JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memanfaatkan momentum KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Wakil Kanselir Jerman, Lars Klingbeil,.
Pertemuan ini digelar di sela-sela agenda forum internasional, menjadi kesempatan strategis bagi kedua negara untuk membahas kolaborasi di bidang industri, politik, dan ekonomi.
Gibran menegaskan bahwa pertemuan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya diplomasi aktif, penguatan kemitraan strategis, dan pembukaan peluang kerja sama konkret dengan mitra utama.
“Pertemuan ini bukan sekadar pertukaran pandangan, melainkan langkah konkret untuk memperdalam kolaborasi kedua negara di sektor prioritas,” ujarnya.
Fokus pada Industri dan Hilirisasi
Dalam diskusi bilateral, kedua pemimpin menyoroti penguatan kerja sama industri bernilai tambah. Indonesia menekankan strategi hilirisasi sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk nasional. Gibran menyambut peluang kolaborasi dengan Jerman yang memiliki teknologi dan kapasitas industri maju, termasuk sektor manufaktur dan pertahanan.
“Indonesia siap memperluas kemitraan strategis dengan Jerman, khususnya dalam pengembangan industri bernilai tambah dan peningkatan kapasitas produksi nasional,” kata Gibran.
Diskusi juga mencakup penguatan downstream industry, yang diharapkan dapat mendorong transformasi industri Indonesia melalui teknologi dan inovasi dari mitra global.
Kolaborasi Politik dan Ekonomi
Selain industri, pertemuan menyoroti penguatan kemitraan politik. Kedua pihak menekankan pentingnya koordinasi strategis di tingkat regional dan global, khususnya dalam memperkuat stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Gibran menegaskan bahwa posisi Indonesia sebagai penggerak diplomasi regional dapat memfasilitasi dialog dan kerja sama multilateral yang efektif.
Dari sisi ekonomi, pembahasan terfokus pada optimalisasi kerja sama melalui Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Instrumen ini dinilai strategis untuk membuka peluang perdagangan dan investasi, termasuk di sektor energi terbarukan, teknologi industri, dan pertahanan. Kesepakatan ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara dengan basis investasi dan inovasi yang lebih luas.
Komitmen Jerman terhadap Kerja Sama Strategis
Wakil Kanselir Jerman Lars Klingbeil menyampaikan apresiasi atas peran aktif Indonesia di forum G20 dan kawasan Indo-Pasifik. Ia menegaskan komitmen Jerman untuk memperdalam hubungan dengan Indonesia sebagai mitra utama, termasuk dalam stabilitas kawasan serta pengembangan hubungan ekonomi dan teknologi.
Kedua pihak sepakat bahwa I-EU CEPA menjadi instrumen penting untuk membuka peluang perdagangan dan investasi lebih luas. Fokus utama mencakup sektor prioritas seperti energi terbarukan, teknologi industri, dan pertahanan, yang sejalan dengan upaya Indonesia mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan.
Upaya Mempererat Hubungan Strategis
Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk terus mempererat hubungan strategis dan membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Gibran menekankan bahwa kolaborasi dengan Jerman akan mendorong penguatan kapasitas industri nasional dan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai nilai global.
Selain itu, dialog bilateral ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas diplomasi ekonomi Indonesia, membuka peluang investasi baru, dan memperluas jaringan kemitraan strategis.
Dengan demikian, langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, transformasi industri, dan penguatan posisi Indonesia di kancah global.
Gibran menegaskan, momentum KTT G20 dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meneguhkan kerja sama yang konkret dan memberikan manfaat nyata bagi pembangunan industri dan ekonomi Indonesia. Kedua pemimpin sepakat untuk terus menjajaki kolaborasi lebih lanjut di berbagai sektor, memastikan hubungan Indonesia-Jerman tetap kokoh dan produktif.