JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan bahwa BSI menyiapkan program close-loop pemberdayaan UMKM, mulai dari pelatihan, pendampingan usaha melalui BSI UMKM Center, hingga sertifikasi halal.
Selain itu, BSI memberikan akses pembiayaan syariah, business matching untuk mempertemukan pelaku usaha dengan pembeli potensial, baik lokal maupun global, serta mencetak wirausaha muda melalui program BSI Talenta Wirausaha dan BSI Aceh Muslimpreneur.
“Kami memastikan penyaluran KUR tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga konsistensi pendampingan dan literasi keuangan syariah bagi para pelaku usaha,” ujar Anggoro.
Hingga Agustus 2025, BSI telah menyalurkan Rp 52,18 triliun untuk sektor UMKM, melibatkan lebih dari 356 ribu nomor rekening. Tahun ini, BSI juga mendapat amanah KUR Syariah sebesar Rp 17 triliun, meningkat 5,9 persen dari tahun sebelumnya.
Peningkatan ini diharapkan dapat mendorong UMKM untuk lebih produktif dan berkelanjutan.
Penyaluran KUR Syariah dan Dampak Ekonomi
Sebaran penyerapan KUR Syariah BSI tertinggi berada di Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur, wilayah dengan konsentrasi pelaku UMKM yang tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.
Program “UMKM Naik Kelas” menjadi komitmen BSI untuk memperkuat peran ekonomi grassroot, mulai dari pendampingan usaha non-bankable hingga usaha yang sudah mapan, sambil memberikan akses pembiayaan syariah yang efektif.
Langkah ini sejalan dengan berbagai stimulus dan kebijakan pemerintah yang pro kerakyatan, yang meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan UMKM.
Penyaluran KUR syariah yang masif juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan nasional, khususnya di sektor perdagangan, pertanian, dan industri rumah tangga.
Inovasi Digital dan Superapps Dukung UMKM
Selain penyaluran modal, BSI memperkuat layanan digital bagi pelaku UMKM. Platform Portal UMKM BSI membantu pelaku usaha meningkatkan kompetensi dan membangun awareness produknya, sementara Portal Salam Digital mempermudah pengajuan pembiayaan mikro secara digital.
Tak hanya itu, penyediaan superapps BYOND by BSI dan BEWIZE by BSI dirancang untuk mendukung aktivitas layanan perbankan sekaligus kegiatan usaha pelaku UMKM. Digitalisasi ini memungkinkan pengusaha mendapatkan pembiayaan, melakukan transaksi, dan mengakses layanan secara lebih cepat, efisien, dan inklusif.
Melalui ekosistem digital yang terintegrasi, BSI memastikan pembiayaan UMKM tidak hanya berbasis modal, tetapi juga didukung literasi, pendampingan, dan akses pasar, sehingga usaha mikro dapat berkembang menjadi usaha produktif dan berkelanjutan.
Partisipasi Nasional dan Kolaborasi Lintas Pihak
BSI juga aktif dalam kegiatan nasional, seperti penandatanganan akad KUR massal untuk 800 ribu UMKM di Surabaya. Acara ini disaksikan oleh pejabat tinggi pemerintah, termasuk Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Menteri UMKM, Menteri Perlindungan Pekerja Migran, dan Gubernur Jawa Timur, dengan partisipasi 38 provinsi.
Program ini merupakan bagian dari upaya memperluas akses pembiayaan produktif bagi pelaku usaha, sekaligus mendorong inklusi ekonomi. Dengan partisipasi ini, BSI menegaskan komitmennya menjadi motor penggerak ekonomi umat dan memperkuat peran perbankan syariah dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi menambahkan bahwa program ini menjadi kolaborasi seluruh pihak untuk mendorong ekonomi nasional, terutama sektor usaha produktif.
Kesimpulannya, BSI melalui penyaluran KUR Syariah, pendampingan UMKM, dan inovasi digital, menghadirkan solusi komprehensif bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
Dengan strategi ini, UMKM dapat naik kelas, meningkatkan kapasitas bisnis, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.