JAKARTA - Memasuki November, PT Pertamina (Persero) kembali menetapkan harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang berlaku di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.
Berdasarkan daftar harga terbaru, dua jenis BBM diesel nonsubsidi Pertamina Dex dan Dexlite mengalami kenaikan di hampir semua wilayah Tanah Air. Sementara itu, harga bensin nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green masih stabil dan tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya.
Khusus untuk BBM bersubsidi, harga Pertalite dan Bio Solar tetap sama seperti sebelumnya. Pertalite dijual dengan harga Rp10.000 per liter, sedangkan Bio Solar masih berada di angka Rp6.800 per liter. Kebijakan stabilisasi ini menjadi langkah pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika harga energi global.
Di wilayah Jawa dan Bali, Pertamina mencatat kenaikan harga Pertamina Dex menjadi Rp14.200 per liter dari sebelumnya Rp14.000, sementara Dexlite naik menjadi Rp13.900 per liter dari Rp13.700.
Di sisi lain, harga bensin nonsubsidi tetap: Pertamax Turbo Rp13.100 per liter, Pertamax Green Rp13.000, dan Pertamax Rp12.200 per liter. Stabilitas ini menunjukkan upaya Pertamina dalam menjaga keseimbangan harga bahan bakar agar tetap terjangkau di tengah kenaikan biaya produksi global.
Kenaikan Terpantau di Jenis BBM Diesel Nonsubsidi
Jika melihat secara nasional, kenaikan harga Pertamina Dex dan Dexlite terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Di Sumatera, harga Pertamina Dex naik menjadi Rp14.500 per liter dari sebelumnya Rp14.300, sementara Dexlite menjadi Rp14.200 per liter dari Rp14.000.
Untuk wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau, kenaikannya sedikit lebih tinggi, yakni Pertamina Dex menjadi Rp14.800 per liter dari Rp14.600, dan Dexlite naik menjadi Rp14.500 dari Rp14.300.
Di wilayah Kalimantan, kenaikan serupa juga terlihat. Pertamina Dex kini dijual Rp14.500 per liter di Kalimantan Barat, Tengah, Timur, dan Utara. Sedangkan di Kalimantan Selatan, harga sedikit lebih tinggi yakni Rp14.800 per liter untuk Pertamina Dex dan Rp14.500 per liter untuk Dexlite.
Hal ini menandakan bahwa pola kenaikan cukup merata di seluruh wilayah timur dan barat Indonesia, khususnya untuk jenis diesel.
Khusus di kawasan timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), harga Pertamina Dex kini berada di angka Rp14.200 per liter, naik dari Rp14.000. Dexlite juga mengalami penyesuaian ke Rp13.900 per liter dari sebelumnya Rp13.700.
Meskipun terjadi kenaikan, harga bensin nonsubsidi di wilayah ini masih terjaga pada level Rp12.200–Rp13.100 per liter, yang mencerminkan konsistensi harga Pertamina di sektor bensin.
Harga di Wilayah Timur Masih Terkendali
Untuk wilayah Sulawesi, harga BBM nonsubsidi juga menunjukkan pola yang sama. Pertamax Turbo dijual seharga Rp13.400 per liter, Pertamax Rp12.500, Pertamina Dex Rp14.500 dari sebelumnya Rp14.300, dan Dexlite Rp14.200 dari Rp14.000.
Penyesuaian ini juga terjadi di wilayah Maluku dan Papua, di mana harga Pertamax tetap stabil di angka Rp12.500, sementara Pertamina Dex dan Dexlite masing-masing naik menjadi Rp14.500 dan Rp14.200 per liter.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa faktor distribusi dan logistik turut memengaruhi penetapan harga di wilayah timur Indonesia. Jarak pengiriman dan biaya operasional SPBU di daerah kepulauan menjadi salah satu penyebab utama perbedaan harga di beberapa provinsi.
Meski demikian, secara umum kenaikan masih berada dalam batas wajar dan tidak menimbulkan gejolak di pasaran.
Konsistensi harga bahan bakar di wilayah timur juga menjadi bukti komitmen Pertamina dalam menyediakan energi yang terjangkau dan merata di seluruh pelosok negeri. Pertamina memastikan pasokan BBM tetap aman, terutama menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun.
Pertamina Pastikan Transparansi Harga dan Pasokan Aman
Pertamina Patra Niaga menyampaikan bahwa kebijakan harga BBM nonsubsidi ditetapkan secara berkala mengikuti fluktuasi harga minyak dunia serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Meskipun terjadi kenaikan di beberapa jenis BBM diesel, Pertamina memastikan penyesuaian dilakukan dengan perhitungan matang agar tetap seimbang dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk memeriksa harga BBM terkini melalui SPBU resmi atau laman Pertamina Patra Niaga. Transparansi informasi harga menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kebijakan energi nasional.
Secara umum, harga BBM Pertamina per November 2025 menunjukkan stabilitas yang kuat di sektor bensin dan kenaikan terbatas di sektor diesel. Kondisi ini menjadi cerminan dari keseimbangan antara kepentingan konsumen dan kebutuhan perusahaan untuk menyesuaikan biaya produksi.
Dengan langkah tersebut, Pertamina diharapkan dapat terus menjaga kelancaran distribusi energi nasional, memastikan ketersediaan pasokan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.