IHSG

IHSG Melonjak, Kepercayaan Investor Terhadap Pasar Modal Semakin Kuat

IHSG Melonjak, Kepercayaan Investor Terhadap Pasar Modal Semakin Kuat
IHSG Melonjak, Kepercayaan Investor Terhadap Pasar Modal Semakin Kuat

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) di posisi 8.602, menunjukkan kepercayaan investor yang terus meningkat terhadap pasar modal Indonesia. 

Kenaikan ini ditopang oleh penguatan saham sejumlah emiten besar, termasuk PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. yang melonjak 200%, PT DCI Indonesia Tbk. meroket 515,2%, dan PT Barito Pacific Tbk. naik 281,52%. 

Selain itu, saham PT Telkom Indonesia Tbk. menguat 37,27%, PT Bumi Resources Minerals Tbk. naik 186,13%, dan PT Astra International Tbk. bertambah 34,69%. Pergerakan ini menjadi indikator positif bagi pasar modal, menandakan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang terus menguat.

Selain itu, saham-saham afiliasi Prajogo Pangestu turut menjadi pendorong IHSG, dengan CUAN naik 114,51%, CDIA melonjak 905,26%, dan PTRO meningkat 256,31%. Di sektor properti, saham RISE yang dimiliki Hermanto Tanoko Tanrise meroket 1.092,68%. 

Kenaikan ini mencerminkan bahwa investor tidak hanya mengandalkan satu sektor, melainkan menilai potensi pertumbuhan dari berbagai industri. Momentum ini menjadi bukti bahwa optimisme pasar modal Indonesia didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat.

Respon Pemerintah terhadap Kinerja IHSG

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai capaian IHSG di level 8.602 sebagai validasi kepercayaan investor terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.

Purbaya menekankan bahwa lonjakan indeks mencerminkan optimisme pasar terhadap realisasi program pembangunan yang berjalan sesuai rencana, bukan sekadar konsep. 

Menurutnya, pasar modal bersifat forward-looking, sehingga kenaikan harga saham saat ini adalah refleksi dari ekspektasi kinerja ekonomi masa depan, meskipun akselerasi ekonomi riil saat ini mungkin belum setara dengan pergerakan pasar saham.

Purbaya juga menegaskan, meski terdapat saham-saham spekulatif, level psikologis 8.600 tidak akan tercapai jika optimisme ekonomi makro tidak kuat. “Kalau tidak ada optimisme, itu tidak akan naik ke 8.600. Sekarang 8.600? Wah mantap, to the moon,” ujarnya. 

Pemerintah melihat momentum ini sebagai peluang untuk mendorong investor baru masuk ke pasar modal sekaligus mempertahankan kepercayaan pelaku pasar jangka panjang.

Proyeksi IHSG Menuju Level 9.000 dan Jangka Panjang

Menteri Keuangan memproyeksikan IHSG berpotensi menembus level 9.000 hingga akhir tahun, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan program-program pembangunan yang terus dijalankan. 

Menurut Purbaya, fundamental IHSG saat ini cukup solid, dengan rata-rata harga psikologis berada di kisaran 8.000, sehingga target 9.000 bukan hal yang sulit dicapai. Dalam jangka panjang, ia optimistis IHSG dapat naik empat hingga lima kali lipat dari posisi saat ini, mencapai 30.000 hingga 35.000 pada 2030.

Senada, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyampaikan optimisme IHSG menembus level 9.000 akhir tahun ini, didukung pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal IV dan beberapa upaya penguatan mekanisme bursa, termasuk penambahan produk, perbaikan non-cancellation period, serta tiga IPO yang dijadwalkan. 

Hal ini memperlihatkan kesiapan pasar modal Indonesia dalam mendukung ekspansi ekonomi jangka menengah dan panjang.

Analisis Teknikal dan Strategi Investor

Secara teknikal, penguatan IHSG disertai volume pembelian yang meningkat, menunjukkan tren bullish yang berkelanjutan. Tim riset memproyeksikan area penguatan berikutnya berada di kisaran 8.616–8.660, dengan support pada 8.428–8.491. 

Meski terdapat aksi net sell asing sebesar Rp506 miliar, penguatan indeks tetap solid berkat kenaikan saham emiten big caps seperti BUMI, DSSA, TLKM, dan ASII. Sentimen positif juga didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga global serta pernyataan optimis pemerintah tentang prospek ekonomi domestik.

Investor disarankan untuk mencermati saham pilihan seperti WIFI, ASII, dan DEWA, memanfaatkan momentum kenaikan IHSG sebagai peluang investasi jangka pendek maupun menengah. 

Pergerakan pasar yang responsif terhadap kebijakan fiskal dan indikator ekonomi domestik menegaskan bahwa pasar modal Indonesia semakin matang, stabil, dan mampu menawarkan peluang pertumbuhan bagi para pelaku pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index