JAKARTA - Matcha, teh hijau bubuk khas Jepang, semakin populer di kalangan generasi muda, terutama generasi Z.
Rasanya yang lembut, aroma khas, dan citra sebagai minuman sehat membuatnya mudah ditemukan di kafe maupun gerai minuman modern. Popularitas ini tidak lepas dari tren gaya hidup sehat yang menekankan minuman alami sebagai pengganti kopi.
Banyak anak muda yang menjadikan matcha sebagai energi booster saat belajar atau bekerja, sekaligus alternatif minuman yang menenangkan.
Namun, di balik popularitasnya, matcha memiliki kandungan aktif yang cukup tinggi, termasuk antioksidan, kafein, L-theanine, dan asam amino esensial. Ketiga kandungan ini dapat meningkatkan fokus, menenangkan pikiran, serta memberi tambahan energi. Dengan demikian, matcha sering dianggap sebagai kopi versi lembut.
Seiring meningkatnya konsumsi matcha di kafe, berbagai varian minuman mulai bermunculan, mulai dari latte hingga smoothie. Banyak konsumen yang merasa manfaat kesehatan dapat diperoleh secara instan, padahal aturan konsumsi yang tepat tetap diperlukan agar tidak menimbulkan efek samping.
Efek Samping Jika Dikonsumsi Berlebihan
Meskipun matcha dikenal menyehatkan, konsumsi berlebihan bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Kafein dan L-theanine, jika dikonsumsi terlalu banyak, dapat memicu jantung berdebar, gelisah, atau gangguan tidur.
Selain itu, konsumsi matcha secara berlebihan dapat menimbulkan masalah pencernaan seperti refluks asam lambung dan gerd, serta sakit kepala pada beberapa orang.
Beberapa orang juga berpotensi mengalami reaksi alergi. Gejala yang muncul bisa berupa ruam pada kulit, rasa gatal, hingga kesulitan bernapas.
Risiko kesehatan tambahan muncul jika matcha diminum dalam kondisi terlalu panas, yang dapat membahayakan kerongkongan dan meningkatkan kemungkinan masalah serius seperti kanker esofagus.
Fenomena ini menunjukkan bahwa minuman yang dianggap sehat sekalipun harus dikonsumsi dengan porsi yang tepat. Kesadaran akan dosis yang aman menjadi kunci agar matcha tetap memberi manfaat dan tidak menjadi bumerang bagi tubuh.
Aturan Aman Konsumsi Matcha
Agar matcha tetap memberikan manfaat, ada beberapa pedoman konsumsi yang sebaiknya diikuti. Untuk mendapatkan efek sehat, disarankan mengonsumsi 2–4 gram bubuk matcha per hari. Jumlah ini cukup untuk memanfaatkan antioksidan, L-theanine, dan kafein secara optimal tanpa menimbulkan efek samping.
Konsumsi matcha sebaiknya tidak dilakukan saat perut kosong untuk menghindari peningkatan asam lambung. Mengonsumsinya setelah makan atau ditemani cemilan dapat meningkatkan toleransi tubuh terhadap kafein sekaligus menjaga kenyamanan pencernaan.
Selain itu, batas konsumsi kafein harian bagi orang dewasa sehat adalah 400 mg. Konsumen perlu memperhitungkan kafein dari minuman lain agar tetap berada dalam batas aman.
Matcha sebaiknya diminum pada suhu hangat, bukan terlalu panas, agar risiko gangguan kerongkongan dapat diminimalkan. Mengikuti panduan ini memungkinkan matcha menjadi bagian dari gaya hidup sehat tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
Manfaat Sehat dan Tren Global Matcha
Jika dikonsumsi dengan porsi tepat, matcha membawa sejumlah manfaat untuk tubuh. Antioksidannya membantu menangkal radikal bebas, L-theanine mendukung ketenangan mental, dan kafein memberikan dorongan energi yang stabil.
Kombinasi ini membuat matcha menjadi alternatif kopi yang lembut dan mendukung fokus saat bekerja atau belajar. Popularitas matcha juga meningkat secara global, bertransformasi dari tradisi Jepang menjadi tren minuman sehat di berbagai negara.
Variasi sajian matcha seperti latte, smoothie, dan bahkan es krim semakin memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Tren ini memperlihatkan bahwa minuman tradisional bisa beradaptasi dengan selera modern sambil tetap menawarkan manfaat kesehatan.
Selain itu, kesadaran akan konsumsi yang tepat mulai muncul. Konsumen kini lebih memperhatikan dosis, suhu minuman, dan waktu konsumsi untuk menjaga manfaat matcha tetap optimal.
Dengan edukasi yang tepat, matcha dapat menjadi minuman sehat harian yang mendukung energi, fokus, dan kesejahteraan tubuh secara menyeluruh.