JAKARTA - Latihan Komando Gabungan (Kogab) TNI Tahun 2025 di Morowali, Sulawesi Tengah, menghadirkan 26.998 personel lintas matra, menampilkan kemampuan darat, laut, dan udara secara terpadu.
Kegiatan ini menjadi cermin kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi berbagai ancaman, termasuk gangguan terhadap pengelolaan sumber daya alam nasional.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan pejabat terkait, menyaksikan langsung rangkaian latihan yang menunjukkan interoperabilitas pasukan TNI semakin maju dan terukur.
Fokus utama latihan adalah memastikan TNI mampu melaksanakan operasi gabungan secara efektif, menjaga stabilitas nasional, dan menunjukkan kesiapan menghadapi dinamika situasi keamanan di seluruh wilayah Indonesia.
Penegakan Hukum dan Pengamanan Sumber Daya
Menteri Pertahanan menegaskan bahwa latihan ini sejalan dengan upaya pemerintah menegakkan kedaulatan negara melalui pengamanan sumber daya alam.
Menhan menyoroti maraknya pelanggaran di sektor pertambangan yang memanfaatkan celah hukum untuk keuntungan pribadi, sehingga pemerintah menekankan langkah penertiban yang konsisten dan terukur.
Setiap temuan yang terbukti melanggar aturan akan diteruskan ke proses hukum. Langkah ini menegaskan kehadiran negara dalam mengawasi kegiatan ilegal yang merugikan masyarakat dan negara.
Penertiban tidak hanya berlaku di Morowali, tetapi juga mencakup wilayah lain yang rawan pelanggaran. Komitmen pemerintah adalah menegakkan semua ketentuan tanpa kompromi, memastikan seluruh aktivitas sumber daya alam dilakukan sesuai hukum dan kepentingan rakyat.
Demonstrasi Kemampuan Operasi Gabungan
Latihan ini menampilkan berbagai kemampuan TNI secara menonjol. Unsur udara memamerkan manuver terjun Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL), ketangkasan penerjun Operasi Perebutan Pertahanan Pangkalan Udara (OP3U), hingga skenario Force Down terhadap pesawat pelanggar.
Unsur laut menunjukkan ketegasan melalui operasi penindakan terhadap kapal yang melakukan aktivitas ilegal di wilayah perairan strategis.
Rangkaian latihan juga menguji efektivitas operasi gabungan, kecepatan respons pasukan, dan koordinasi antar matra. Setiap skenario dirancang realistis untuk menghadapi ancaman nyata, termasuk aksi sabotase terhadap sasaran strategis, gangguan keamanan wilayah, dan upaya ilegal terhadap sumber daya nasional.
Hal ini menunjukkan kemampuan TNI dalam mempertahankan kedaulatan negara di darat, laut, dan udara sekaligus memperkuat integrasi lintas matra.
Komitmen Pemerintah Jaga Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan pesan kuat pemerintah bahwa keberadaan negara harus dirasakan di semua kegiatan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam yang menjadi kekayaan negara.
Latihan terintegrasi ini menegaskan komitmen menjaga kedaulatan tanpa melihat latar belakang pihak yang terlibat, dan memastikan kepentingan rakyat tetap menjadi prioritas utama.
Pemerintah menekankan bahwa penertiban dan pengamanan sumber daya alam dilakukan secara profesional, konsisten, dan terukur. Latihan Kogab TNI ini sekaligus menjadi media pembelajaran dan evaluasi kesiapan seluruh unsur TNI dalam menghadapi dinamika keamanan di lapangan.
Dengan pendekatan ini, kecepatan respons, ketepatan tindakan, dan koordinasi antar instansi dapat dioptimalkan untuk mendukung stabilitas nasional dan pengamanan aset strategis negara.