JAKARTA - Di tengah krisis energi global dan ancaman perubahan iklim yang semakin nyata, upaya menuju transisi energi bersih dan terbarukan menjadi penting. Sebagai langkah kecil namun signifikan, Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil menggagas proyek pemasangan lampu panel surya di Desa Tanjung, yang diberi perhatian khusus kepada area pemakaman desa yang sebelumnya mengalami minimnya pencahayaan.
Penggunaan energi listrik yang dominan bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil telah lama mendominasi masyarakat Indonesia. Namun, krisis ketersediaan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan menuntut upaya transisi menuju sumber energi terbarukan. Melihat permasalahan ini, mahasiswa KKN UNDIP berinisiatif memperkenalkan teknologi panel surya sebagai solusi inovatif dan berkelanjutan.
Penerapan Teknologi Surya di Desa Tanjung
Pada pukul 09.00 WIB, tim KKN bekerja bergandeng tangan dengan perangkat desa, warga lokal, serta remaja IPNU setempat untuk mengatasi masalah pencahayaan di lokasi makam desa. Tantangan yang dihadapi terkait dengan minimnya pencahayaan dan permasalahan kabel listrik yang sering terputus. Dibekali dengan alat dan perencanaan yang matang, tim KKN memastikan pemasangan sistem panel surya berlangsung dengan aman dan efisien.
"Tujuan kami bukan hanya untuk meningkatkan pencahayaan, tetapi juga untuk memperkenalkan dan mendidik masyarakat tentang energi terbarukan," kata Raihan, mahasiswa KKN TIM I UNDIP yang memprakarsai proyek ini. “Penggunaan panel surya menawarkan sumber daya listrik yang stabil tanpa menimbulkan dampak lingkungan seperti yang dilakukan energi fosil,” tambahnya.
Keterlibatan perangkat dan warga desa setempat sangat krusial dalam menyukseskan program ini. Mereka memberikan dukungan moral dan material, dan ikut memastikan bahwa solusi ini benar-benar dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari masyarakat desa.
Dampak Positif dan Umpan Balik Warga
Pemasangan lampu panel surya di makam desa Tanjung bukan hanya memecahkan masalah pencahayaan yang mendesak, tetapi juga menciptakan lingkungan pendidikan berkelanjutan di tengah masyarakat. Tim KKN UNDIP memanfaatkan momen ini dengan juga memberikan sosialisasi kepada warga tentang manfaat energi terbarukan dan pentingnya menggunakan energi secara efisien.
Masyarakat desa Tanjung memberikan respons positif terhadap inisiatif ini. Banyak yang mengungkapkan rasa syukurnya karena area makam kini dapat digunakan lebih baik untuk upacara keagamaan dan acara komunitas lainnya, terutama saat malam hari.
“Sekarang kami merasa lebih aman dan nyaman ketika harus melakukan kegiatan di malam hari, terutama untuk acara-acara yang berlangsung di area makam,” kata salah satu warga desa. Penerangan yang lebih baik juga dinilai akan memberikan efek positif bagi keselamatan dan keamanan lingkungan sekitar.
Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Pemasangan lampu panel surya oleh KKN TIM I UNDIP di Desa Tanjung menunjukkan bahwa pendidikan untuk keberlanjutan dan penerapan teknologi energi bersih berjalan seiringan. Upaya ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga meletakkan dasar untuk proyek-proyek efisiensi energi lainnya di masa depan. Hal ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menekankan pentingnya energi bersih dan terjangkau.
Kisah sukses dari Desa Tanjung ini diharapkan bisa menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi inisiatif serupa dalam skala yang lebih luas. Dalam menghadapi tantangan energi ke depan, solusi inovatif seperti ini menunjukkan bahwa transisi menuju energi bersih yang berkelanjutan bisa dimulai dari hal-hal kecil namun berdampak besar.
“Harapan kami, proyek ini menjadi pemicu bagi komunitas lain untuk menjajaki inisiatif serupa dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien energi,” tutup Raihan. Penerapan energi surya di Desa Tanjung menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dan semangat kolaborasi dapat mendorong perubahan positif menuju keberlanjutan.