Citatah

Citatah (CTTH) Ekspansi ke Bisnis Kapur, Gandeng Produsen Thailand Chememan

Citatah (CTTH) Ekspansi ke Bisnis Kapur, Gandeng Produsen Thailand Chememan
Citatah (CTTH) Ekspansi ke Bisnis Kapur, Gandeng Produsen Thailand Chememan

JAKARTA - PT Citatah Tbk (CTTH), perusahaan yang dikenal sebagai pemain utama dalam industri marmer dan batu alam, kini mengambil langkah strategis dengan memperluas bisnisnya ke sektor kapur. 

Langkah ini dilakukan melalui kemitraan strategis dengan perusahaan asal Thailand, Chememan Public Company Limited, yang merupakan salah satu produsen kapur terbesar di Asia.

Langkah ekspansi ini menandai transformasi penting bagi Citatah, yang selama ini dikenal lewat produk marmer premium untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. 

Dengan menggandeng mitra internasional, Citatah berupaya memperkuat diversifikasi bisnis sekaligus membuka peluang baru di industri bahan tambang yang memiliki prospek besar di Indonesia.

Kerja Sama Strategis dengan Chememan Thailand

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Rabu 8 Oktober 2025, Chememan menandatangani perjanjian dengan Citatah untuk mengakuisisi 60% saham di anak usaha CTTH, PT Bukit Bunea, dengan nilai investasi mencapai US$ 10,5 juta. 

Bukit Bunea merupakan entitas yang memiliki izin konsesi tambang kapur berkualitas tinggi di wilayah Sulawesi, dengan luas area mencapai 48,8 hektar.

Presiden Direktur PT Citatah Tbk, Taufik Johannes, menjelaskan bahwa kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Citatah. 

Selama ini Citatah fokus pada industri marmer dan batu alam, namun peluang besar di sektor kapur membuka jalan bagi perusahaan untuk memperluas lini bisnis dan memperkuat posisi di industri bahan tambang nasional.

"Kemitraan usaha ini menandai tonggak sejarah penting bagi Citatah dalam memperluas bisnisnya ke sektor kapur selain marmer, sehingga menciptakan peluang pertumbuhan baru bagi perusahaan," ujar Taufik dalam keterbukaan informasi.

Pembangunan Fasilitas Produksi Kapur Skala Besar

Berdasarkan perjanjian kerja sama, Citatah dan Chememan akan mengembangkan fasilitas produksi kapur dengan kapasitas awal sebesar 200 ribu ton per tahun. Fasilitas ini direncanakan untuk terus ditingkatkan hingga mencapai kapasitas 500 ribu ton per tahun.

Pembangunan fasilitas ini ditargetkan selesai pada kuartal kedua tahun 2026. Keberadaan tambang kapur berkualitas tinggi di Sulawesi memberikan keunggulan tersendiri bagi proyek ini, baik dari sisi pasokan bahan baku maupun efisiensi distribusi ke pasar domestik dan ekspor.

Selain itu, proyek ini juga berpotensi menciptakan dampak ekonomi positif di wilayah sekitar tambang, seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta peningkatan penerimaan negara melalui pajak dan royalti.

Chememan: Pemain Global di Industri Kapur

CEO Chememan, Adisak Lowjun, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor industri kapur. 

Permintaan domestik yang tinggi, didorong oleh pertumbuhan sektor konstruksi, industri kimia, dan hilirisasi pertambangan, menjadikan Indonesia pasar yang sangat strategis bagi ekspansi Chememan di kawasan Asia Pasifik.

"Indonesia merupakan pasar yang berkembang pesat bagi produk kapur, dengan impor tahunan mendekati 1 juta ton," ujar Adisak.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kemitraan dengan Citatah merupakan langkah penting dalam mendukung strategi ekspansi Chememan di kawasan Asia Pasifik. 

"Kemitraan kami dengan Citatah akan mendukung strategi ekspansi Chememan di kawasan Asia Pasifik seraya berkontribusi terhadap upaya yang dilakukan oleh negara Indonesia untuk memperkuat industri hilirisasi pertambangannya dan mengurangi ketergantungan impor," kata Adisak.

Perjanjian kerja sama ini ditandatangani pada 6 Oktober 2025 di kantor pusat Chememan di Bangkok, Thailand. 

Penandatanganan dilakukan oleh Taufik Johannes selaku Presiden Direktur Citatah, Tiffany Johanes sebagai Presiden Direktur Bukit Bunea, serta Chandchutha Chandratat (Chairman) dan Adisak Lowjun (CEO) dari Chememan.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Komisaris Citatah, Eugene Cho Park, yang turut menyaksikan langsung momen penting dalam sejarah ekspansi Citatah ini.

Langkah Diversifikasi Bisnis Citatah

Bagi Citatah, langkah ekspansi ke sektor kapur bukan sekadar upaya menambah lini bisnis, tetapi juga merupakan bagian dari strategi diversifikasi usaha untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan jangka panjang.

Selama ini, Citatah dikenal lewat produk batu alam dan marmer yang digunakan dalam berbagai proyek konstruksi dan interior di dalam maupun luar negeri. 

Namun, dinamika industri global serta kebutuhan untuk memperluas sumber pendapatan mendorong Citatah untuk menjajaki sektor lain yang masih terkait dengan pertambangan dan material industri.

Dengan menggandeng mitra berpengalaman seperti Chememan — yang memiliki rekam jejak panjang dalam produksi kapur di Thailand, Vietnam, India, dan Australia — Citatah optimistis dapat mempercepat pengembangan fasilitas produksi sekaligus memperluas jaringan distribusi di pasar internasional.

Potensi Besar Industri Kapur di Indonesia

Sektor industri kapur di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pesat, seiring meningkatnya permintaan dari berbagai sektor industri seperti semen, baja, pulp & paper, hingga pertanian.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi sumber daya alam juga membuka ruang bagi tumbuhnya industri pengolahan kapur dalam negeri.

Dalam konteks tersebut, kemitraan Citatah dan Chememan menjadi langkah strategis yang tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan, tetapi juga sejalan dengan arah pembangunan industri nasional.

Dengan kehadiran investasi asing dan transfer teknologi dari Chememan, diharapkan industri kapur di Indonesia dapat berkembang lebih efisien dan kompetitif, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku industri.

Penutup: Tonggak Baru Transformasi Citatah

Kemitraan Citatah dan Chememan menandai era baru transformasi bisnis bagi Citatah. Dari semula fokus pada batu alam dan marmer, kini perusahaan membuka babak baru di industri kapur yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Dengan kapasitas produksi yang besar, dukungan mitra internasional, serta potensi pasar domestik yang kuat, ekspansi ini dipandang sebagai langkah strategis yang akan memperkuat posisi Citatah di industri bahan tambang nasional dan regional.

Kerja sama ini juga menjadi bukti bahwa sinergi antara perusahaan Indonesia dan mitra global dapat menciptakan nilai tambah signifikan bagi industri dan perekonomian nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index