JAKARTA - Cabang olahraga judo Indonesia menunjukkan performa gemilang di SEA Games 2025 Thailand.
Dengan melampaui target perolehan medali emas, fokus kini bergeser pada pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. Keberhasilan ini menjadi bukti kerja keras atlet, pelatih, dan seluruh sistem pendukung tim yang berjalan berkesinambungan.
Fokus Menuju Olimpiade 2028
Manajer tim judo Indonesia, Mayjen TNI Muhammad Imam Gogor, menegaskan target utama setelah SEA Games adalah Olimpiade. Atlet akan diberikan waktu istirahat singkat sebelum kembali mengikuti pemusatan latihan nasional.
“Setelah SEA Games, atlet akan beristirahat sebentar, lalu masuk pelatnas untuk persiapan event internasional,” ujar Imam.
Keberhasilan ini tidak lepas dari pembinaan serius yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Menurut Imam, keyakinan atlet menjadi faktor penting.
Ketua Umum PB PJSI, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, memberikan pesan agar judoka percaya pada kemampuan diri, bukan untuk menyombongkan diri, namun sebagai hasil dari latihan panjang dan disiplin.
Program pelatnas akan tetap berjalan tanpa terputus. Fokus utama adalah mengumpulkan poin dari kejuaraan internasional agar atlet memenuhi syarat kualifikasi Olimpiade. Selain Olimpiade, Asian Games juga menjadi ajang penting untuk pengalaman bertanding dan pengembangan kemampuan atlet di level Asia.
Prestasi Gemilang di SEA Games 2025
Judo Indonesia berhasil menyumbang empat emas, dua perak, dan satu perunggu bagi kontingen nasional, melampaui target Kemenpora yang hanya menargetkan dua emas.
Salah satu medali emas terbaru dipersembahkan I Made Sastra Dharma di kelas 81-90 kilogram putra. Dharma menaklukkan wakil Thailand, Wei Puyang, dengan skor 1-0 di partai final. Sebelumnya, ia juga mengalahkan atlet Laos Soulisay pada perempat final dan wakil Filipina Rhyan Zarchie Garay di semifinal.
Selain itu, dua medali perak diraih Gede Ganding Kalbu Soethama di kelas 90-100 kilogram putra dan Indah Permatasari di kelas +78 kilogram putri. Gede Ganding kalah dari Henric Khua Ka Keng dari Singapura dengan ippon, sedangkan Indah takluk dari Thonthan Satjadet dari Thailand dengan ippon di laga puncak.
Tambahan satu emas dan dua perak ini melengkapi prestasi judo Indonesia setelah sebelumnya meraih tiga medali emas dari Dinny Febriany, Syerina, dan Muhammad Rizqi Maulana, serta satu medali perunggu dari Dewa Kadek Rama Warma Putra.
Strategi dan Persiapan Atlet
Keberhasilan judo Indonesia menjadi contoh efektivitas strategi pembinaan berkesinambungan. Semua atlet mengikuti program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknik dan mental bertanding.
Pemusatan latihan nasional menjadi bagian dari strategi jangka panjang, memastikan atlet siap bersaing di berbagai event internasional.
Imam Gogor menekankan pentingnya keseimbangan antara istirahat dan persiapan latihan. “Setelah SEA Games, atlet butuh pemulihan sejenak, tapi program pelatnas tetap berlanjut agar fokus pada pengumpulan poin untuk Olimpiade,” jelasnya.
Pendekatan ini memastikan atlet tidak hanya tampil maksimal di SEA Games, tetapi juga siap menghadapi tantangan global.
Harapan dan Target Jangka Panjang
Dengan prestasi di SEA Games 2025, judo Indonesia menatap Olimpiade Los Angeles 2028 dengan optimisme. Setiap poin dari kejuaraan internasional menjadi modal penting untuk memenuhi syarat kualifikasi.
Selain itu, pengalaman bertanding di Asian Games juga menjadi batu loncatan untuk meningkatkan kesiapan atlet di level dunia.
Kesuksesan di SEA Games menjadi motivasi bagi seluruh judoka untuk mempertahankan konsistensi dan menambah pundi-pundi medali.
Target jangka panjang bukan sekadar angka medali, tetapi mencetak atlet yang berprestasi di kancah internasional, memperkuat nama Indonesia dalam olahraga judo, serta mendorong pembinaan yang berkelanjutan bagi generasi atlet berikutnya.
Prestasi ini sekaligus menunjukkan bahwa pembinaan berkesinambungan, disiplin, dan strategi matang mampu menghasilkan prestasi gemilang, sekaligus menyiapkan jalan menuju target Olimpiade 2028 bagi judo Indonesia.