JAKARTA - Masalah gigi dan gusi tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa gigi berlubang dan penyakit gusi dapat meningkatkan risiko stroke hampir dua kali lipat.
Kondisi ini menjadi perhatian serius karena peradangan kronis dan bakteri mulut bisa masuk ke aliran darah, membentuk plak pada pembuluh darah, sehingga memicu penyumbatan yang berpotensi menyebabkan stroke iskemik.
Dalam sebuah studi jangka panjang, individu dengan masalah gigi dan gusi diikuti untuk mengetahui kaitannya dengan kejadian stroke.
Hasil penelitian menegaskan bahwa kombinasi karies gigi dan penyakit gusi memberikan risiko tertinggi, mencapai 86% lebih tinggi dibanding orang dengan kesehatan mulut baik. Angka ini jauh melampaui kelompok dengan gusi sehat, yang hanya memiliki risiko 4,1% mengalami stroke.
Peran Peradangan dan Bakteri dalam Stroke
Bakteri yang berasal dari mulut bukan sekadar menyebabkan kerusakan gigi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyebar ke pembuluh darah. Ketika menempel pada dinding pembuluh, bakteri ini memicu pembentukan plak yang menyumbat aliran darah ke otak.
Selain itu, peradangan kronis yang berlangsung lama dapat melemahkan sistem kardiovaskular, sehingga peluang terjadinya stroke meningkat secara signifikan.
Para ilmuwan menekankan bahwa menjaga kesehatan mulut bukan hanya soal estetika atau kenyamanan, tetapi juga langkah pencegahan penting untuk mengurangi risiko gangguan serius pada otak dan jantung. Dengan kata lain, gigi sehat tidak hanya melindungi senyum tetapi juga menyelamatkan nyawa dari stroke.
Manfaat Pemeriksaan Gigi Rutin
Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi terbukti memberikan perlindungan signifikan. Studi menunjukkan bahwa peserta yang secara teratur melakukan pemeriksaan gigi memiliki risiko 81% lebih rendah mengalami kombinasi penyakit gusi dan gigi berlubang.
Bahkan risiko hanya untuk penyakit gusi berkurang sekitar 29%. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi masalah sejak dini sehingga perawatan bisa dilakukan sebelum komplikasi serius muncul.
Selain itu, orang yang menjaga kebersihan mulut dengan baik juga memiliki risiko lebih rendah terhadap kejadian kardiovaskular besar lainnya, termasuk serangan jantung dan stroke fatal.
Hal ini membuktikan bahwa pola hidup sehat, termasuk perawatan gigi dan mulut, berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan otak secara bersamaan.
Tips Menjaga Gigi dan Gusi Tetap Sehat
Menjaga kesehatan mulut memerlukan kombinasi perawatan rutin dan kebiasaan sehat. Beberapa langkah yang dianjurkan meliputi: menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela, dan membatasi konsumsi makanan tinggi gula yang dapat memicu karies.
Selain itu, pola makan kaya serat, vitamin, dan mineral juga membantu menjaga gusi tetap sehat.
Perawatan gigi sebaiknya dilakukan sejak dini. Orang dewasa maupun anak-anak perlu menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan mulut berkaitan langsung dengan risiko penyakit serius seperti stroke.
Mendatangi dokter gigi secara berkala dan menjaga kebersihan harian adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan jantung dan otak.
Dengan memahami hubungan antara gigi berlubang, penyakit gusi, dan stroke, masyarakat dapat lebih waspada. Deteksi dini dan perawatan rutin bukan sekadar menjaga senyum, tetapi juga strategi cerdas untuk mengurangi risiko komplikasi serius.
Menjaga kesehatan mulut menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.