JAKARTA - Meski Jakarta dikenal dengan tingkat kemacetan tinggi, warga kini memiliki alternatif transportasi publik yang nyaman dan efisien, salah satunya LRT (Light Rail Transit).
Layanan ini dioperasikan oleh PT LRT Jakarta, anak usaha PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang berada di bawah Pemda DKI Jakarta. Rute operasional saat ini adalah Velodrome–Pegangsaan Dua (Fase 1A), dan pengembangan jaringan LRT terbagi dalam beberapa fase hingga mencapai total lintasan 37,3 km dengan 30 stasiun.
Pembangunan rute Rawamangun–Manggarai (Fase 1B) ditargetkan beroperasi akhir 2026. LRT Jakarta tidak hanya menghadirkan moda transportasi cepat, tetapi juga menekankan aspek keamanan, kenyamanan, dan kemudahan akses bagi penumpang.
Semua stasiun dan kereta dilengkapi sistem keamanan, CCTV, Passenger Help Point, dan perangkat pendukung agar perjalanan masyarakat aman dan nyaman. Integrasi tiket dengan aplikasi JakLingko, LinkAja, dan e-money membuat perjalanan lebih praktis.
SDM dan Pengembangan Talenta Unggulan
Keberhasilan operasional LRT Jakarta sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis, Sahurdi, menjelaskan bahwa 93% karyawan LRT berasal dari generasi milenial dan Gen Z, yang direkrut melalui proses inklusif dan nondiskriminatif.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknis, LRT bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Transportasi Darat dan Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun. Selain itu, talenta layanan direkrut dari industri perhotelan untuk menghadirkan standar hospitality tinggi di stasiun.
LRT Jakarta juga menjalankan program internal melalui LRT Jakarta Academy, dengan berbagai program unggulan seperti Engineer Development Program, Operation Development Program, Service Development Program, IT Development Program, dan Supply Chain Management Development Program.
Semua program ini didukung platform Learning Management System berbasis AI, sehingga literasi digital karyawan meningkat.
Program Pengembangan dan Kesejahteraan Karyawan
LRT Jakarta tidak hanya fokus pada kompetensi teknis, tetapi juga pengembangan karier dan kesejahteraan karyawan. Program career aspiration questionnaire memberi kesempatan karyawan menentukan arah pengembangan karier, selaras dengan fungsi pekerjaan atau minat lain.
Kesejahteraan karyawan diperhatikan melalui medical check-up rutin, fasilitas dokter di gedung MCU, serta klub olahraga aktif seperti Run Club, mini-soccer, bulu tangkis, tenis meja, tenis, basket, hingga senam.
Program kesehatan mental juga dijalankan melalui Personal Assistant Program yang melibatkan psikolog dan konsultan profesional. Selain itu, program Kekasih (Kegiatan Kantor Bersih-Bersih) dan Direksi Mendengar memberi ruang bagi seluruh karyawan menyampaikan masukan dan meningkatkan kebersamaan.
Indeks Employee Engagement meningkat dari 0,77 pada 2022 menjadi 0,88 pada 2024, menegaskan efektivitas program pengembangan SDM.
Layanan Penumpang dan Aktivasi Partisipasi
LRT Jakarta juga fokus pada pengalaman penumpang. Mulai dari praperjalanan hingga di dalam kereta, fasilitas yang tersedia memastikan kenyamanan. Contact center beroperasi setiap hari, sistem tiket terintegrasi mempermudah akses, dan aplikasi ramah disabilitas seperti HearMe serta Google Translate mendukung semua penumpang.
Program loyalitas Sahabat LRTJ e-Card memungkinkan penumpang mengumpulkan poin dan menukarnya dengan berbagai keuntungan, sedangkan Edutour memperkenalkan transportasi publik pada anak PAUD dan sekolah dasar.
Untuk meningkatkan jumlah penumpang di luar jam sibuk, LRT Jakarta menggelar event kreatif seperti Treasure Hunt di stasiun, yang mendapat antusiasme tinggi masyarakat. Fasilitas pendukung seperti area kuliner juga disediakan untuk menambah kenyamanan pengunjung dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Dengan strategi pengembangan jaringan, SDM unggulan, program kesejahteraan karyawan, dan pengalaman penumpang yang komprehensif, LRT Jakarta membuktikan diri sebagai moda transportasi pilihan sekaligus tempat kerja unggulan yang modern dan human-centric.
