JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat jumlah pengguna aplikasi Super Apps BRImo mencapai 44,4 juta.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,4% dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai bagian dari transformasi BRIVolution Reignite yang tengah dijalankan secara berkelanjutan.
Pertumbuhan ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital BRI yang aman, cepat, dan mudah diakses. Nilai transaksi harian BRImo bahkan menembus Rp25 triliun, menandai penggunaan layanan digital yang semakin masif oleh masyarakat.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menekankan bahwa BRI terus memperkuat infrastruktur dan mesin transaksi melalui aplikasi digital BRImo dan Qlola, serta ekosistem pembayaran lain seperti merchant, EDC, QRIS, dan AgenBRILink.
“Ini adalah mesin yang dimiliki BRI yang luar biasa besar jumlahnya dibandingkan dengan kompetitor dan ini mulai kita hangatkan mesinnya,” ujar Hery.
Pertumbuhan Transaksi dan Dampak Terhadap Dana Pihak Ketiga
Volume transaksi BRImo meningkat signifikan, dari sekitar Rp14 triliun per hari pada awal tahun menjadi Rp25 triliun per hari pada akhir September 2025. Lonjakan ini tercermin dari optimalisasi infrastruktur transaksi BRI yang mampu menampung peningkatan volume sekaligus menjaga kenyamanan nasabah.
Peningkatan transaksi berdampak langsung pada pertumbuhan dana pihak ketiga BRI, yang secara konsolidasi tercatat tumbuh 8,2% menjadi Rp1.474,8 triliun. Secara kualitas, komposisi dana juga menunjukkan perbaikan dengan porsi CASA meningkat menjadi 67,6% dari total DPK.
Pertumbuhan CASA didorong oleh kenaikan dana giro sebesar 24,5% dan tabungan tumbuh 7,2% dibandingkan periode sebelumnya.
Peningkatan komposisi CASA secara langsung menurunkan biaya dana pihak ketiga, memperkuat profitabilitas BRI sekaligus menjadi fondasi bagi pertumbuhan berkelanjutan. Hery menegaskan bahwa transformasi digital tidak hanya memperluas akses layanan, tetapi juga menguatkan fondasi bisnis secara menyeluruh.
Keberpihakan BRI pada Sektor Produktif dan Ekonomi Rakyat
Kinerja BRImo yang terus meningkat mencerminkan keberpihakan nyata BRI terhadap sektor produktif dan ekonomi rakyat. Hery menekankan bahwa transformasi digital bukan sekadar memperluas layanan, tetapi juga memberi kontribusi bagi perekonomian melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas.
BRI terus menjaga kualitas aset, meningkatkan efisiensi pendanaan, dan memperdalam transformasi secara terstruktur melalui BRIVolution Reignite.
Hal ini memungkinkan BRI memberikan layanan lebih baik kepada nasabah, mendukung pertumbuhan usaha mikro dan kecil, serta memperkuat ekosistem keuangan digital di seluruh Indonesia.
Dampak dari transformasi ini juga terlihat dari semakin luasnya penetrasi layanan digital, meningkatnya transaksi harian, dan stabilitas pertumbuhan dana pihak ketiga, yang sekaligus menjadi indikator kesehatan bisnis bank secara keseluruhan.
Strategi Penguatan Infrastruktur dan Layanan Digital
BRI menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dan ekosistem layanan digital untuk menjaga kepercayaan nasabah dan menghadapi persaingan di era digital. Selain pengembangan aplikasi BRImo, bank juga mengoptimalkan jaringan merchant, sistem pembayaran QRIS, EDC, dan agen untuk memastikan semua layanan berjalan lancar.
Melalui strategi ini, BRI mampu memperluas akses layanan ke seluruh lapisan masyarakat, mempermudah transaksi, dan mendukung pertumbuhan sektor produktif.
Transformasi digital menjadi salah satu pilar utama bagi BRI dalam menciptakan pertumbuhan inklusif, meningkatkan efisiensi operasional, serta memastikan keberlanjutan bisnis di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.
Hery menegaskan bahwa keberhasilan BRImo menjadi bukti bahwa BRI mampu memanfaatkan teknologi untuk memberikan manfaat nyata bagi nasabah sekaligus memperkuat fundamental bisnis. Dengan ekosistem digital yang kuat, BRI siap menghadapi tantangan dan peluang di era transformasi keuangan modern.
