Gula Darah Berlebih

Nikmati Makanan Lezat Tanpa Khawatir Lonjakan Gula Darah Berlebih

Nikmati Makanan Lezat Tanpa Khawatir Lonjakan Gula Darah Berlebih
Nikmati Makanan Lezat Tanpa Khawatir Lonjakan Gula Darah Berlebih

JAKARTA - Menikmati hidangan lezat tidak selalu berarti gula darah akan melonjak. 

Menteri Kesehatan menekankan pentingnya strategi makan agar tubuh tetap nyaman menghadapi asupan karbohidrat dan gula. Konsep ini bukan sekadar estetika sajian, melainkan strategi pencegahan lonjakan gula yang bisa berdampak jangka panjang, termasuk risiko resistensi insulin dan diabetes.

Urutan makan yang dianjurkan adalah mulai dari makanan pembuka yang kaya serat, dilanjutkan makanan utama berprotein, dan diakhiri menu penutup berupa buah. Langkah sederhana ini membantu tubuh mengatur penyerapan glukosa sehingga gula darah lebih stabil setelah makan.

Sayuran sebagai Pembuka Makan

Sayuran sebaiknya menjadi hidangan pertama saat makan. Serat yang terkandung dalam sayuran membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga tubuh tidak kaget saat karbohidrat atau makanan manis dikonsumsi berikutnya. 

Mengonsumsi sayuran lebih dulu dapat menurunkan risiko lonjakan gula darah secara tiba-tiba dan membantu mengontrol metabolisme secara keseluruhan.

Menkes mencontohkan dalam praktik sehari-hari: memulai dengan salad atau sayuran kukus, lalu dilanjutkan dengan protein seperti telur atau daging, sebelum menikmati karbohidrat atau roti. Strategi ini sangat relevan di tengah peningkatan kasus diabetes di Indonesia.

Protein dan Karbohidrat dalam Urutan Tepat

Setelah sayuran, protein menjadi langkah penting berikutnya. Protein seperti telur, ikan, atau ayam tidak hanya memberikan rasa kenyang lebih lama tetapi juga membantu tubuh menstabilkan gula darah. 

Selanjutnya, karbohidrat seperti kentang, nasi, atau roti dapat dikonsumsi dengan risiko lonjakan gula yang lebih rendah karena sudah ada perlindungan dari serat dan protein sebelumnya.

Memahami urutan makan ini juga relevan saat menyantap makanan di luar rumah. Banyak restoran menyajikan hidangan dengan urutan estetika tertentu, tetapi Menkes menekankan bahwa mengikuti urutan ini memiliki manfaat kesehatan yang nyata. 

Dengan menerapkan kebiasaan sederhana ini, setiap orang dapat tetap menikmati hidangan favorit tanpa khawatir gula darah naik drastis.

Menu Penutup dan Cemilan Sehat

Akhirnya, saat menikmati makanan penutup atau dessert, pilihlah buah segar atau hidangan rendah gula. 

Menkes mencontohkan konsumsi pisang sebagai pilihan penutup yang aman untuk gula darah. Mengonsumsi dessert setelah makanan kaya serat dan protein membantu mengurangi risiko lonjakan gula yang bisa membebani tubuh.

Tips lain yang diberikan adalah jangan mengonsumsi makanan manis secara mendadak tanpa adanya serat atau protein sebelumnya. Jika ingin menikmati camilan manis, awali dengan sayuran atau makanan tinggi serat agar penyerapan gula lebih lambat. 

Strategi ini sederhana, mudah diterapkan, dan efektif menurunkan risiko kenaikan gula darah mendadak.

Dengan memahami urutan makan dan memilih menu sehat, masyarakat bisa tetap menikmati hidangan favorit sambil menjaga kesehatan metabolisme. Langkah-langkah kecil seperti ini berdampak besar untuk pencegahan diabetes dan menjaga kestabilan gula darah jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index