Bank Mandiri

Bank Mandiri Tingkatkan ESG dan Dukungan UMKM Lewat Inovasi Berkelanjutan

Bank Mandiri Tingkatkan ESG dan Dukungan UMKM Lewat Inovasi Berkelanjutan
Bank Mandiri Tingkatkan ESG dan Dukungan UMKM Lewat Inovasi Berkelanjutan

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Bank Mandiri membagi kerangka ESG dalam tiga pilar, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking, yang saling memperkuat satu sama lain.

Pada pilar Sustainable Banking, portofolio pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp310 triliun atau tumbuh 8,7% dibanding posisi Rp285 triliun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. 

Dari total ini, pembiayaan hijau menyentuh Rp159 triliun, naik 12% secara year on year, menguasai lebih dari 35% pangsa pasar nasional. Sementara itu, portofolio sosial mencapai Rp151 triliun atau tumbuh 5,3%, dengan UMKM menjadi penyangga utama pertumbuhan. 

Kinerja positif ini menegaskan posisi Bank Mandiri sebagai motor penggerak ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Pertumbuhan pembiayaan hijau dan sosial ini bukan sekadar angka, tetapi juga mencerminkan strategi Bank Mandiri untuk mengarahkan sumber daya finansial pada sektor-sektor yang mendukung pembangunan ekonomi inklusif dan ramah lingkungan. 

Hal ini menandai momentum penting bagi bank dalam mendorong praktik keuangan berkelanjutan.

Operasional Ramah Lingkungan dan Tata Kelola Inklusif

Di sisi Sustainable Operation, Bank Mandiri berfokus pada penguatan proses operasional yang ramah lingkungan, dengan target Net Zero Emission Operasional pada 2030.

Berbagai inisiatif telah diterapkan, termasuk optimalisasi green building, penggunaan kendaraan listrik dan hybrid, pemasangan charging station, serta pemanfaatan panel surya di kantor cabang dan pusat operasional.

Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menegaskan bahwa penguatan tata kelola perusahaan juga menjadi bagian dari ESG. Perlindungan data pribadi nasabah dan keamanan siber terus diperkuat untuk menjaga kepercayaan publik. 

Selain itu, Bank Mandiri membangun budaya kerja yang inklusif, di mana 52% pegawai adalah perempuan dan 46% telah menempati posisi manajer ke atas. Langkah ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga aspek sosial dan pemberdayaan SDM.

Dengan kombinasi operasional hijau dan tata kelola yang inklusif, Bank Mandiri menegaskan bahwa penerapan ESG menjadi strategi bisnis yang selaras dengan misi membangun perusahaan berkelanjutan serta meningkatkan kepercayaan stakeholder.

Digitalisasi UMKM dan Program Sosial Terpadu

Pilar Sustainability Beyond Banking menekankan inklusi keuangan berbasis digital, khususnya melalui platform Livin’ Merchant bagi pelaku UMKM. 

Hingga September 2025, sebanyak 62% pengguna platform ini berasal dari wilayah non-urban, setara 1,8 juta pengguna, menunjukkan perluasan akses keuangan di daerah yang sebelumnya kurang terlayani.

Selain itu, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri dijalankan untuk menjangkau masyarakat kurang terlayani sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). 

Empat program unggulan, yaitu Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, Aksi Bersih Mandiri, dan Mandiri Peduli Sekolah, telah menjangkau lebih dari 60.000 penerima manfaat. Program ini melibatkan ribuan karyawan dan kolaborasi dengan rumah sakit, pelaku UMKM, lembaga pendidikan, serta komunitas lingkungan.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan bagaimana Bank Mandiri mengintegrasikan tanggung jawab sosial dengan strategi bisnis berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi bank sebagai mitra strategis pembangunan nasional.

Pengakuan Internasional dan Strategi Masa Depan

Komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan mendapat pengakuan eksternal yang positif. Lembaga pemeringkat ESG, Sustainalytics, menilai risiko ESG Bank Mandiri sebagai “negligible risk” dengan skor 9,5 pada September 2025, turun signifikan dari kategori “medium risk” dengan skor 27,6 pada 2024. 

Penurunan skor ini mencerminkan penguatan nyata pada penerapan prinsip ESG di seluruh lini bisnis perseroan.

Novita menegaskan, keberlanjutan bukan sekadar kewajiban, tetapi strategi bisnis yang menjadikan setiap inisiatif menghasilkan nilai ekonomi sekaligus dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. 

Bank Mandiri juga aktif mendukung agenda pembangunan nasional, termasuk penguatan ekonomi hijau dan biru, pendidikan, kesehatan, serta kualitas SDM Indonesia.

Dengan fondasi ESG yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga membangun pondasi bangsa yang lebih tangguh dan berdaulat. 

Strategi berkelanjutan ini memastikan bahwa setiap langkah bank sejalan dengan tujuan jangka panjang menuju Indonesia Emas, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index