JAKARTA - Fenomena masyarakat membeli pakaian bekas impor menarik perhatian pemerintah.
Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau Busan, menegaskan bahwa praktik tersebut termasuk tindakan ilegal dan harus dihentikan. Ia mendorong masyarakat untuk lebih memilih produk fashion lokal yang kualitasnya kini semakin baik dan harga terjangkau.
“Kita lihat produk kita, ngapain beli yang pakaian bekas, maksudnya terutama yang impor ya. Kan itu ga boleh. Itu dari dulu dilarang. Impor pakaian bekas dilarang,” ujar Mendag Busan saat menghadiri Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi sekaligus dukungan pada industri lokal sebagai bagian dari penguatan ekonomi nasional.
Menurut Busan, banyak produk fashion Indonesia saat ini telah memenuhi standar internasional. Bahkan sejumlah produsen lokal sudah melakukan ekspor, membuktikan kualitas mereka mampu bersaing secara global.
Mendorong masyarakat membeli produk lokal juga diharapkan menurunkan ketergantungan terhadap barang impor, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
Produk Lokal Berkualitas dan Terjangkau
Mendag Busan menekankan bahwa produk dalam negeri memiliki kualitas setara bahkan lebih baik dibanding barang impor bekas. “Produk kita bagus-bagus dan murah. Murah, bagus.
Bahannya juga bagus, ngapain beli yang lain. Mari kita mulai dari kita, bahwa kita bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri dengan standar internasional,” katanya.
Kualitas yang mumpuni membuat produk lokal bisa menahan laju masuknya barang impor ke pasar domestik.
Dengan membeli produk lokal, masyarakat berkontribusi pada penguatan industri nasional. Hal ini juga menjadi strategi untuk menjaga stabilitas pasar fashion sekaligus meningkatkan inovasi dan kreativitas para pelaku usaha dalam negeri.
Dorongan ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat bahwa konsumsi produk lokal adalah bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi nasional. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menggunakan produk lokal yang berkualitas dan berkelanjutan.
Peran UMKM dalam Memperkuat Industri Fashion
Busan menegaskan bahwa kualitas produk menjadi faktor penting agar masyarakat mau membeli barang lokal.
“Bagaimana kita bisa memakai produk dalam negeri, ya produknya harus bagus. Makanya kita tidak sekedar mendorong, ayo pakai produk dalam negeri enggak. Tetapi UMKM juga harus kita dorong terus supaya kualitasnya bagus dan tidak mengecewakan kita semua ya,” ujarnya.
Pelaku UMKM memiliki peran strategis sebagai tulang punggung industri fashion nasional. Pemerintah mendorong UMKM agar mampu menciptakan produk kreatif dan inovatif yang kompetitif di pasar lokal maupun internasional.
Dengan kualitas yang baik, produk UMKM tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga mampu menembus pasar ekspor.
Selain itu, peningkatan kapasitas UMKM diharapkan mampu menekan biaya produksi, memperluas distribusi, dan menjaga mutu produk agar tetap konsisten.
Dukungan pemerintah berupa pelatihan, akses bahan baku, dan fasilitas pemasaran menjadi kunci agar UMKM terus berkembang dan memperkuat ekosistem industri fashion Indonesia.
Masyarakat Sebagai Motor Pendorong Industri Lokal
Busan menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memperkuat industri fashion nasional. Dengan memilih produk lokal, setiap individu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sekaligus membantu pelaku usaha dalam negeri berkembang.
“Dengan menggunakan produk kita sendiri, kita secara langsung membantu pengembangan industri lokal, membuka lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada barang impor,” jelasnya.
Selain aspek ekonomi, mendukung produk lokal juga memperkuat identitas budaya melalui fashion. Banyak produk lokal yang mengangkat motif dan desain khas daerah, menjadikannya unik dan bernilai tinggi di pasar internasional.
Kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya dan kualitas lokal dapat mendorong industri fashion nasional menjadi lebih kreatif dan berdaya saing.
Kampanye untuk menggunakan produk lokal juga dilaksanakan melalui berbagai pameran, fashion week, dan program promosi yang melibatkan UMKM. Strategi ini bertujuan menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal sehingga menjadi pilihan utama.
Dengan cara ini, dukungan terhadap industri fashion dalam negeri tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga memperkuat citra dan kreativitas bangsa di kancah global.