Budi Gunadi Sadikin

Budi Gunadi Sadikin Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Mental pada Anak

Budi Gunadi Sadikin Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Mental pada Anak
Budi Gunadi Sadikin Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Mental pada Anak

JAKARTA - Kesadaran terhadap kesehatan mental kini menjadi perhatian serius pemerintah, terutama di kalangan generasi muda yang rentan mengalami tekanan hidup dan stres berlebihan. 

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menilai bahwa meningkatnya kasus gangguan mental di kalangan remaja dan dewasa muda menunjukkan pentingnya deteksi dini dan upaya pencegahan sejak usia sekolah. 

Menurutnya, menjaga keseimbangan antara ambisi dan kemampuan diri adalah kunci agar generasi muda tetap sehat secara mental di tengah tekanan sosial dan akademik yang semakin besar.

Pentingnya Menjaga Pikiran Positif dan Keseimbangan Diri

Menkes Budi menegaskan bahwa kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh cara seseorang mengelola pikirannya. Ia mengingatkan agar generasi muda tidak menuntut diri secara berlebihan hingga menimbulkan stres yang berujung pada gangguan mental. 

“Jangan terlalu stres, jangan terlalu memiliki ambisi yang besar yang di luar kemampuan kita, jangan terlalu banyak dipikirkan juga kalau susah, dan yang penting harus rajin berdoa, harus rajin meditasi,” ujarnya.

Menurut Budi, menjaga pikiran tetap positif adalah bagian penting dari gaya hidup sehat mental. Ia menjelaskan bahwa setiap individu harus belajar mengatur ambisi, memahami batas kemampuan diri, serta tidak membiarkan tekanan dari luar mengganggu ketenangan batin. 

Dengan cara itu, generasi muda dapat terhindar dari perasaan cemas berlebih maupun depresi yang sering kali muncul tanpa disadari.

Selain itu, Menkes juga menekankan pentingnya pola pikir yang sehat untuk mendukung keseimbangan antara kegiatan belajar, bekerja, dan kehidupan sosial. 

“Gimana caranya supaya kita mencegah, karena itu tadi kan, menjaga hidup sehat, sehat mental penting, itu pikirannya harus dijaga. Karena itu nanti akan membantu kita agar kondisi mentalnya baik kembali,” kata Budi.

Deteksi Dini Gangguan Mental di Sekolah

Melihat kasus-kasus gangguan mental yang semakin sering terjadi di kalangan pelajar, Kementerian Kesehatan mulai mengembangkan upaya deteksi dini melalui program pemeriksaan kesehatan jiwa di sekolah. 

Program ini mencakup pemeriksaan rutin di tingkat SD, SMP, hingga SMA. Langkah ini dilakukan agar gejala awal gangguan mental dapat segera dikenali sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Budi mencontohkan kasus yang terjadi di salah satu sekolah di Jakarta, di mana siswa mengalami gangguan mental akibat tekanan akademik. Ia menyebut bahwa pelaksanaan pemeriksaan kesehatan mental berbasis kuesioner akan membantu sekolah mengenali potensi gangguan sejak dini. 

“Itu sebabnya program cek kesehatan gratis dimulai SD, SMP, SMA, ada tes kesehatan jiwa, ya questionnaire saja dulu, tapi kalau dari jawabannya sudah agak menjurus, nanti kami referensikan ke dokter (spesialis kejiwaan),” ujarnya.

Upaya ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat ketahanan mental generasi muda. Deteksi dini dianggap efektif karena banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami kecemasan atau depresi. 

“Kadang-kadang kita enggak tahu bahwa kita sudah mulai cemas atau anxiety, atau kita sudah masuk tahap yang lebih lanjut, tahap depresi, itu kadang-kadang kita enggak tahu,” tambahnya.

Tantangan Mental Generasi Muda dan Tekanan Sosial

Menkes Budi menyebut bahwa tekanan hidup modern, termasuk pengaruh media sosial dan tuntutan ekonomi, menjadi faktor yang memperburuk kondisi mental generasi muda. 

Ia menyoroti peningkatan kasus depresi yang dipicu oleh berbagai faktor seperti judi daring, masalah finansial, hingga persaingan akademik. Fenomena ini perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan masalah sosial dan kesehatan yang lebih luas di masa depan.

Oleh karena itu, Menkes mengajak para orang tua, guru, serta masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan dukungan emosional dan pendampingan kepada remaja. 

Ia menegaskan bahwa membangun lingkungan yang aman dan suportif sangat penting agar anak muda tidak merasa terisolasi atau takut untuk berbagi masalah yang mereka alami. Dengan keterlibatan semua pihak, upaya menjaga kesehatan mental akan lebih efektif dan berkelanjutan.

Pendekatan ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memperluas layanan kesehatan mental di fasilitas publik. Pemeriksaan gratis serta program pendampingan psikologis terus digencarkan, terutama di sekolah dan lingkungan kerja, agar masyarakat semakin terbuka terhadap pentingnya kesehatan mental.

Pendampingan Psikologis dan Peran Dinas Kesehatan Daerah

Dalam kasus tertentu, seperti kejadian di salah satu sekolah menengah di Jakarta, pendampingan psikologis telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat. 

Menkes memastikan bahwa langkah-langkah tersebut terus dilanjutkan agar para siswa yang terdampak dapat memperoleh pemulihan yang optimal. “Untuk yang SMAN 72, itu masih ditangani oleh Dinas Kesehatan DKI,” kata Budi.

Ia menjelaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk memastikan setiap kasus gangguan mental ditangani dengan cepat dan tepat.

Kementerian Kesehatan juga akan memperkuat kerja sama dengan pihak sekolah serta tenaga medis untuk membangun sistem pemantauan mental health yang berkelanjutan.

Budi menegaskan bahwa kesehatan mental tidak kalah penting dari kesehatan fisik. Karena itu, ia mengimbau agar generasi muda tidak ragu untuk mencari bantuan profesional bila mengalami gejala kecemasan, stres, atau depresi. 

Pemerintah berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan mental yang lebih mudah diakses sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index