Minyak

Kenaikan Harga Minyak Dunia Dipicu Ketegangan Geopolitik Internasional

Kenaikan Harga Minyak Dunia Dipicu Ketegangan Geopolitik Internasional
Kenaikan Harga Minyak Dunia Dipicu Ketegangan Geopolitik Internasional

JAKARTA - Harga minyak dunia menunjukkan penguatan setelah sebelumnya mengalami tekanan tajam, dipicu oleh ketidakpastian geopolitik dan potensi gangguan pasokan. 

Investor menilai kembali risiko pasar seiring meningkatnya ketegangan antara AS dan Venezuela serta prospek perdamaian Ukraina yang masih berkembang.

Harga Minyak Pulih Pasca Tekanan Sebelumnya

Harga minyak dunia naik pada sesi terakhir setelah penurunan signifikan sebelumnya. Kontrak berjangka minyak Brent untuk Februari tercatat naik menjadi USD61,40 per barel, sementara kontrak West Texas Intermediate (WTI) mencapai USD57,69 per barel. 

Kenaikan ini mengikuti laporan bahwa AS sedang mempersiapkan kemungkinan penyitaan tambahan terhadap kapal tanker yang membawa minyak Venezuela. 

Penurunan tajam sebelumnya disebabkan prospek perdamaian Ukraina yang membaik dan meningkatnya persediaan bensin serta distilat di AS. Dalam seminggu, harga minyak diperkirakan mengalami penurunan lebih dari tiga persen, namun lonjakan risiko geopolitik membuat pasar bergerak lebih hati-hati.

Ketegangan AS dan Venezuela Dorong Harga Minyak

Penguatan harga minyak sebagian besar didorong oleh laporan terkait ketegangan antara AS dan Venezuela. Langkah ini muncul setelah penyitaan kapal tanker Skipper di lepas pantai Venezuela, yang mendorong otoritas AS menyiapkan tindakan pencegahan tambahan terhadap kapal-kapal yang membawa minyak mentah Venezuela.

Pemilik kapal kini meninjau kembali rute pelayaran yang melibatkan minyak Venezuela. Daftar target kapal tanker yang dikenai sanksi untuk kemungkinan penyitaan telah disusun, menambah premi risiko di pasar dan membantu Brent serta WTI pulih dari posisi terendah mereka.

Upaya Diplomasi Ukraina Batasi Kenaikan

Meskipun ketegangan Venezuela mendorong harga, kenaikan minyak tetap terbatas karena fokus pasar kembali pada diplomasi Rusia-Ukraina. Para pemimpin Eropa dan AS mengadakan pembicaraan intensif untuk mendorong penyelesaian damai konflik tersebut. 

Kemajuan diplomatik dapat mengubah kebijakan sanksi terhadap ekspor energi Rusia, yang pada gilirannya memengaruhi ekspektasi pasokan global. Tanda-tanda awal pergerakan dalam pembicaraan ini sempat menekan harga minyak, menegaskan sensitivitas pasar terhadap kemungkinan deeskalasi.

Ketidakpastian Geopolitik Menjadi Faktor Penentu

Harga minyak tetap rentan terhadap ketidakpastian geopolitik global. Di satu sisi, tindakan AS terhadap Venezuela menimbulkan risiko gangguan pasokan, namun di sisi lain, upaya perdamaian di Ukraina membatasi potensi kenaikan lebih lanjut. 

Investor terus memantau perkembangan di kedua front, yang secara langsung memengaruhi fluktuasi harga minyak di pasar dunia. Lonjakan risiko geopolitik memberikan dorongan sementara, namun pasar tetap menunggu arah diplomasi internasional sebelum mengambil keputusan lebih besar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index