10 Cara Menabung 100 Juta dalam Setahun yang Perlu Dicoba

Minggu, 09 Februari 2025 | 20:20:00 WIB
Cara menabung 100 juta dalam setahun

Cara menabung 100 juta dalam setahun adalah hal yang perlu kamu pahami jika ingin mencapai tujuan menabung dalam jumlah besar.

Saat ini, menabung tidak hanya sekadar menyimpan uang, tetapi juga menjadi cara untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. 

Terkadang, untuk mewujudkan keinginan tersebut, dibutuhkan dana yang cukup besar, sehingga proses menabung pun memerlukan waktu yang lebih panjang.

Bagi kamu yang tertarik mengetahui langkah-langkah cara menabung 100 juta dalam setahun, yuk, simak penjelasan selanjutnya.

Tabungan adalah

Mengacu pada informasi dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tabungan merupakan simpanan uang yang disimpan di bank dan hanya dapat diambil sesuai dengan ketentuan tertentu.

Pada umumnya, bank akan memberikan buku tabungan yang mencatat seluruh transaksi yang kamu lakukan, serta kartu ATM yang dilengkapi dengan nomor PIN pribadi.

Saat ini, seiring perkembangan teknologi, ada beberapa jenis tabungan yang tidak lagi menggunakan buku tabungan, melainkan memanfaatkan layanan internet atau mobile banking.

Ciri khas lain dari tabungan adalah adanya ketentuan setoran awal yang harus dibayar saat membuka rekening baru. Besaran setoran awal ini bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing bank.

Untuk produk tabungan Simpanan Pelajar (SimPel), setoran awal minimal adalah Rp5.000,00 untuk SimPel konvensional dan Rp1.000,00 untuk SimPel iB syariah.

Perlu diketahui, saat kamu menabung di bank, kamu akan mendapatkan bunga atau bagi hasil yang besarnya ditentukan oleh masing-masing bank. Umumnya, bunga atau bagi hasil tabungan lebih kecil dibandingkan dengan investasi seperti deposito.

Cara Menabung 100 Juta dalam Setahun

Cara menabung 100 juta dalam setahun memang membutuhkan perencanaan yang matang. Untuk itu, penting bagi kamu memahami berbagai jenis tabungan yang dapat mendukung pencapaian tujuan finansial tersebut. Berikut ini panduannya.

1. Tentukan Prioritas Keuangan

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menetapkan prioritas keuangan, apapun jumlah uang yang kamu miliki. Prioritas ini bisa dibuat dengan memulai dari hal-hal yang paling penting terlebih dahulu.

Sebagai contoh, hindari membeli barang-barang yang hanya didorong oleh keinginan sesaat. 

Misalnya, ketika ada iPhone terbaru yang menarik perhatianmu, kamu mungkin tergoda untuk membelinya meskipun iPhone yang kamu miliki saat ini masih berfungsi dengan baik. Membeli barang seperti itu hanya akan mengganggu rencanamu untuk menabung.

2. Pilih Metode Pengelolaan Keuangan yang Tepat

Langkah berikutnya adalah memilih metode pengelolaan keuangan yang sesuai dengan kebutuhanmu. Jika kamu tidak menggunakan metode yang tepat, kamu akan kesulitan untuk menjalankannya dengan konsisten.

Salah satu metode yang cukup populer adalah 50-30-20. Dengan metode ini, kamu akan membagi penghasilanmu menjadi 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan atau kebutuhan sekunder, dan 20% untuk menabung.

Dengan cara ini, kebutuhan dasar kamu tetap tercukupi, sementara kamu juga bisa menikmati hidup melalui dana yang dialokasikan untuk keinginan. Sisa 20% akan membantu kamu mencapai tujuan menabung 100 juta dalam setahun.

3. Tabung Uang Segera setelah Gajian

Cara selanjutnya adalah langsung menabung begitu kamu menerima gaji. Meskipun kamu mungkin merasa kaya karena melihat saldo tabungan yang bertambah, ingatlah bahwa uang tersebut tidak seluruhnya bisa dipakai untuk konsumsi.

Setelah membayar cicilan dan kebutuhan lainnya, biasanya uang yang tersisa tidak akan banyak. Oleh karena itu, segera tabung uang yang tersisa untuk menghindari godaan menggunakannya.

4. Susun Anggaran Pengeluaran Bulanan

Penting untuk dipahami bahwa menentukan prioritas dan menyusun anggaran adalah dua hal yang berbeda. 

Menentukan prioritas berarti kamu memutuskan pengeluaran untuk hal-hal yang paling penting, sementara menyusun anggaran berarti kamu membagi penghasilanmu ke dalam kategori tertentu agar pengeluaranmu tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan.

Dalam menyusun anggaran, kamu perlu menentukan jumlah uang yang akan dibelanjakan dalam sebulan, dengan mempertimbangkan pendapatan yang kamu terima pada bulan tersebut. 

Pastikan anggaran yang kamu buat sesuai dengan penghasilanmu dan bahwa pengeluaran yang telah direncanakan tidak melebihi pendapatan yang kamu dapatkan.

5. Catat Pemasukan dan Pengeluaran secara Rinci

Langkah selanjutnya adalah mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara rinci. 

Ini penting agar kamu bisa menilai dengan tepat seberapa besar pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam sebulan, sehingga kamu bisa membuat anggaran yang lebih efektif di masa depan.

Dengan mencatat setiap transaksi, kamu bisa mengetahui kategori mana yang menghabiskan banyak uang, dan mungkin bisa menyesuaikan prioritas atau berusaha mengontrol pengeluaran agar tidak berlebihan di kategori tersebut. 

Ini sangat penting, karena tanpa evaluasi terhadap keuanganmu di bulan sebelumnya, kamu akan kesulitan mengetahui kebutuhan sesungguhnya dalam satu bulan.

6. Pisahkan Rekening Tabungan dan Pengeluaran Harian

Hal lain yang perlu kamu lakukan adalah memisahkan rekening tabungan dari rekening operasional. Pastikan kamu memiliki dua rekening yang berbeda: satu untuk menabung dan satu lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jika kamu mencampurkan tabungan dengan uang yang digunakan untuk kegiatan harian, kamu mungkin merasa memiliki lebih banyak uang di tabungan, padahal kenyataannya tidak demikian. 

Dengan memisahkan kedua rekening ini, kamu akan lebih mudah mengelola keuangan dan menghindari godaan untuk menggunakan uang tabungan.

7. Cari Sumber Pemasukan Tambahan

Salah satu cara yang bisa kamu coba adalah mencari pemasukan tambahan. Bisa jadi pendapatan utama yang kamu miliki saat ini tidak mencukupi untuk mencapai target menabung yang besar, seperti Rp100 juta dalam setahun.

Menabung jumlah sebesar itu dalam waktu setahun bukanlah hal yang mudah, sehingga mencari sumber pemasukan tambahan sangat penting untuk membantu mencapai tujuan tersebut.

8. Tabung THR dan Bonus Tahunan

Selanjutnya, kamu bisa menyisihkan THR dan bonus tahunan. Meskipun jumlahnya cukup besar, sering kali uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan impulsif, sehingga akhirnya uang tersebut cepat habis.

Kebiasaan ini harus dihindari, dan lebih baik kamu menabung uang THR atau bonus yang diterima, terutama jika pendapatan bulananmu tidak terlalu besar, sehingga kamu tidak bisa menabung banyak setiap bulan.

9. Persiapkan Dana Darurat dan Asuransi

Walaupun fokus utama kamu adalah menabung untuk mencapai Rp100 juta dalam setahun, penting juga untuk menyiapkan dana darurat dan asuransi. Kedua hal ini sangat penting karena dapat memberikan perlindungan keuangan jika terjadi hal-hal yang tidak terduga.

Dengan memiliki dana darurat, kamu bisa tetap menabung meskipun menghadapi situasi sulit, seperti kehilangan pekerjaan. Dana darurat akan memastikan kebutuhan pokokmu tetap terpenuhi tanpa harus menarik uang dari tabungan.

10. Hindari Utang Konsumtif

Terakhir, hindari utang konsumtif, yaitu berutang untuk membeli barang-barang yang hanya untuk memenuhi keinginan atau gengsi.

Barang-barang konsumtif ini hanya akan menambah beban finansial dan mengganggu rencana menabungmu. Oleh karena itu, jika kamu ingin mencapai tujuan menabung, pembelian barang-barang seperti ini harus dikurangi atau dihindari.

Sebagai penutup, dengan disiplin dan perencanaan yang matang, cara menabung 100 juta dalam setahun bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

Terkini