JAKARTA - Pemerintah resmi memberlakukan Program Diskon Tiket Transportasi untuk mendukung mobilitas masyarakat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan layanan transportasi lebih terjangkau bagi masyarakat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat selama musim liburan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
Program ini telah dipersiapkan sejak menjelang kuartal IV 2025 melalui koordinasi Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah, dan penugasan khusus diberikan kepada BUMN transportasi untuk memberikan diskon tarif selama masa libur.
Diskon Angkutan Udara, Laut, dan Kereta Api
Diskon tiket angkutan udara telah berlaku sejak akhir Oktober 2025 melalui fasilitas PPN Ditanggung Pemerintah. Sementara itu, untuk kereta api, kapal laut, dan penyeberangan, diskon berlaku serentak mulai 21 November 2025.
Pada moda kereta api, PT KAI memberikan potongan 30 persen untuk perjalanan kereta ekonomi komersil dengan kuota mencapai lebih dari 1,5 juta penumpang.
Di sektor angkutan laut, PT Pelni menyiapkan diskon 20 persen bagi penumpang kapal kelas ekonomi dengan kuota lebih dari 400 ribu penumpang.
Sedangkan untuk penyeberangan, PT ASDP Indonesia Ferry memberikan pembebasan 100 persen tarif jasa kepelabuhanan, setara dengan rata-rata pengurangan tarif 19 persen, dengan kuota mencakup lebih dari 2 juta penumpang dan kendaraan.
Potongan harga ini juga didukung oleh maskapai penerbangan dengan diskon 13–14 persen yang dapat dinikmati sekitar 3,5 juta penumpang.
Dukungan Pariwisata dan Agenda Libur Nataru
Selain diskon transportasi, Kementerian Pariwisata menyiapkan berbagai kegiatan untuk mendorong kunjungan wisata domestik selama libur akhir tahun. Di antaranya adalah Festival Pesona Minangkabau di Sumatera Barat, JogjaROCKarta Festival di Yogyakarta, Festiloka Panggung Nusantara di Jakarta, dan GWK Bali Countdown 2026.
Beragam agenda ini diharapkan meningkatkan ekonomi daerah serta menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Pemerintah memandang bahwa integrasi antara transportasi yang terjangkau dan event pariwisata berkualitas dapat menciptakan pengalaman liburan yang aman, nyaman, dan berkesan bagi masyarakat.
Sinergi dengan Pendidikan dan Penjadwalan Libur
Program ini juga diselaraskan dengan sektor pendidikan melalui koordinasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Mayoritas provinsi telah menetapkan libur semester ganjil antara 22 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026, sehingga orang tua dan anak-anak dapat merencanakan liburan lebih awal.
Menko Airlangga menekankan pentingnya kepastian informasi mengenai libur sekolah untuk mengoptimalkan manfaat diskon transportasi.
Integrasi antara transportasi, pariwisata, dan pendidikan diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan mobilitas masyarakat secara efisien dan terjangkau.