JAKARTA - Bagi penderita eksim, kebiasaan mandi sering kali menimbulkan kebingungan.
Apakah mandi setiap hari bisa memperparah kondisi kulit atau justru aman asalkan perawatan dilakukan dengan tepat? Studi terbaru menunjukkan bahwa frekuensi mandi tidak menjadi masalah utama jika kelembapan kulit tetap dijaga.
Hasil penelitian ini membawa angin segar bagi penderita eksim yang ingin tetap nyaman dan higienis tanpa takut memperburuk kondisi kulit mereka.
Studi Menunjukkan Mandi Setiap Hari Aman
Peneliti melakukan eksperimen dengan lebih dari 400 penderita eksim yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok mandi setiap hari, sementara kelompok lain mandi satu hingga dua kali dalam seminggu.
Setelah empat minggu, hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam gejala eksim antara kedua kelompok. Ini menjadi bukti bahwa mandi harian tidak secara otomatis memperparah kondisi kulit penderita eksim.
Seorang dokter kulit menegaskan, penderita bebas menentukan frekuensi mandi tanpa khawatir salah satu pilihan akan memperburuk eksim. Kuncinya adalah memastikan kulit selalu lembap setelah mandi. Dengan strategi ini, penderita eksim dapat menikmati kebersihan harian tanpa tekanan atau rasa bersalah.
Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit
Kebingungan banyak penderita eksim muncul dari anggapan bahwa mandi terlalu sering dapat menyebabkan kekeringan kulit. Kekhawatiran ini berkaitan dengan kehilangan air transepidermal, yaitu proses di mana kelembapan kulit menguap dari permukaan kulit, sehingga kulit menjadi lebih kering dan rentan iritasi.
Namun, penelitian menunjukkan jika pelembap digunakan tepat setelah mandi atau berendam, risiko kambuhnya eksim tidak meningkat. Menjaga kelembapan kulit secara rutin menjadi faktor utama yang menentukan apakah mandi akan berdampak buruk atau tetap aman bagi penderita eksim.
Asisten profesor dermatologi menambahkan bahwa penggunaan pelembap yang benar membuat frekuensi mandi menjadi relatif tidak signifikan terhadap keparahan gejala eksim.
Tips Praktis Mandi Bagi Penderita Eksim
Selain menjaga kelembapan kulit, ada beberapa langkah praktis yang dapat membantu penderita eksim tetap nyaman saat mandi. Air hangat dianjurkan karena lebih lembut bagi kulit dibandingkan air panas. Durasi mandi juga sebaiknya dibatasi antara 10 hingga 15 menit untuk mengurangi risiko iritasi.
Pemilihan pembersih yang lembut dan bebas pewangi juga menjadi faktor penting. Pembersih keras atau berbahan pewangi dapat memicu flare pada kulit sensitif.
Setelah mandi, segera menggunakan pelembap akan membantu mengunci kelembapan, menjaga elastisitas kulit, dan mencegah kekeringan lebih lanjut. Dengan langkah-langkah ini, mandi bisa menjadi kegiatan menyenangkan sekaligus aman bagi penderita eksim.
Perlu Perhatian pada Perubahan Iklim dan Musim
Meskipun mandi setiap hari terbukti aman dalam jangka pendek, studi hanya mengamati penderita eksim selama empat minggu. Dampak mandi harian dalam jangka panjang belum sepenuhnya diketahui, terutama saat menghadapi perubahan iklim atau musim.
Beberapa penderita eksim mungkin lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembapan, sehingga memerlukan perhatian ekstra.
Dokter menyarankan untuk menyesuaikan rutinitas mandi dengan kondisi kulit saat itu. Perubahan cuaca, kelembapan udara, atau paparan alergen bisa memengaruhi iritasi kulit.
Penderita eksim dianjurkan untuk memantau respons kulit mereka, tetap menggunakan pelembap secara rutin, dan mengatur durasi mandi sesuai kebutuhan kulit. Pendekatan ini membantu menjaga keseimbangan antara kebersihan dan kenyamanan kulit.
Dengan memperhatikan tips perawatan kulit dan pemakaian pelembap secara tepat, penderita eksim kini dapat mandi sesuai keinginan tanpa rasa cemas. Penelitian ini membuka perspektif baru bahwa frekuensi mandi bukanlah faktor utama yang memengaruhi kondisi eksim.
Yang terpenting adalah konsistensi dalam merawat dan melembapkan kulit, sehingga aktivitas mandi menjadi bagian dari rutinitas sehat yang menyenangkan bagi setiap penderita eksim.