JAKARTA - Kesadaran masyarakat mengenai radiasi ponsel terus meningkat, terutama karena perangkat ini kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir setiap aktivitas dilakukan menggunakan telepon seluler, mulai dari komunikasi, pekerjaan, hingga hiburan.
Tak heran, perbincangan terkait potensi risiko kesehatan akibat penggunaan ponsel jangka panjang kembali mencuat setelah Bankless Times merilis laporan berisi daftar ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi.
Temuan tersebut menarik perhatian banyak konsumen, khususnya mereka yang mulai mempertimbangkan faktor radiasi sebelum membeli perangkat baru.
Pada dasarnya, semua ponsel memang memancarkan radiasi tertentu ketika digunakan. Namun, besaran emisi antara satu perangkat dan lainnya ternyata tidak sama.
Faktor seperti desain antena, usia perangkat, hingga jarak perangkat dari menara seluler terdekat turut memengaruhi besar-kecilnya radiasi yang dipancarkan.
Karena itu, laporan ini menjadi relevan bagi mereka yang ingin memahami lebih jauh mengenai emisi radiasi ponsel dan bagaimana hal tersebut diukur berdasarkan standar internasional.
Penjelasan tentang SAR dan Batas Radiasi yang Diizinkan
Untuk menilai seberapa besar radiasi yang diserap tubuh, para peneliti menggunakan standar pengukuran bernama tingkat absorpsi spesifik atau Specific Absorption Rate (SAR).
SAR menunjukkan jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh manusia ketika menggunakan perangkat elektronik, termasuk ponsel. Komisi Komunikasi Federal (FCC) di Amerika Serikat menetapkan batas aman radiasi SAR pada angka 1,6 watt per kilogram (w/kg).
Artinya, ponsel yang memiliki nilai SAR mendekati atau melebihi batas tersebut patut diperhatikan tingkat keamanannya saat digunakan dalam jangka panjang.
Studi Bankless Times menemukan bahwa beberapa model ponsel, terutama perangkat Android generasi lama, memiliki emisi radiasi yang lebih tinggi dibandingkan perangkat terbaru.
Beberapa model lama dari Sony, Google, Motorola, OnePlus, OPPO, serta ZTE berada dalam kategori ponsel yang memancarkan radiasi tinggi. Meskipun demikian, sebagian besar model tersebut bukan lagi perangkat yang banyak digunakan saat ini.
Hal ini penting dicatat agar konsumen tidak langsung panik terhadap temuan tersebut tanpa memahami konteks umur perangkat yang dianalisis.
Dari temuan yang ada, Motorola Edge mencatatkan nilai SAR tertinggi dengan 1,79 w/kg melebihi batas FCC. Ponsel ini berada di urutan pertama daftar perangkat dengan radiasi tertinggi. Posisi berikutnya ditempati Axon 11 5G dari ZTE serta OnePlus 6T.
Menariknya, beberapa perangkat Google Pixel juga masuk daftar meski bukan model terbaru, seperti Pixel 3, Pixel 3XL, dan Pixel 4a. Rangkaian model Sony Xperia dan beberapa perangkat OnePlus juga terlihat mendominasi pada daftar tersebut.
Daftar Ponsel dengan Radiasi Tertinggi Menurut Laporan
Daftar yang dirilis Bankless Times mencakup sejumlah model ponsel yang memiliki nilai SAR tinggi. Sesuai permintaan, berikut daftar perangkat disajikan dalam bentuk poin ke bawah:
Motorola Edge (1,79 w/kg)
ZTE Axon 11 5G (1,59 w/kg)
OnePlus 6T (1,55 w/kg)
Sony Xperia XA2 Plus (1,41 w/kg)
Google Pixel 3XL (1,39 w/kg)
Google Pixel 4a (1,37 w/kg)
OPPO Reno5 5G (1,37 w/kg)
Sony Xperia XZ1 Compact (1,36 w/kg)
Google Pixel 3 (1,33 w/kg)
OnePlus 6 (1,33 w/kg)
Melihat daftar tersebut, mayoritas perangkat yang memancarkan radiasi tinggi merupakan model lawas berusia dua hingga lima tahun.
Dengan demikian, kemungkinan besar jumlah pengguna aktif perangkat-perangkat tersebut saat ini tidak terlalu banyak.
Meski begitu, daftar ini tetap memberikan gambaran penting bagi konsumen mengenai seberapa besar radiasi yang dapat dipancarkan ponsel tertentu, sekaligus membantu masyarakat memahami pentingnya memperhatikan nilai SAR ketika memilih perangkat baru.
