JAKARTA - Mudik atau pulang ke kampung halaman menjelang Hari Raya telah menjadi tradisi yang kuat di Indonesia. Banyak orang memilih menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api, kapal, dan pesawat untuk perjalanan ini. Namun, perjalanan dengan transportasi umum sering kali melelahkan, terutama ketika harus berdesak-desakan dengan barang bawaan dan penumpang lainnya.
Salah satu masalah yang sering dihadapi selama perjalanan adalah mabuk perjalanan, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, pusing, muntah, dan sakit kepala. Gejala-gejala ini tidak hanya membuat perjalanan menjadi tidak nyaman, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan. Untuk membantu para pemudik, berikut adalah 11 cara efektif untuk mencegah mabuk perjalanan saat menggunakan transportasi umum selama Lebaran 2025.
1. Memilih Letak Duduk yang Tepat
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah mabuk perjalanan adalah dengan memilih tempat duduk yang tepat. Jika Anda menggunakan bus atau mobil, pilihlah tempat duduk di bagian depan. Ini akan membantu Anda merasakan guncangan yang lebih sedikit.
Untuk perjalanan dengan kapal atau kereta, usahakan untuk tidak berjalan melawan arah gerak. Selalu hadap ke depan dan hindari duduk dengan posisi yang berlawanan dengan arah kendaraan. “Menghadapi arah perjalanan dapat membantu mengurangi rasa mual,” ungkap Dr. Andi, seorang ahli kesehatan.
2. Menghirup Udara Segar
Menghirup udara segar dapat membantu meredakan gejala mabuk perjalanan. Jika memungkinkan, buka jendela kendaraan untuk mendapatkan udara segar. Namun, jika tidak bisa, Anda bisa menggunakan kipas angin portable untuk membantu sirkulasi udara. “Udara segar dapat memberikan efek menenangkan dan membantu mengurangi rasa mual,” tambah Dr. Andi.
3. Memilih Posisi yang Sesuai
Selama perjalanan, penting untuk memilih posisi duduk yang nyaman. Beberapa orang mungkin merasa lebih baik dengan berbaring, terutama jika perjalanan cukup panjang. Jika Anda merasa mual, cobalah untuk berbaring dengan posisi yang nyaman dan stabil.
4. Mengonsumsi Makanan Ringan
Sebelum berangkat, pastikan untuk mengonsumsi makanan ringan yang tidak berat di perut. Makanan seperti biskuit, roti, atau buah-buahan dapat membantu menjaga perut tetap stabil. Hindari makanan berlemak atau berat yang dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan.
5. Menghindari Minuman Beralkohol dan Berkafein
Minuman beralkohol dan berkafein dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan. Sebaiknya, pilihlah air mineral atau minuman herbal yang dapat membantu menenangkan perut. “Hidrasi yang baik sangat penting selama perjalanan,” kata Dr. Andi.
6. Menggunakan Obat Antimabuk
Jika Anda termasuk orang yang sering mengalami mabuk perjalanan, pertimbangkan untuk menggunakan obat antimabuk yang dijual bebas. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan berkonsultasi dengan dokter jika perlu. “Obat antimabuk dapat membantu mengurangi gejala mual dan pusing,” jelas Dr. Andi.
7. Mengalihkan Perhatian
Mengalihkan perhatian selama perjalanan juga dapat membantu mengurangi rasa mual. Anda bisa mendengarkan musik, membaca buku, atau menonton film di perangkat mobile. “Fokus pada aktivitas lain dapat membantu mengalihkan perhatian dari gejala mabuk,” ungkap Dr. Andi.
8. Menggunakan Aromaterapi
Aromaterapi dengan minyak esensial seperti peppermint atau jahe dapat membantu meredakan gejala mabuk perjalanan. Anda bisa menggunakan diffuser portable atau mengoleskan sedikit minyak esensial pada pergelangan tangan untuk dihirup. “Aroma yang menenangkan dapat membantu meredakan mual,” kata Dr. Andi.
9. Beristirahat Secara Teratur
Jika perjalanan Anda cukup panjang, pastikan untuk beristirahat secara teratur. Luangkan waktu untuk keluar dari kendaraan dan berjalan-jalan sejenak. Ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan sirkulasi darah. “Istirahat sejenak dapat membantu tubuh merasa lebih segar,” tambah Dr. Andi.
10. Menghindari Membaca Saat Berjalan
Membaca saat dalam perjalanan dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan. Jika Anda merasa mual, sebaiknya hindari aktivitas ini dan fokus pada pemandangan di luar jendela. “Melihat ke luar dapat membantu menstabilkan indera keseimbangan,” ungkap Dr. Andi.
