicaraan dengan pihak terkait, tetapi mohon jangan disalahartikan. Pembatasan ini lebih kepada pengaturan aktivitas gim online," ujarnya. Pernyataan ini disampaikan seusai rapat dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Tidak Hanya Game Online, Faktor Lain Perlu Dikaji

Mensesneg menegaskan bahwa insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada game online. Banyak faktor lain yang harus diperhatikan dalam mencegah kejadian serupa. Ia menekankan pentingnya kajian lebih mendalam agar semua aspek yang berdampak negatif bisa diantisipasi.

"Hal-hal yang berpotensi memberikan dampak kurang baik harus ditelaah ulang. Ini bukan hanya masalah game online," jelas Prasetyo. Pendekatan menyeluruh ini diharapkan dapat memperkuat upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan digital yang aman.

Perundungan Jadi Sorotan Utama Pencegahan

Selain pengaturan gim online, pemerintah juga menyoroti perundungan sebagai isu yang tak kalah penting. Kasus di SMAN 72 menjadi pengingat bahwa tindakan bullying dapat berkontribusi pada perilaku berisiko. Mensesneg meminta semua pihak untuk ikut berperan aktif dalam pencegahan perundungan.

"Kasus kemarin menunjukkan perundungan harus menjadi perhatian kita bersama. Lingkungan keluarga, sekolah, dan pergaulan harus bekerja sama mencegah hal-hal yang mengarah pada kekerasan," tegasnya. Pemerintah berharap peran aktif masyarakat menjadi bagian dari strategi pencegahan yang komprehensif.

Kolaborasi Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat

Prasetyo menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Pendidikan nilai-nilai sosial, pengawasan aktivitas digital, serta pendampingan bagi remaja dianggap kunci untuk mencegah kekerasan dan perilaku negatif.

"Semua elemen masyarakat harus berperan, mulai dari lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah, hingga pergaulan. Upaya bersama ini akan mencegah perundungan dan kekerasan di masyarakat," ujarnya menutup klarifikasi. 

Pendekatan menyeluruh ini diharapkan mampu mengatur ekosistem game online tanpa menimbulkan persepsi negatif atau pembatasan yang salah arah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index