JAKARTA - Ruam pada area ketiak seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan bisa membuat penderitanya cemas. Ketiak merupakan bagian tubuh yang sensitif karena berada di lipatan kulit, hangat, lembap, dan sering mengalami gesekan dengan pakaian. Kombinasi kondisi ini membuat area ketiak rawan mengalami iritasi, infeksi, maupun kondisi kulit kronis. Untuk menghindari komplikasi, penting bagi kita mengenali faktor penyebab ruam ketiak serta langkah tepat dalam penanganannya.
Berikut beberapa penyebab ruam ketiak yang umum terjadi dan perlu diwaspadai:
1. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak terjadi ketika kulit bereaksi terhadap zat tertentu, bisa berupa iritan atau alergi. Penggunaan deodoran, antiperspiran, sabun, atau detergen sering menjadi pemicu di area ketiak. Gejala yang muncul antara lain kemerahan, pembengkakan, rasa gatal atau terbakar, serta kulit kering atau pecah-pecah. Pencegahan dan perawatan dapat dilakukan dengan menghindari produk pemicu dan memilih produk khusus untuk kulit sensitif.
2. Hidradenitis Suppurativa
Kondisi ini merupakan peradangan kronis pada kelenjar keringat apokrin yang menyebabkan benjolan nyeri atau nodul di ketiak. Nodul ini sering kambuh, dapat membentuk abses yang pecah mengeluarkan nanah, serta meninggalkan jaringan parut. Faktor risiko termasuk genetika, merokok, dan obesitas. Perawatan meliputi pemberian antibiotik, obat antiinflamasi, atau tindakan pembedahan pada kasus yang parah.
3. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Aktivitas seperti mencukur rambut ketiak secara tidak bersih, mengenakan pakaian ketat, atau keringat berlebih dapat memicu kondisi ini. Gejala folikulitis meliputi benjolan merah kecil dengan pusat berisi nanah, disertai rasa gatal atau nyeri. Penanganannya mencakup menjaga kebersihan area, penggunaan antibiotik atau antijamur topikal, serta menghindari pencukuran sementara hingga kulit membaik.
4. Akantosis Nigrikans
Akantosis nigrikans ditandai dengan penggelapan dan penebalan kulit di lipatan tubuh, termasuk ketiak. Kondisi ini sering dikaitkan dengan resistensi insulin, diabetes, obesitas, atau gangguan hormonal seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Penggunaan beberapa jenis obat juga dapat memicu akantosis nigrikans. Perawatan meliputi pengendalian gula darah, penurunan berat badan, dan penanganan gangguan hormonal yang mendasari.
5. Intertrigo
Intertrigo adalah peradangan pada lipatan kulit yang disebabkan oleh gesekan, kelembapan, dan panas. Ketiak yang lembap karena keringat sangat rentan terhadap kondisi ini. Gejala yang muncul berupa kemerahan, sensasi terbakar, dan terkadang bau tidak sedap. Perawatan intertrigo meliputi menjaga area tetap kering, mengurangi gesekan, serta penggunaan krim antijamur atau antibiotik bila terjadi infeksi.
6. Psoriasis Inversa
Psoriasis inversa adalah jenis psoriasis yang memengaruhi lipatan kulit, seperti ketiak, dan berbeda dari psoriasis biasa. Kondisi ini menimbulkan bercak merah, rasa sakit akibat gesekan, dan terkadang bersisik ringan. Faktor pemicu termasuk gesekan kulit dan kelembapan. Penanganan biasanya dilakukan dengan krim kortikosteroid, pelembap, dan menghindari stres atau trauma kulit yang memperburuk kondisi.
7. Ringworm (Kurap)
Ringworm atau kurap adalah infeksi jamur yang dapat menyerang area ketiak. Infeksi ini menular dan ditandai dengan ruam berbentuk cincin merah bersisik, gatal, dengan bagian tengah ruam biasanya lebih bersih. Penyebaran bisa melalui kontak langsung atau benda terkontaminasi, seperti pakaian dan handuk. Pengobatan dilakukan dengan krim antijamur topikal atau obat oral pada kasus yang lebih parah.
8. Kandidiasis Kulit
Kandidiasis kulit disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida di area hangat dan lembap. Gejalanya berupa ruam merah gatal, pustula atau lecet kecil, kulit lembap, bahkan terkadang mengeluarkan cairan. Infeksi lebih rentan terjadi pada orang dengan sistem imun lemah, diabetes, atau penggunaan antibiotik jangka panjang. Penanganannya mencakup menjaga area tetap kering, penggunaan krim antijamur, dan mengelola kondisi medis yang mendasari.
9. Biang Keringat (Miliaria)
Biang keringat muncul saat saluran keringat tersumbat, membuat keringat terperangkap di bawah kulit. Ketiak menjadi salah satu area paling rentan, terutama dalam cuaca panas dan lembap. Gejala meliputi benjolan merah kecil, gatal atau rasa menyengat, dan kadang melepuh ringan berisi cairan. Penanganannya mencakup menjaga area tetap dingin dan kering, menghindari pakaian ketat, serta menggunakan bedak atau krim mendinginkan kulit.
Mengetahui penyebab ruam ketiak adalah langkah penting untuk menentukan perawatan yang tepat dan mencegah kekambuhan. Jika ruam tidak membaik dengan perawatan rumahan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit agar mendapatkan penanganan yang sesuai. Dengan mengenali faktor pemicu, kita dapat menjaga kesehatan kulit ketiak sekaligus mencegah komplikasi yang lebih serius.