JAKARTA - Di tengah bentang alam pegunungan Flores yang hijau, pipa baja berliku mengikuti kontur lereng, menyalurkan uap panas dari perut bumi menuju Rumah Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari tempat ini, energi panas bumi diolah menjadi listrik yang kemudian dialirkan ke jaringan utama PLN untuk menerangi ribuan rumah warga di wilayah barat Pulau Flores.
Pada akhir pekan di awal Oktober 2025, suara mesin berpadu dengan desis uap bertekanan tinggi terdengar di sekitar area pembangkit. Turbin besar berputar stabil, memutar generator yang menjaga pasokan listrik tetap menyala bagi masyarakat.
PLTP Ulumbu memiliki kapasitas terpasang 4 x 2,5 megawatt (Mw) dan kini mampu memasok 6,5 Mw listrik ke sistem PLN, atau sekitar 49,77% dari total kebutuhan listrik di Kabupaten Manggarai yang mencapai 13,06 Mw.
Rencana ke depan, dua unit baru dengan kapasitas masing-masing 20 Mw akan ditambah pada tahun 2030 dan 2032. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem kelistrikan Flores serta memperluas jangkauan energi bersih di wilayah timur Indonesia.
Kontribusi Strategis bagi Ketahanan Energi Flores
PLTP Ulumbu menjadi salah satu proyek strategis dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan timur Indonesia. Dengan kontribusi hampir setengah dari kebutuhan listrik Manggarai, pembangkit ini bukan hanya menyediakan energi bagi masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kemandirian energi berbasis sumber daya lokal.
Pemanfaatan panas bumi di Flores sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang selama ini diandalkan oleh pembangkit diesel. Selain lebih ramah lingkungan, biaya operasional PLTP juga cenderung lebih efisien dalam jangka panjang.
Penggunaan energi panas bumi di Flores menjadi langkah nyata pemerintah dalam mencapai target bauran energi nasional, yakni meningkatkan proporsi energi baru terbarukan (EBT) hingga 23% pada 2025.
Dengan potensi panas bumi yang tersebar di berbagai titik di NTT, Flores menjadi salah satu pulau yang digadang-gadang sebagai “Pulau Panas Bumi” Indonesia. PLTP Ulumbu pun berperan sebagai pionir dalam menggerakkan transformasi energi hijau di kawasan tersebut.
Dukungan Infrastruktur dan Peningkatan Kapasitas PLN
Rencana pengembangan kapasitas PLTP Ulumbu ke depan akan dibarengi dengan peningkatan jaringan distribusi dan infrastruktur kelistrikan di wilayah NTT. PLN menargetkan penguatan sistem kelistrikan Flores agar mampu menampung tambahan pasokan listrik hingga 100 Mw pada tahun-tahun mendatang.
Selain pembangunan fisik, peningkatan kapasitas juga dilakukan melalui pelatihan tenaga lokal dan penguatan sistem pemeliharaan. Pihak PLN terus berupaya mengoptimalkan peralatan pembangkit yang ada sembari menyiapkan infrastruktur baru agar kinerja PLTP semakin efisien dan berkelanjutan.
Proyek pengembangan ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam memperluas konektivitas listrik antardaerah, sehingga akses energi bersih bisa menjangkau lebih banyak desa dan wilayah terpencil di Nusa Tenggara Timur.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat
Kehadiran PLTP Ulumbu tidak hanya memberikan dampak positif bagi sektor energi, tetapi juga terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Ketersediaan listrik yang stabil mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah, membuka peluang ekonomi baru, serta meningkatkan kualitas hidup penduduk.
Dengan pasokan listrik yang lebih andal, berbagai aktivitas ekonomi masyarakat seperti pertanian, perikanan, dan industri rumah tangga kini dapat berjalan lebih efisien. Pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan pun ikut terdorong dengan adanya pasokan listrik yang berkelanjutan.
Di sisi lain, pengembangan energi panas bumi ini menciptakan lapangan kerja baru bagi tenaga kerja lokal, baik dalam tahap konstruksi maupun pengelolaan operasional pembangkit.
Melalui sinergi antara pemerintah, PLN, dan masyarakat, energi panas bumi di Flores diproyeksikan menjadi fondasi penting dalam pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Flores Menuju Kemandirian Energi Hijau
Transformasi energi melalui pemanfaatan panas bumi di PLTP Ulumbu menjadi tonggak penting bagi Flores dalam mencapai kemandirian energi yang berkelanjutan.
Dengan rencana peningkatan kapasitas hingga 100 Mw dan dukungan infrastruktur yang terus diperkuat, Pulau Flores berada di jalur yang tepat menuju masa depan energi bersih.
Keberhasilan pengoperasian PLTP Ulumbu bukan hanya menjadi bukti kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alamnya, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mewujudkan transisi energi hijau.
Dari jantung Manggarai, energi panas bumi kini menerangi masa depan Pulau Flores—mewujudkan harapan akan Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan.