Gejala flu biasa sering kali membuat banyak orang khawatir, terutama di masa pandemi lalu, ketika setiap gejala pernapasan dapat menimbulkan kecemasan.
Virus Corona yang memiliki gejala mirip flu membuat banyak orang merasa cemas saat mereka mengalami gejala tersebut. Namun, batuk atau pilek belum tentu mengindikasikan infeksi COVID-19.
Bisa jadi, orang tersebut hanya mengalami gejala pada flu biasa yang tidak seberbahaya virus Corona. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala pada flu biasa agar kita bisa membedakan antara flu biasa dan gejala virus Corona.
Memahami perbedaan ini dapat membantu kita menentukan langkah selanjutnya, seperti berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan. Dengan begitu, kita dapat menangani gejala flu biasa dengan lebih tenang dan tepat.
Pengertian Flu
Flu adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan, mencakup hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Mereka yang mengidap flu biasanya akan mengalami gejala seperti pilek, demam, sakit kepala, batuk, dan hidung tersumbat.
Banyak orang yang menganggap flu dan batuk pilek biasa sebagai hal yang sama, padahal meskipun gejalanya mirip, kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang berbeda.
Flu umumnya dapat menyebabkan gejala yang lebih parah dan muncul secara mendadak, sementara batuk pilek biasa biasanya lebih ringan dan berkembang secara perlahan.
Selain itu, flu sangat mudah menular, terutama pada tiga hingga empat hari pertama setelah seseorang terinfeksi. Bahkan, ada yang bisa menularkan virus ini sebelum gejala flu muncul.
Penyebab Flu
Flu dapat menular ketika seseorang menghirup percikan air liur yang terbang di udara akibat batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi.
Selain itu, flu juga bisa menyebar jika seseorang menyentuh mulut atau hidung setelah menyentuh benda yang terkontaminasi oleh percikan air liur dari penderita flu.
Cara Penularan Flu
1. Penularan Flu Melalui Jabat Tangan
Flu bisa menyebar saat kamu berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi. Biasanya, orang yang terpapar virus ini akan batuk atau bersin, lalu membersihkan hidung dengan tangan.
Virus akan menempel pada tangan dan bisa berpindah ke orang lain saat mereka berjabat tangan.
2. Pelukan sebagai Cara Penularan Flu yang Perlu Diwaspadai
Penularan flu sering terjadi dari satu orang ke orang lainnya, terutama saat seseorang bersin, batuk, atau berbicara. Proses ini bisa menyebabkan cairan tubuh terbang di udara dan terkontaminasi virus.
Jika cairan tersebut masuk ke hidung atau mulut orang lain, mereka bisa tertular. Penularan menjadi lebih mudah saat kamu memeluk seseorang karena jarak dekat, yang meningkatkan kemungkinan masuknya virus ke tubuh.
3. Menyentuh Permukaan atau Benda yang Terinfeksi Virus
Virus flu dapat menempel pada permukaan benda seperti telepon seluler, meja, atau uang kertas. Kamu bisa terinfeksi flu dengan menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus ini.
Virus ini dapat bertahan selama beberapa jam tergantung pada jenis permukaan. Pada permukaan besi, plastik, atau kaca, virus bisa bertahan lebih lama. Risiko penularan semakin tinggi jika kamu menyentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
4. Berbagi Peralatan Makan atau Minum
Berbagi makanan atau minuman dalam satu wadah dapat menyebarkan flu dengan sangat mudah. Batuk atau pilek menyerang saluran pernapasan dan bisa menular lewat udara, air liur, atau percakapan.
Menggunakan peralatan makan bersama, seperti sendok, gelas, atau piring, dengan orang yang sakit bisa meningkatkan penularan virus.
Oleh karena itu, disarankan untuk tidak berbagi alat makan dengan siapa pun, termasuk anggota keluarga, agar tidak tertular penyakit yang dimiliki orang lain.
5. Kontak dengan Hewan yang Terinfeksi
Flu burung, atau avian influenza, adalah jenis influenza tipe A yang dapat menular dari unggas ke manusia. Virus ini bisa tersebar melalui beberapa cara, antara lain:
Kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, seperti melalui kotoran atau cairan tubuh unggas.
Menghirup udara yang terkontaminasi virus flu burung.
Membersihkan daging unggas yang telah terinfeksi virus.
Mengonsumsi daging unggas mentah atau yang belum dimasak dengan sempurna.
Namun, flu burung hampir tidak bisa ditularkan melalui daging unggas yang dimasak dengan matang. Penyebaran virus antar manusia juga sangat jarang terjadi.
Gejalanya mirip dengan flu biasa, seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan batuk. Namun, kondisi ini bisa berkembang menjadi lebih parah dan bahkan menyebabkan koma.
Gejala Flu Biasa yang Penting Diperhatikan
Jika kamu merasa terinfeksi virus flu, penting untuk mengenali gejala flu biasa yang perlu diperhatikan. Meskipun flu bukanlah virus yang seberbahaya virus Corona, jika dibiarkan tanpa penanganan, flu tetap bisa memberikan dampak yang cukup besar.
Oleh karena itu, mengetahui gejala yang muncul sangat penting agar kamu bisa menilai tingkat keparahan penyakit yang sedang dialami. Berikut adalah gejala flu yang perlu diperhatikan jika kamu merasa sedang terkena flu.
1. Batuk Kering
Batuk yang tidak kunjung reda dapat menjadi tanda bahwa tubuhmu sedang terinfeksi virus. Batuk akibat flu sering disertai dengan suara napas yang berisik dan dada terasa sesak. Kadang-kadang batuk bisa disertai dahak, meskipun ini jarang terjadi.
Untuk meredakannya, kamu bisa mengonsumsi obat batuk yang tersedia di apotek. Selain itu, pastikan untuk selalu menutup mulut dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin agar tidak menularkan penyakit ke orang lain.
Memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain juga sangat dianjurkan, karena flu bisa menular hanya dengan berbicara.
2. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah gejala yang umum muncul saat flu semakin parah, dan sering kali disertai dengan demam. Untuk meredakan sakit kepala, disarankan untuk banyak beristirahat dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan.
Tidur lebih banyak juga bisa membantu mengurangi gejala ini. Cobalah memijat pelipis atau bagian belakang kepala dengan lembut menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Jangan lupa untuk banyak minum air putih, karena dehidrasi bisa memperburuk kondisi sakit kepala. Jika kamu merasa tubuh lemas dan mulut kering, pastikan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
3. Sakit Tenggorokan
Batuk terus-menerus dapat membuat tenggorokan terasa sangat sakit, bahkan saat tidak sedang batuk. Jika dibiarkan, rasa sakit ini bisa membuatmu kesulitan makan dan minum.
Biasanya, sakit tenggorokan semakin parah seiring flu berkembang. Kamu bisa mengonsumsi permen pelega tenggorokan atau mencoba berkumur dengan air garam untuk meredakan iritasi.
Sup hangat juga bisa memberikan rasa nyaman di tenggorokan. Perhatikan apakah gejala ini merupakan bagian dari flu biasa atau ada kondisi lain yang mempengaruhinya.
4. Demam
Demam adalah reaksi tubuh yang normal ketika melawan infeksi. Biasanya, demam muncul saat tubuh terinfeksi oleh virus atau bakteri.
Pada beberapa kasus, flu dapat menyebabkan demam tinggi hingga 38°C atau lebih, namun tidak semua orang yang terinfeksi flu akan mengalami demam.
Untuk menurunkan demam, kamu bisa mengonsumsi obat penurun demam seperti paracetamol.
Pastikan untuk mengikuti dosis yang tepat, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu. Jika ragu, berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi obat.
5. Pegal-Pegal
Pegal-pegal seringkali menjadi gejala awal flu yang menyerang tubuh dengan cepat, dalam 24 hingga 48 jam setelah terpapar virus. Rasa pegal ini bisa sangat mengganggu dan bertambah parah seiring dengan munculnya gejala lain dari flu.
Jika kamu merasa tubuh terasa pegal tanpa alasan yang jelas, terutama jika ada banyak orang di sekitar kamu yang mengalami gejala flu, segeralah beristirahat.
Tidur lebih banyak dan perbanyak konsumsi air putih untuk mendukung sistem imun tubuh dalam melawan virus flu.
6. Tubuh yang Menggigil
Menggigil biasanya terjadi saat tubuh merespons udara dingin sebagai usaha untuk menghangatkan diri. Namun, terkadang kamu bisa merasa menggigil meski berada di suhu ruangan yang normal.
Ini bisa disebabkan oleh demam akibat infeksi flu. Seringkali, rasa kedinginan ini datang sebelum demam muncul, dan biasanya disertai dengan rasa ngilu di seluruh tubuh.
Meskipun gejala ini bisa mereda dengan sendirinya, kamu bisa mencoba menghangatkan tubuh dengan selimut tebal.
Untuk meredakan demam, kamu bisa mengonsumsi obat seperti Paracetamol atau Ibuprofen, namun pastikan untuk mengikuti dosis yang tertera pada kemasan agar tidak mengonsumsi lebih dari yang disarankan.
7. Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat atau meler seringkali menjadi salah satu gejala flu yang mengganggu. Ini terjadi karena adanya peradangan dan pembengkakan pada lapisan saluran hidung. Kondisi ini tentunya bisa membuat kamu kesulitan bernapas.
Untuk meredakan hidung tersumbat, kamu bisa mengonsumsi obat dekongestan yang tersedia bebas di apotek. Namun, perlu diingat bahwa obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk, jadi pastikan untuk menggunakannya dengan hati-hati.
Komplikasi Flu yang Wajib Diwaspadai
1. Pneumonia
Pneumonia adalah kondisi yang terjadi ketika oksigen sulit mencapai aliran darah karena penumpukan nanah dan lendir pada kantong udara paru-paru.
Kekurangan oksigen dalam darah bisa menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh dan bahkan berisiko fatal.
Tanpa penanganan yang tepat, virus flu dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, yang bisa berujung pada kegagalan pernapasan dan kematian, terutama pada bayi.
Pneumonia yang diakibatkan oleh virus flu ini menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, yang memungkinkan virus menyebar ke aliran darah dan menyebabkan gangguan pernapasan akut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengawasi gejala flu agar dapat mendeteksi apakah infeksi sudah berkembang menjadi pneumonia.
2. Bronkitis
Bronkitis adalah komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi flu, di mana terjadi iritasi pada lapisan saluran pernapasan.
Gejala yang dapat muncul meliputi sesak dada, demam, menggigil, dan batuk berdahak. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus karena bisa mengganggu pernapasan.
3. Serangan Asma
Influenza bisa memperburuk kondisi asma, menyebabkan peningkatan produksi lendir dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa memicu komplikasi lebih lanjut seperti bronkitis atau pneumonia, yang membutuhkan perawatan intensif.
Anak-anak dengan asma berisiko lebih tinggi terpapar flu dan sering kali memerlukan rawat inap.
4. Gangguan Jantung
Meskipun banyak yang menganggap flu sebagai penyakit ringan, bagi penderita gangguan jantung, flu bisa berbahaya.
Infeksi flu dapat memicu peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, memberi beban tambahan pada jantung, yang berisiko menyebabkan serangan jantung atau gagal jantung.
Orang dengan penyakit jantung harus lebih waspada terhadap flu, karena infeksi saluran pernapasan dapat memperburuk kondisi jantung mereka, meningkatkan risiko rawat inap, dan memperburuk fungsi pompa jantung.
5. Infeksi Telinga
Flu dapat menyebabkan infeksi telinga tengah akibat virus yang menyebar dari saluran pernapasan ke telinga. Infeksi ini dapat mengakibatkan gejala seperti cairan keluar dari telinga, nyeri, demam, menggigil, dan penurunan kemampuan mendengar.
Pengobatan Flu Biasa
Flu biasanya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk membantu proses pemulihan, kamu bisa beristirahat cukup, memperbanyak konsumsi air putih, dan menjaga tubuh tetap hangat.
Mengonsumsi obat penurun demam juga bisa membantu meredakan nyeri dan gejala flu lainnya. Hindari penggunaan antibiotik karena flu disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
Pencegahan Flu Biasa
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, flu dapat menyebar melalui percikan dari bersin atau melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi virus. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan diri dengan baik agar tidak tertular flu.
Pastikan untuk sering mencuci tangan dan memakai masker, terutama ketika berada di luar rumah atau di sekitar orang yang sedang flu.
Selain itu, vaksinasi bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif, terutama jika kamu memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi flu.
Sebagai penutup, penting untuk selalu waspada terhadap gejala flu biasa agar bisa segera mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan.